Mutia Delya, Apapun yang Kita Pilih Pasti Ada Risikonya!
Iniloh.com Jakarta- Ada sebuah kota di Kalimantan Selatan yang menyimpan jutaan cerita, salah satunya adalah tentang Mutia Delya.
Dari Banjarbaru, ia memulai perjalanan menuju sebuah cita-cita yang telah disemainya sejak lama: mengenakan seragam TNI dengan segala kehormatan dan tanggung jawabnya.
Ini bukanlah keputusan yang dibuat dalam semalam, melainkan sebuah panggilan hati yang tumbuh subur seiring waktu, yang akhirnya mengantarkannya pada profesi yang ia idamkan.
Di balik kebanggaan mengenakan seragam tersebut, terselip sukacita yang mendalam bagi Mutia.
Bagi seorang anak, salah satu kebahagiaan terbesar adalah mampu membalas jasa orang tua.
Ia menyebut dengan jelas bahwa salah satu suka-nya adalah “bisa mengangkat derajat keluarga.” Kalimat sederhana ini mengandung makna yang luar biasa.
Ini tentang harga diri, tentang pengorbanan yang terbayar, tentang sebuah rasa syukur karena bisa memberikan kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang tercinta.
Rasa bangga yang ia rasakan bukanlah kesombongan, melainkan sebuah apresiasi atas perjuangan kerasnya untuk sampai di titik ini.
Namun, jalan menuju kebanggaan itu tidaklah mulus. Mutia dengan jujur mengakui duka yang ia rasakan.
“Untuk menjadi anggota TNI sangat penuh perjuangan dan tidak semudah yang dipikirkan,” ujarnya.
Sebuah pernyataan yang mengingatkan kita bahwa di balik setiap seragam yang gagah, terdapat kisah latihan yang melelahkan, disiplin yang ketat, dan pengorbanan yang tidak terlihat oleh orang banyak.
Ini adalah realitas yang seringkali tersembunyi di balik kilau sebuah profesi idaman.
Harapan dan doanya ke depan begitu jelas dan terfokus.
Ia tidak hanya ingin sekadar menjalani tugas, tetapi ingin selalu bisa meraih prestasi dan membanggakan satuannya.
Ini menunjukkan komitmennya yang tinggi, sebuah tekad untuk tidak hanya menjadi bagian dari sistem, tetapi menjadi elemen yang aktif berkontribusi dan membawa nama harum bagi kesatuannya.
Dari seluruh perjalanan dan refleksinya, muncullah sebuah filosofi hidup yang ia pegang teguh, sebuah quote yang sederhana namun sangat dalam maknanya:
“Apapun yang kita pilih pasti ada resikonya, bahkan saat tidak memilih pun juga ada resikonya.”
Filosofi ini adalah inti dari ketangguhan Mutia. Ia memahami bahwa hidup adalah serangkaian pilihan, dan setiap pilihan, tanpa terkecuali, membawa konsekuensinya sendiri.
Memilih untuk berjuang masuk TNI membawa risiko lelah, gagal, dan tekanan yang besar.
Namun, ia juga sadar bahwa tidak memilih diam di tempat, tidak berani mengejar cita-cita adalah sebuah risiko yang mungkin lebih besar: risiko menyesal, risiko menyia-nyiakan potensi, dan risiko melihat peluang berlalu begitu saja.
Source image: Mutia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










