Nathania Hutauruk, Dream Big, dan Jangan Pernah Takut untuk Bermimpi Besar!
Iniloh.com Jakarta- Berasal dari jantung Indonesia yang sibuk, Jakarta, Nathania Hutauruk tumbuh dengan meresapi dinamika dan keberagaman ibukota.
Meski mengakui Jakarta bukanlah pedesaan yang sejuk, kenangannya akan masa kecil dipenuhi kehangatan dan cinta berkat dukungan keluarga yang tak tergoyahkan.
“Lingkungan sekitar yang ramah juga membuat saya merasa nyaman dan bahagia tumbuh di sana,” ujarnya.
Baginya, Jakarta bukan sekadar tempat lahir, tetapi guru kehidupan yang mengajarkannya tentang keberagaman dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama.
Pelajaran berharga inilah yang menjadi fondasi kuat dalam perjalanan hidupnya.
Saat ini, kesibukan Nathania terbagi antara dua peran yang menuntut dedikasi tinggi.
Di satu sisi, ia serius mengejar gelar Magister Kenotariatan di Universitas Indonesia, membuktikan komitmennya pada pengembangan diri intelektual.
Di sisi lain, ia dengan penuh kesadaran menjalani peran sebagai ibu rumah tangga, meski belum dikaruniai anak.
Peran ini menjadi ruang belajarnya yang lain tentang mengelola rumah tangga dengan efisien dan merajut keharmonisan keluarga.
“Kesibukan saya cukup padat,” akunya, “tapi saya selalu berusaha mengatur waktu dengan baik.”
Kuncinya? Fokus pada studi tanpa mengorbankan waktu berkualitas bersama keluarga dan sahabat.
Momen traveling atau sekadar berkumpul dengan teman-teman ia jadikan suntikan semangat untuk menyegarkan pikiran di tengah padatnya rutinitas.
Mengemban status sebagai mahasiswi S2 sekaligus ibu rumah tangga tanpa anak tentu memiliki warna tersendiri.
Nathania jujur mengungkapkan suka dukanya.
Kebahagiaan terbesar datang dari kesempatan untuk terus belajar, berkembang, dan membangun pondasi rumah tangga yang harmonis bersama pasangan.
Tantangannya, tak lain, adalah seni membagi waktu dan energi agar kedua peran berjalan optimal tanpa saling mengorbankan.
Dari pengalaman inilah lahir tips hidupnya yang bijak: menjaga keseimbangan. Keseimbangan antara tuntutan akademik, tanggung jawab mengurus rumah, dan yang tak kalah penting, menyediakan waktu untuk diri sendiri.
“Jangan lupa untuk selalu bersyukur dan melakukan hal-hal yang membuat hati bahagia,” pesannya.
Bagi Nathania, rasa syukur dan kebahagiaan pribadi adalah bahan bakar untuk menjalani segala peran dengan lebih baik.
Harapan dan doa Nathania mencerminkan kedalaman hatinya yang peduli.
Ia tak hanya memikirkan kesuksesan pribadi, tetapi terlebih untuk kesehatan, kebahagiaan, dan keberhasilan keluarganya serta semua orang di sekitarnya.
Ia berharap agar karir, ekonomi, dan hubungan sosial semua orang yang dikenalnya semakin membaik dan harmonis.
Doanya tulus memohon kekuatan dan ketabahan bagi semua dalam menghadapi ujian hidup, serta agar setiap individu mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.
Kepedulian sosial dan harapan universal ini menunjukkan jiwa yang besar di balik kesibukannya yang personal.
Pesan motivasi Nathania untuk pembaca pun singkat namun penuh kekuatan:
“Dream big dan jangan pernah takut untuk bermimpi besar serta terus belajar, meski di tengah kesibukan dan tanggung jawab.”
Ia mengajak kita untuk melihat kesuksesan dengan perspektif yang lebih luas, bukan semata pada pencapaian akhir, tetapi juga pada keindahan proses perjalanan dan dampak positif yang bisa kita tebarkan ke orang lain.
“Tetap semangat, jaga kesehatan, dan syukuri setiap momen dalam perjalanan hidupmu!” tutupnya.
Mengingatkan kita bahwa kunci hidup yang bermakna terletak pada semangat yang tak padam, kesehatan yang dijaga, dan rasa syukur yang tulus atas setiap detik yang dijalani.
Source image: nathania
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
