Nina Fardina Obi, Tetaplah Yakin Ada Allah Bersama Kita!

Iniloh.com Jakarta- Berasal dari Kota Tahu yang legendaris, Sumedang, Nina Fardina Obi mengawali hidupnya dengan kehangatan masa kecil seorang anak tunggal.

Ayahnya, seorang pensiunan TNI, dan ibunya, seorang ibu rumah tangga, menciptakan lingkungan yang penuh kasih, menjadi fondasi kebahagiaan dan rasa aman yang membentuknya.

Masa remajanya diwarnai semangat beraktivitas, terbukti dengan keaktifannya dalam berbagai ekstrakurikuler sekolah, menunjukkan bibit keceriaan dan kemampuan bersosialisasi yang kelak menjadi ciri khasnya.

Kini, meski menyebut dirinya “hanya ibu rumah tangga biasa”, keseharian Nina jauh dari kata sederhana.

Kehidupannya “lumayan padat” sebagai pendamping setia suaminya yang menjabat sebagai anggota DPRD di Bandung.

Peran ini membawanya masuk ke dalam dinamika dunia politik daerah, menuntut pemahaman, dukungan emosional, dan penyesuaian diri yang konstan.

Namun, di tengah kesibukan mendampingi suami, jiwa sosial dan semangat wirausaha Nina tidak surut.

Ia tengah bersemangat memulai babak baru dengan merintis bisnis di bidang kuliner, mencoba peruntungannya di dunia yang dekat dengan keseharian masyarakat dan mungkin juga menjadi wadah kreativitasnya.

Sosialisasi dan kebersamaan adalah napas bagi Nina.

Suka nya tentu kita bisa banyak mengenal banyak orang terutama di organisasi-organisasi,” ujarnya.

Baginya, interaksi sosial bukan sekadar aktivitas, tapi ruang untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman.

Ini adalah sumber energi dan pembelajaran yang ia hargai. Namun, tentu saja, bersosialisasi dalam lingkup yang beragam, apalagi yang menyangkut dunia politik, tak lepas dari tantangan.

Nina menyadari betul adanya “dukanya”. Kuncinya, menurutnya, adalah sikap diri: “Kembali lagi kepada diri kita sendiri bagaimana menghadapi setiap masalah yang ada.”

Ia menekankan pendekatan dengan keikhlasan, meninggalkan egoisme, dan selalu berusaha bersikap dewasa untuk memahami karakter serta kepribadian orang lain yang berbeda-beda.

Ini adalah filosofi hidup yang bijak, menjadi tameng dalam menghadapi kompleksitas hubungan sosial.

Di balik kesibukan bersosialisasi dan memulai usaha, keluarga tetap menjadi pusat orbit kehidupan Nina.

Harapannya terdengar jelas dan penuh kehangatan: “Semoga kami sekeluarga tetap sehat, happy, selalu menjaga kerukunan & keharmonisannya.

Dalam menjalani perannya yang multitasking,  sebagai istri pendamping politisi, calon pengusaha kuliner, dan tentu saja, ibu rumah tangga  ia berharap karier (baik suaminya maupun bisnisnya sendiri) semakin sukses.

Namun, pesannya tegas: semua itu harus dijalankan dengan baik tidak mengganggu satu sama lainnya.

Dan dalam skala prioritasnya, prioritas utama tetap keluarga. Ini adalah komitmen yang kuat untuk menjaga keseimbangan antara ambisi dan keutuhan rumah tangga.

Nina juga membagikan kearifan spiritual yang dalam, lahir mungkin dari pengamatan dan pengalamannya di tengah dinamika manusia:

“Jangan pernah berharap pada manusia manapun kalau tidak ingin kecewa.

Tetaplah Yakin ada Allah bersama kita dan kita tidak akan pernah kecewa.” 

 

 

Source image: nina

You May Also Like

Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Fani S.J, Selagi Mengandalkan Allah Semua Bisa Dicapai
Fani S.J, Selagi Mengandalkan Allah Semua Bisa Dicapai
Synthia Dewi, If Allah Wants It For You, It Will Be Yours
Synthia Dewi, If Allah Wants It For You, It Will Be Yours
Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini
Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini