Nadia Putri, Ingin Jadi Dosen Bisa Berbagi Ilmu

Iniloh.com Jakarta- Nadia Putri bekerja di bidang Health Information Management atau manajemen informasi kesehatan. Ia tidak mau menyebutkan nama perusahaannya. Namun, penting diketahui bahwa pekerjaan di bidang itu meliputi proses memasukkan, mengelola, melindungi, dan menganalisis data perawatan kesehatan seperti catatan kesehatan elektronik, hasil lab, informasi kontak pasien, riwayat medis, dan banyak lagi.

Informasi yang dikerjakan oleh Nadia Putri merupakan data yang sangat sensitif yang perlu disimpan dengan aman dan terjamin sementara mudah diakses dan ditempatkan secara akurat. Perusahaan asuransi, penyedia layanan kesehatan, dan bahkan profesional akademis dapat menggunakan data perawatan kesehatan untuk penelitian, penagihan, pengkodean, manajemen klaim, dan diagnosis.

Nadia lahir dan besar di Kota Bandar Lampung. Nadia sudah menikah, tetapi belum dikaruniai anak. Nadia mengaku sedang berjuang untuk memiliki anak. “Pejuang garis dua yang tidak menyerah untuk selalu berjuang,” kelakar Nadia.

Suami Nadia adalah seorang tentara. Sebagai istri tentara, Nadia berkelakar bahwa ia juga sempat mengalami shock culture pada awal pernikahan, terutama ketika ia harus bergabung dengan Ibu-ibu Persit.

“Awalnya sempet shock culture dan harus penyesuaian tapi karena ketemu dengan orang-orang baik dan senior-senior baik yang positive vibes buat kita jadi nyaman ditempat yang baru,” ungkap Nadia.

Nadia sering bermain tenis bersama suami dan teman-temannya. Ia bahkan memiliki pelatih khusus bernama Agung. Aktivitas tenis Nadia bisa disimak di akun instagramnya @nadiaputri94_.

Bermain tenisdan lari  adalah hobi yang dilakukannya di waktu luang. Nadia mengungkap kalau ia masih punya cita-cita menyelesaikan studi dan menjadi dosen. Oleh karenanya, untuk mewujudkan cita-citanya itu, Nadia masih ingin menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Alasan Nadia ingin jadi dosen cukup unik. Disebabkan karena masih belum dikaruniai anak, dia pikir menjadi dosen juga berarti bisa punya anak juga. “Walaupun bukan anak kandung. Ilmunya pun jadi ilmu jariyah. Kurang lebih gitu saya mikirnya,” kata Nadia disusul tawanya yang renyah.

Nadia menyampaikan jangan pernah menyerah dalam mengejar pendidikan di bangku kuliah. “Karena di sana bukan hanya ilmu yang didapat, tapi kebahagiaan pun bisa kita raih,” katanya.

 

Source image: nadia

 

 

 

 

You May Also Like

Mayya Shanti, Bahagia Bisa di Komunitas Olahraga yang Bisa Berbagi Ilmu dan Saling Support
Mayya Shanti, Bahagia Bisa di Komunitas Olahraga yang Bisa Berbagi Ilmu dan Saling Support
Diah Kuncoro W., Lakukan Pekerjaan Kita dengan Ilmu dan Hati
Diah Kuncoro W., Lakukan Pekerjaan Kita dengan Ilmu dan Hati
Tika, Selalu Tanamkan Ilmu Padi Semakin Kita Punyai Ilmu Posisi Tinggi Semakin rendah Hati
Tika, Selalu Tanamkan Ilmu Padi Semakin Kita Punyai Ilmu Posisi Tinggi Semakin rendah Hati
Ocha Wulansari, Selalu Bersyukurlah dan Berbagi Kebahagiaan dengan Orang Lain
Ocha Wulansari, Selalu Bersyukurlah dan Berbagi Kebahagiaan dengan Orang Lain
Tanasyafira Libas Tirani, Kemandirian Adalah Kebutuhan Untuk Bertahan Berkembang dan Berbagi
Tanasyafira Libas Tirani, Kemandirian Adalah Kebutuhan Untuk Bertahan Berkembang dan Berbagi
Nur Fitriani, Jangan Batasi Potensi Kita karena Minimnya Ilmu dan Peralatan
Nur Fitriani, Jangan Batasi Potensi Kita karena Minimnya Ilmu dan Peralatan