Neysa W., Kita Tidak Bisa Mengontrol Apapun yang Ada di Sekitar Kita
Iniloh.com Jakarta- Asap kendaraan dan gemerlap ibu kota mungkin membingkai kesehariannya sekarang, tetapi akar Neysa W. tertanam jauh di tanah Kalimantan.
“Orang tua saya berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Saya juga lahir di Pontianak,” ungkapnya, merunut asal-usul.
Meski hijrah ke Jakarta saat usia tiga tahun mengikuti penugasan sang ayah, benang merah dengan kota kelahirannya tak pernah putus.
“Kenangan masa kecil di Pontianak mungkin samar, karena usia saya masih tergolong sangat kecil, namun pengalaman pulang kampung saat lebaran membekas kuat.”
Ia mengingat tiga hal mendalam yaitu toleransi yang kuat antar suku, udara yang cukup panas karena berada tepat di garis Khatulistiwa, dan tentu saja, kuliner yang enak.
Pontianak bukan sekadar tempat lahir; ia adalah pengingat awal akan keberagaman, kehangatan iklim, dan cita rasa yang membentuk persepsinya tentang rumah.
Kesibukan Neysa yang padat sering terlihat menjelajah berbagai belahan dunia berpangkal pada dedikasinya di satu bidang yang telah digelutinya selama lebih dari satu dekade: creative marketing, khususnya di ranah digital dan sosial media.
“Saya memulai karir di bidang creative marketing, sejak 13 tahun lalu, awalnya untuk salah satu group media (radio) di Jakarta,” ceritanya.
Passion yang kuat menjadi penggeraknya: “Karena kecintaan saya pada bidang kreatif inilah, akhirnya membuat saya terus lanjut berkarir di bidang yang sama.”
Yang menarik, ia tak membatasi diri pada satu industri saja, melainkan mencicipi “industri yang berbeda-beda,” menunjukkan keluwesan dan keingintahuan intelektual yang tinggi. Dunia kreatif digital adalah lahan bermain sekaligus medan profesinya.
Kecintaannya pada traveling, terutama ke Jepang menjadi destinasi favorit dan wajib, bukan sekadar hobi.
Ia menjadi sumber inspirasi, pelepas penat, dan mungkin juga, jendela untuk melihat tren global yang bisa memengaruhi karyanya di bidang kreatif digital.
Perjalanan-perjalanannya adalah bagian dari perluasan wawasan seorang profesional yang selalu haus akan perspektif baru.
Dunia modeling bagi Neysa bukanlah hal baru. Ini adalah cinta pertama yang kini ia rindukan kembali.
“Untuk kegiatan di dunia modeling, sebetulnya saya sudah memulainya sejak saya kecil,” akunya.
Perjalanannya dimulai dari hal sederhana: “mengikuti lomba modeling yang biasanya diadakan di mall.”
Semangat pantang menyerahnya terlihat jelas:
“Dari situ, saya mencoba keberuntungan lain dengan mengikuti kompetisi yang tingkatan lebih luas lagi.
Meskipun sering gagal, namun saya tetap tidak patah semangat.”
Ia melewati berbagai jenjang: dari menjadi figuran, meraih peran-peran kecil, menjadi supporting talent, hingga tampil untuk model majalah dan tabloid, bahkan mendapat peran untuk iklan.
Ini adalah perjalanan panjang yang membuktikan ketekunan dan bakatnya.
Kini, setelah fokus pada dunia korporat setelah sekian lama Neysa tinggalkan, karena fokus bekerja kantoran), sebuah kerinduan membara:
“Saat ini, saya ingin sekali lagi mencoba peruntungan di industri ini dengan kembali aktif.”
Yang membuat langkahnya istimewa adalah keberaniannya melakukannya meski usia tidak lagi muda.
Neysa menolak stereotip bahwa dunia modeling hanya untuk yang muda.
Ia membawa keyakinan bahwa passion, pengalaman hidup, dan karisma yang terpupuk bertahun-tahun adalah modal berharga.
Ini adalah panggilan jiwa untuk menghidupkan kembali mimpi lama dengan kedewasaan baru.
Harapan Neysa untuk dirinya sendiri jelas dan berorientasi pada kelancaran:
“Semoga apa yang saya cita-citakan dan saya harapkan sejak lama bisa terwujud dengan mudah dan dilancarkan.”
Ia ingin membangun momentum menuju kehidupan ke depannya dengan rencana-rencana baru yang lebih seru, dengan syarat mutlak dan pastinya dengan kondisi yang sehat selalu.
Kesehatan adalah fondasi bagi semua petualangan dan pencapaian baru yang ia impikan.
Harapannya meluas dengan tulus untuk sesama: “Semoga semua orang di seluruh Indonesia dapat terbebas dari segala kesulitan di dalam semua hal.”
Ini adalah doa universal untuk kemudahan dan terangkatnya beban, mencerminkan empati dan harapan kolektif akan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh bangsa.
Dari liku-liku perjalanan hidupnya merantau, berkarir panjang, meraih dan meninggalkan modeling, hingga kembali mengejar mimpi , Neysa merumuskan sebuah filosofi hidup yang realistis dan menenangkan:
“Kita tidak bisa mengontrol apapun yang ada di sekitar kita sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Yang perlu kita lakukan adalah berusaha menyesuaikannya agar tidak terlarut dalam kecewa.”
Source image: Nesya

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










