Nadia Hairol Nisa, Jangan Berhenti Sebelum Pencapaian Berada di Titik Maksimal!

Iniloh.com Jakarta- Setiap orang membawa cerita dari tanah kelahirannya, dan bagi Nadia Hairol Nisa, cerita itu berawal dari sebuah daerah yang penuh pesona di Kalimantan Selatan.

Perempuan yang akrab disapa Kak Nadia ini berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), sebuah tempat yang ia sebut dengan penuh cinta sebagai “Bumi Murakata”.

Julukan lain yang melekat pada daerahnya mungkin lebih familiar di telinga banyak orang: Parijs Van Borneo.

Bagi yang penasaran, julukan romantis ini diberikan bukan tanpa alasan.

Daerah HST dikaruniai lingkungan yang sejuk dan pemandangan alam mempesona yang berada di bawah naungan pegunungan Meratus, bagaikan permata yang indah di Pulau Borneo.

Di sanalah Nadia bertumbuh, dibesarkan dalam naungan kasih sayang kedua orang tua dan tiga saudarinya.

Perjalanan hidupnya tidak selalu mulus; diwarnai oleh berbagai ujian dan hal-hal yang tak selalu sesuai harapan.

Namun, Nadia memilih untuk menyikapinya dengan bijak, menerima dan membungkus setiap peristiwa dengan nama yang penuh makna: takdir.

Keluarga yang hangat dan lingkungan sosial yang ramah di kampung halamannya menjadi fondasi kokoh bagi pribadinya yang tangguh dan penuh empati.

Karir dan kontribusi Nadia adalah cerminan dari jiwa mudanya yang dinamis dan peduli. Semuanya berawal dari aktivitas organisasi sejak masa sekolah.

Ia aktif baik di dalam maupun luar sekolah, mengikuti berbagai event pelajar, bahkan berhasil menorehkan prestasi dengan terpilih dalam seleksi Paskibraka untuk mengharumkan nama HST.

Dedikasinya memuncak ketika ia dinobatkan sebagai salah satu Galuh Kabupaten Hulu Sungai Tengah, sebuah gelar putra-putri terbaik daerah.

Dari sinilah peran besarnya dimulai. Sebagai Putri Daerah dan Duta Kebudayaan, Nadia aktif berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan HST.

Tujuannya jelas dan mulia: melestarikan serta mengembangkan potensi seni budaya HST agar tidak tergerus zaman dan justru dikenal oleh generasi muda.

Kepercayaan itu kini kian bertambah, dengan ia akan segera dilantik dan dikukuhkan oleh Bupati HST sebagai anggota Dewan Kesenian Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Ia juga terlibat dalam kepanitiaan Kemah Budaya, membuktikan komitmennya yang tak setengah-setengah.

Tentu, di balik semangatnya yang membara, ada suka dan duka yang mengiringi setiap langkah.

Nadia dengan bijak menyadari bahwa dalam perjalanan hidup, ada hal-hal yang tidak bisa sepenuhnya dikehendaki atau ditolak.

Suka citanya adalah ia mendapatkan kesempatan emas untuk berkontribusi melalui sebuah “pawadahan” (wadah atau organisasi).

Di sini, ia bisa langsung terjun menjaga, merawat, dan mempromosikan warisan budaya, bukan hanya sekadar budaya biasa.

Baginya, menjadi role model bagi anak muda untuk mencintai budayanya sendiri adalah sebuah kebanggaan, mewujudkan pemuda yang tetap mencintai akar budayanya di tengah gempuran kemajuan zaman.

Adapun dukanya, ia memilih untuk tidak meratapi.

Setiap tantangan ia maknai sebagai proses pendewasaan dan pembelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

Melangkah ke depan, harapan dan doa baik Nadia tidak hanya untuk dirinya sendiri. Ia berharap semua pencapaian dan pengalaman yang telah ia peroleh tidak membuatnya berpuas diri dan berhenti.

Ia ingin terus mengembangkan prestasi, meraih pencapaian yang lebih tinggi, dan yang terpenting, semua itu dapat menjadi inspirasi bagi orang lain di sekitarnya.

Untuk pembaca se-Indonesia yang berkesempatan membaca profilnya, Nadia berpesan dengan kata-kata yang menyejukkan hati dan memantik semangat:

“Ketika hari ini semua yang kita harapkan di luar kendali, mari kita renungi sejenak dan memperbaikinya di kemudian hari.

Jangan berhenti sebelum apa yang dapat dan kita raih belum di titik maksimal kita mengusahakannya.”

 

 

Source image: nadia

You May Also Like

Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Hanifati Masturah Samosir, Jadilah Diri Sendiri dan Buat Berharga Dimanapun Kita Berada
Hanifati Masturah Samosir, Jadilah Diri Sendiri dan Buat Berharga Dimanapun Kita Berada
Syinto Isti Husada, Jangan Pernah Merasa Iri dengan Pencapaian Orang Lain
Syinto Isti Husada, Jangan Pernah Merasa Iri dengan Pencapaian Orang Lain
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap
Citra Isramij Pedju, Sumber Kebahagiaan dan Motivasi Berada di Dalam Diri Kita Sendiri!
Citra Isramij Pedju, Sumber Kebahagiaan dan Motivasi Berada di Dalam Diri Kita Sendiri!