Ni Komang Yesi Rosiana Dewi, Mencoba Hal Baru Tidak Semenakutkan yang Kita Bayangkan
Iniloh.com Jakarta- Berasal dari Pekutatan, Jembrana, Bali, Ni Komang Yesi Rosiana Dewi tumbuh dengan nuansa khas pulau Dewata: kedekatan dengan laut dan kehangatan tradisi keluarga.
Rumahnya yang dekat pantai menjadikan hari libur sebagai petualangan sederhana nan membahagiakan: main ke pantai sambil membawa bekal, ditemani paman dan bibi karena orang tuanya sibuk bekerja.
Namun, momen paling membekas di hatinya adalah ritual “Megibung” setiap makan malam.
“Aku, ibu, bapak, kakak, dan adik tuh makan di 1 piring besar ber lima,” kenangnya dengan rindu.
Kebersamaan dalam satu piring besar itu, bercakap-cakap penuh tawa, adalah kebahagiaan masa kecil yang tak pernah ia absenkan , simbol kekeluargaan Bali yang mendalam.
Kini, Yesi menjalani hidup dengan semangat multitasking yang produktif.
Ia masih bekerja secara profesional, namun juga telah memberanikan diri membangun bisnis kecil-kecilan di bidang handmade resin art.
Awalnya, ini murni hobi yang tulus: membuat souvenir dan hadiah kecil untuk orang-orang terdekat.
“Karena ada rasa bahagia setiap bisa bagiin sesuatu yang di buat dengan hati ke orang lain,” ungkapnya.
Perasaan bahagia inilah yang kemudian memacunya untuk mulai menjual karyanya, mengubah passion menjadi usaha.
Dunia kreatifnya tak berhenti di resin. Akun Instagramnya juga menjadi dokumentasi perjalanannya belajar memasak.
“Dari situ aku jadi tau sejauh mana perkembangan ku,” jelasnya, sambil berbagi rencana untuk suatu saat membagikan resep-resep andalannya.
Untuk menjaga keseimbangan jiwa dan raga, Yesi punya ritual “healing” yang teratur: rutin ikut kelas yoga dan gym.
“Jadi healing nya gak jalan-jalan kak, tapi nongkrong di fitness,” candanya.
Perjalanan mengubah hobi resin art menjadi bisnis membawa tantangan sekaligus kepuasan luar biasa.
“Bener-bener luar biasa sih,” akunya.
Tantangan terbesar datang dari sisi pemasaran dan terus-menerus membutuhkan ide-ide baru.
Namun, suka citanya jauh lebih mengalahkan. Kebahagiaan terbesar adalah saat pelanggan menyukai karyanya, apalagi ketika mereka memberikan tantangan custom order.
“Itu bener-bener menantang banget, krna aku harus bisa menuangkan ide-ide mereka ke dalam karya ku,” ujarnya.
Aktivitas yoga, gym, dan memasaknya yang kini menjadi kebiasaan punya kunci sukses tersendiri: konsistensi tanpa berlebihan dan kesadaran penuh pada proses.
“Karena dari sinilah aku bisa mengenal diriku sendiri lebih dalam,” paparnya tentang nilai introspeksi dalam rutinitasnya.
Harapan Yesi untuk masa depan bersifat holistik dan penuh rasa syukur.
Ia berdoa untuk selalu dikelilingi keluarga yang hangat, diberi kesehatan, dan dilancarkan rezekinya.
Ia juga ingin terus berkembang di karir dan bisnisnya, dengan satu tujuan mulia: menjadi pribadi yang bermanfaat dan bermakna bagi orang-orang di sekitarnya.
Harapan ini mencerminkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang mungkin dipupuk sejak tradisi Megibung di masa kecilnya.
Pesan Yesi untuk semua pembaca adalah ajakan berani yang menjadi inti perjalanan hidupnya:
“Mencoba hal baru itu tidak semenakutkan yang kita bayangkan.”
Ia menekaskan bahwa keluar dari zona nyaman bukan berarti meninggalkan prinsip atau jati diri.
Sebaliknya, “justru untuk mengenal diri lebih dalam , sampai kita tau siapa kita sebenarnya dan sejauh mana kita bisa tumbuh.”
Pesan ini adalah kristalisasi pengalamannya sendiri , dari gadis Bali yang bermain di pantai, menjadi wanita yang memberanikan diri menjual resin art hasil karyanya, mendokumentasikan pembelajaran masak, dan disiplin menjaga kesehatan, semua dimulai dari keberanian mencoba.
Source image: yesi
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
