Nia Dasawulan, Mulai Aja Dulu!

Iniloh.com Jakarta- Nia Dasawulan, perempuan yang lahir di Bogor pada 6 Oktober 1979 ini adalah bukti nyata bahwa perubahan dan passion baru bisa dimulai kapan saja, bahkan di usia yang kerap dianggap ‘tua’ oleh banyak orang.

Nia adalah anak dari Kota Hujan yang akrab dengan suasana slow living.

Kehidupannya berubah ketika ia menikah pada 2003 dan pindah ke Tangerang, di mana ia membangun keluarga dengan tiga orang anak.

Perjalanan kariernya beragam; dari menjadi karyawan selama sembilan tahun, lalu beralih menjadi ibu rumah tangga penuh waktu pada 2009. Namun, jiwa wirausaha dan kreatifnya tak pernah padam.

Dimulai pada 2007, Nia membuka usaha aksesoris dan menjadi salah satu pelopor penjualan online di platform Facebook pada era itu.

Setelahnya, ia justru menemukan panggilan lain: berbagi ilmu.

Ia mulai menerima undangan untuk mengajar membuat aksesoris, dari ibu-ibu arisan hingga komunitas pengajian, bahkan berkat keahliannya, ia kerap diundang menjadi narasumber di berbagai stasiun televisi ternama seperti TVRI, MNC TV, dan Net TV.

Tak berhenti di situ, Nia juga menekuni dunia masak-memasak dan kembali menjadi narasumber untuk bidang tersebut.

Di balik layar, ia adalah seorang content creator yang hobi membuat video lipsync dengan sound yang lucu, sebuah sisi fun dari seorang perempuan dengan kepribadian ambivert.

Namun, titik balik yang paling mencolok dalam hidupnya justru datang dari sesuatu yang paling tidak ia sukai: olahraga.

Saya gasuka olahraga,” akunya.

Tapi, satu setengah tahun yang lalu, segalanya berubah. Ia memulai dengan jalan pagi, lalu berlari kecil, ikut-ikutan race, hingga akhirnya memutuskan untuk memakai jasa pelatih.

Alhamdulillah sampe sekarang masi lari dan jadi suka lari,” ujarnya.

Jadwal latihannya kini terstruktur: 2 hari istirahat, 1 hari strength training, 3 hari easy run, dan 1 hari long run.

Sukanya jelas. Berat badannya turun, tubuhnya terasa lebih segar, dan ia bisa makan dengan lebih leluasa.

Yang tak kalah penting, hobi barunya ini memberinya platform untuk menginspirasi. Konten-konten larinya di media sosial tidak hanya memotivasi teman-temannya, tetapi juga menarik perhatian orang-orang yang sebelumnya tidak mengenalnya.

Saya jadi semangat mau lari terus dan menginspirasi lebih banyak orang,” tuturnya.

Dukanya hanya satu: mengalahkan rasa malas di pagi hari, sebuah pertempuran yang masih ia jalani.

Harapan Nia ke depan sederhana namun penuh makna.

Ia ingin bersama suaminya menjadi contoh bagi anak-anaknya untuk hidup lebih sehat.

Pesannya untuk semua orang, terutama mereka yang ragu untuk memulai, sangatlah membumi:

“Mulai aja dulu. Kalo gabisa lari kenceng, lari pelan aja. Kalo gak bisa lari pelan, jalan kaki aja. Yang penting gerak terus.

Nggak penting baju mahal, sepatu mahal, yang penting gerak aja dulu.

Kalau hati happy jalanin olahraganya, orang lain akan berhenti ngomong negatif.”

 

 

Source image: Nia

You May Also Like

Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Jessica Adryana, Jika Hari Berat Kita Dulu Tiada Kita Tak Sekuat Saat Ini
Jessica Adryana, Jika Hari Berat Kita Dulu Tiada Kita Tak Sekuat Saat Ini
Diana Livia, Jangan Takut Dulu Sebelum Mencoba dan Jangan Gampang Menyerah!
Diana Livia, Jangan Takut Dulu Sebelum Mencoba dan Jangan Gampang Menyerah!
Anggini ” Jinny ” Febrida, Jangan Ragu Untuk Mulai dan Bandingkan dengan Orang Lain
Anggini ” Jinny ” Febrida, Jangan Ragu Untuk Mulai dan Bandingkan dengan Orang Lain
Shelby Putri Damanik: Jangan Mundur Selesaikan yang Sudah Kita Mulai!
Shelby Putri Damanik: Jangan Mundur Selesaikan yang Sudah Kita Mulai!
Nidhar, Berolahraga Mulai Pelan Saja yang Penting Niatnya Kuat
Nidhar, Berolahraga Mulai Pelan Saja yang Penting Niatnya Kuat