Nabila Ritura, Lebih Berani Menjajaki Hal Baru!
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan besar di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Nabila Ritura tumbuh di tengah denyut nadi industri batik yang khas.
Aroma lilin malam dan gemerlap warna kain membentuk latar belakang masa kecilnya, meski saat itu mungkin belum terbayang betapa kuatnya pengaruh warisan budaya itu akan membentuk jalan hidupnya di kemudian hari.
Pekalongan, kota yang identik dengan batik pesisiran nan ceria, bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan akar yang dalam yang suatu hari akan ia rawat kembali.
Perjalanan karir Nabila dimulai jauh dari dunia tekstil, tepatnya di atas panggung dan di depan kamera.
Saat masih mengejar gelar sarjananya, sekitar sembilan tahun lalu, ia merintis karir sebagai MC dan host.
Awalnya, ini sekadar upaya mencari tambahan uang saku untuk mendukung kuliahnya, dimulai bahkan sejak semester-semester awal.
Namun, siapa sangka, mikrofon dan interaksi dengan audiens justru membuka pintu passion yang tak terduga.
Dunia hosting yang dinamis ternyata memikat hatinya, mengubah pekerjaan sampingan menjadi kecintaan yang mendalam.
Meskipun sukses meniti karir di dunia presenting, hati Nabila tetap terpanggil pada akarnya di Pekalongan.
Kepeduliannya terhadap nasib para pengrajin batik, yang merupakan bagian dari memori masa kecil dan identitas kotanya, mendorongnya untuk bertindak.
Dari kepedulian inilah lahir Bhumi Srikandi, sebuah platform yang ia dirikan dengan misi mulia.
Tujuannya jelas: membantu pengrajin batik Pekalongan agar lebih dikenal luas, bahkan hingga mampu menembus pasar global.
Nabila memahami bahwa untuk mencapai ini, diperlukan transformasi.
Bhumi Srikandi pun fokus pada dua hal utama: memberikan pelatihan digitalisasi kepada pengrajin untuk memperluas jangkauan pemasaran, dan melakukan pemberdayaan anak muda lokal.
Ia percaya, semangat dan keahlian digital generasi muda adalah kunci untuk menghidupkan kembali dan memajukan batik Pekalongan di era modern.
Saat ini, Nabila juga aktif berkecimpung di dunia Public Relations (PR).
Ia mengakui kesenangannya dalam peran ini terletak pada kesempatan untuk networking dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang profesi yang beragam.
Ketika ditanya tentang suka duka perjalanannya, jawabannya mencerminkan sikap positif dan syukur yang mendalam.
“Lebih banyak suka dibanding dukanya,” ujarnya.
“Karena, harus disyukuri bisa diberi kepercayaan dan kesempatan yang luar biasa ini.”
Filosofi ini menjadi pendorongnya dalam menjalani setiap peran, baik sebagai MC, pendiri platform sosial, maupun profesional PR.
Untuk masa depan, harapan Nabila sederhana namun mendasar.
Pertama, ia berharap selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam segala aktivitasnya.
Kedua, kesehatan menjadi prioritas, “karena mahal!“, selorohnya dengan nada serius.
Namun, di luar harapan pribadi, ada harapan yang lebih besar untuk generasi penerus. Ia berharap banyak anak muda yang lebih berani menjajaki hal baru.
“Jadilah berani untuk menjajaki hal baru.
Barangkali bisa menemukan hal yang ternyata sesuai passion dan bakat,”
Source image: Nabila

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










