Nadia R. Negaran, Kalau Sudah Waktunya, Kalau Memang Sudah Waktunya Pasti Akan Terjadi!

Iniloh.com Jakarta- Hidup adalah rangkaian kota yang membentuk diri seseorang. Begitulah perjalanan Nadia R. Negaran seorang wanita yang akrab disapa  Nay.

Dari Tangerang ke Jakarta, lalu menghirup udara sejuk Bogor dari TK hingga SMP, kembali ke Tangerang untuk SMA, dan merantau ke Semarang untuk kuliah.

Setiap kota meninggalkan jejaknya, tetapi fondasi terkuat justru dibangun dalam naungan sebuah keluarga yang ia sebut “keluarga cemara”.

Ayah sama Bunda setiap hari selalu membiasakan cium, peluk, dan pujian,” kenang Nadia dengan hangat.

Dalam keluarganya, konflik bukanlah akhir segalanya.

Kalo berantem pun gak pernah lebih dari sejam, dan kami selalu saling minta maaf.”

Setiap momen dirayakan dengan sukacita. Namun, hidup mengajarkannya pelajaran tentang kehilangan saat ia duduk di kelas 3 SMP Ayahnya meninggal.

Tapi, seperti pohon cemara yang tetap teguh di musim dingin, keluarganya tetap hangat.

Tapi tetap hangat kok walau cuma sama Bunda dan adek,” katanya dengan ketabahan yang menyentuh.

Perjalanan kariernya bagai aliran sungai yang berliku, namun selalu menemukan jalannya.

Bermula sebagai public relations, ia justru menemukan jati diri saat menjadi reporter berita.

Takdir kemudian membawanya pindah kota, di mana ia menjadi penyiar radio program bahasa Inggris.

Kini, Nadia adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga berperan sebagai speaker dan content creator dengan cakupan yang luas dari bahasa Inggris, fashion, hingga berita.

Ketika ditanya tentang suka duka di balik kreativitasnya, jawabannya mencerminkan kecintaannya pada proses.

Sukanya banyak, pasti bisa jadi pelipur lelah,” ujarnya.

Bagi Nadia, berbagi ilmu dan menghibur orang lain adalah sumber energi.

Dukanya? “Paling misal klien tiba-tiba atau dadakan ngasih deadline konten harus naik seketika.”

Namun, tantangan itu tak cukup untuk menggelapkan cahaya sukacitanya dalam berkarya.

Harapannya sederhana namun mendalam:

Semoga selalu diberkati Allah dan diperluas segalanya dalam kebaikan, keberkahan, dan kebahagiaan.”

Sebuah doa yang tidak hanya untuk dirinya, tetapi untuk semua orang yang mendengarkan kisahnya.

Namun, mahakarya pemikiran Nadia terletak pada pesannya yang penuh kebijaksanaan hidup:

“Beberapa takdir memang bisa diubah lewat usaha dan doa, tapi takdir yang diusahakan diubah itu takkan bisa terjadi tanpa izin-Nya.

Jadi harus tetap yakin dan percaya kalau memang sudah ‘waktumu’, apapun terjalnya pasti akan terjadi tepat pada waktu-Nya bukan pada waktumu.”

 

 

Source image: nay

You May Also Like

Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani