Nadia Alfiana, Jadikan Olahraga Sebagai Kebutuhan Layaknya Makanan!
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan besar di jantung metropolitan Jakarta, Nadia Alfiana yang akrab disapa Fia tumbuh dengan denyut kota yang cepat dan peluang yang tak terbatas.
Tanpa ikatan kampung halaman layaknya anak perantau, Jakarta menjadi seluruh dunianya.
Tempat ia membentuk identitas, mengejar mimpi, dan menemukan dua passion yang kelak mendefinisikan hidupnya: kekuatan kata dan kekuatan tubuh.
Sebagai lulusan Sastra Inggris Universitas Negeri Jakarta, Fia percaya betul bahwa bahasa adalah pintu gerbang peradaban.
Keyakinan inilah yang mendorongnya mengikuti Ajang Duta Bahasa DKI Jakarta.
Baginya, komunikasi dan penguasaan bahasa adalah modal dasar interaksi dalam segala aspek kehidupan.
Tak berhenti di teori, ia aktif mempraktikkan semangat ini di media sosial dengan membuat video-video berbahasa Inggris.
Tujuannya sederhana tapi mendalam: mengajak semua orang memulai dari hal kecil.
“Yuk bisa mulai stitch video sosmed sambil berbicara bahasa Inggris, bangun rasa percaya diri,” ajaknya.
Pesannya tentang menghadapi komentar netizen pun tegas:
“Jangan terlalu fokus dengan komentar orang. Selama membangun, kita dengarkan. Kalau hujatan, cuekin!”
Ia yakin, ketika seseorang berkembang, orang-orang yang mendukung pun akan ikut bangga.
Passion kedua Fia, yang tak kalah membara, adalah dunia kesehatan dan kebugaran.
Ini bukan tren sesaat, melainkan gaya hidup yang dijalani konsisten sejak kecil.
“Dari kecil gak dibiasakan makan cemilan high sugar or natrium,” ungkapnya.
Kebiasaan ini terbawa hingga dewasa, membuatnya imun terhadap godaan makanan tidak sehat.
Kecintaannya pada olahraga dan disiplin hidup sehat inilah yang mengantarnya menjadi Duta Pemuda & Olahraga DKI Jakarta.
Fia memiliki misi sosial yang kuat: meyakinkan masyarakat bahwa gaya hidup di masa muda menentukan kualitas hidup di masa tua.
“Olahraga tidak akan ada ruginya jika dilakukan sedini mungkin. Benefit-nya banyak banget: flexibility, metabolisme, kepadatan tulang,” tegasnya.
Ia melihat olahraga sebagai investasi kesehatan jangka panjang yang akan ditabung untuk usia 35-50 tahun, meminimalkan risiko penyakit di masa depan.
Petualangan Fia tak berhenti di batas kota atau ajang duta.
Sejak kecil, ia bermimpi menjelajahi kehidupan dan budaya Eropa.
Mimpi itu akhirnya kesampaian: ia berhasil menginjakkan kaki di 9 negara yaitu Italia, Swiss, Austria, Jerman, Belanda, Belgia, Prancis, Liechtenstein, dan Luxembourg.
Dua pengalaman paling membekas: pertama, keindahan Dolomites di Italia, pemandangan alam bak wallpaper yang masuk UNESCO World Heritage.
Tak cuma menikmati, ia bahkan berolahraga di tengah keajaiban alam pegunungan itu.
Kedua, sensasi mendebarkan menaiki cable car menuju Puncak Mount Titlis di Swiss (3.020 mdpl), merasakan dinginnya “Puncak Eropa” dan gemuruh es abadi.
Perjalanan ini bukan sekadar liburan, tapi kuliah langsung tentang sejarah, budaya, dan bahasa.
Kini, Fia menjalani peran barunya sebagai Gymfluencer. Harapannya jelas: menginspirasi kesadaran akan pentingnya olahraga dan hidup sehat. Kebahagiaan terbesarnya?
“Ketika menemukan keluarga/teman yang tadinya tidak olahraga sama sekali, tiba-tiba rajin karena terinspirasi dari saya. Itu kebahagiaan luar biasa dan tak ternilai.”
Baginya, mengubah satu pola pikir lebih berharga dari ribuan like.
Fia menutup dengan dua pesan berkarakter, layaknya seorang duta dan praktisi hidup sehat:
“Jadikan olahraga sebagai kebutuhan layaknya makanan. Jangan cuma ikut-ikutan apalagi gaya-gayaan.
Konsistensi yang seperti itu tidak akan bertahan. Orang ketika sehat keinginannya banyak.
Tapi kalau sudah sakit, keinginannya cuma satu: sehat. Maka, selagi sehat, manfaatkanlah untuk konsisten olahraga & hidup sehat.”
Source image: fina

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










