Nabilla D.W, Kita Tidak Bisa Mengubah ataupun Mengontrol Sebuah Takdir!

Iniloh.com Jakarta- Nabilla D.W menyimpan cerita perjalanan hidup dalam siluet sederhana.

Perempuan yang akrab disapa Nabilla ini terlahir di Aceh, membawa darah campuran Jawa dan Sumatera dalam gennya.

Aku kebetulan lahir dari keluarga yang hangat dan penuh cinta, masyallah sekali,” ungkapnya, nada hangat terasa saat menggambarkan fondasi terpenting hidupnya.

Kehangatan keluarga inilah yang menjadi batu pijakan dan sumber kekuatannya menjalani dinamika kehidupan dewasa yang jauh lebih kompleks.

Kini, Nabilla mendedikasikan hari-harinya di salah satu bank BUMN.

Rutinitasnya terjalin rapi dalam irama yang hampir tak berubah: pagi hingga malam diserap oleh tuntutan pekerjaan.

Gak begitu banyak aktivitas kak, karena dari pagi kerja pulang malam dan terus seperti itu,” akunya dengan jujur tentang kesibukan yang menguras waktu.

Tapi di balik kepenatan, ada prinsip sederhana yang membuatnya bertahan: “But it’s oke, di dalam otak aku cuan terus hahaha.

Tawa kecilnya menyembunyikan keteguhan seorang pekerja yang memilih melihat sisi positif, jaminan finansial (“cuan“) sebagai buah dari kerja keras.

Seperti dua sisi mata uang, kehidupan pekerjaannya juga punya suka dan duka.

Duka itu hadir dalam bentuk yang paling personal: waktu untuk diri sendiri dan keluarga yang terampas.

Mungkin dukanya gak ada waktu buat diri sendiri bahkan keluarga,” ujarnya, menyiratkan kerinduan yang mungkin sering mengendap di hati.

Namun, di sisi lain, ada “suka” yang menjadi penyeimbangnya: “Apapun semua kebutuhan berkecukupan.”

Kepastian mampu memenuhi kebutuhan dasar menjadi penghiburan dan alasan kuat untuk terus bertahan dalam ritme padat tersebut.

Di balik layar rutinitas yang melelahkan, Nabilla menyimpan harapan-harapan yang tulus dan mendalam.

Harapannya sederhana namun penuh makna:

Semoga di setiap kerja keras yang aku kerjakan akan selalu buat aku merasa kebutuhan dan bahagia.

Ia ingin kerja kerasnya tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan materi, tapi juga mengantarkannya pada kebahagiaan sejati.

Lebih jauh lagi, motivasinya meluas pada orang-orang terkasih: “Bisa buat bangga keluarga dan calon suami juga.

Ada kerinduan akan pengakuan dan kebanggaan dari lingkaran terdekatnya. Tak lupa, doa yang terdengar lirih namun penting:

Untuk kesehatan semoga badan ini selalu merasa kuat.”  sebuah permohonan akan ketangguhan fisik untuk terus mengarungi tuntutan hidup.

Filosofi hidup Nabilla mencerminkan sikap penerimaan yang dalam. Ia meyakini:

“Kita tidak bisa mengubah ataupun mengontrol sebuah takdir.

Kalaupun waktu diulang terus menerus, ujung ceritanya akan tetap sama.”

 

 

Source image: nabilla

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja