Nina Laisa, Hidup Selalu Merasa Cukuplah!

Iniloh.com Jakarta- Bogor, kota hujan yang sejuk, menyimpan kisah inspiratif Nina Laisa, perempuan yang tumbuh dengan masa kecil bahagia berkat dukungan keluarga penuh cinta.

Alhamdulillah, saya punya kakak dan orang tua yang luar biasa. Mereka selalu membuat saya merasa dicintai,” ujarnya.

Kedekatan dengan keluarga inilah yang membentuknya menjadi pribadi optimis, siap menghadapi dunia dengan senyuman dan rasa syukur.

Awal mula Nina terjun ke dunia konten kreatif berawal dari rasa penasaran. “Saya coba-coba bikin video, belajar edit, lalu upload. Ternyata, banyak yang tertarik!” kenangnya.

Tanpa disangka, kontennya yang jujur dan mengalir justru mendapat sambutan hangat audiens. Kuncinya? Jadi diri sendiri dan percaya pada kemampuan.

Kalau kita pede (percaya diri) dengan gaya sendiri, orang akan tertarik dengan keunikan kita,” tutur perempuan yang kerap membagikan keseharian serta tips sederhana ini.

Keberhasilannya tak lepas dari prinsipnya untuk terus belajar. Dari teknik editing dasar hingga strategi konten, ia tak pernah berhenti mengasah skill.

Usaha itu berbuah manis: Nina kerap diajak berkolaborasi dengan berbagai brand.

Senang bisa upgrade diri sekaligus kerja sama dengan produk yang saya suka,” ucapnya.

Namun, di balik kesuksesan, ada pula tantangan. Ia mengakui, terkadang merasa tak dihargai oleh beberapa brand.

Ya, itu risiko. Tapi saya ambil hikmahnya saja. Yang penting tetap profesional,” katanya sambil tertawa.

Di balik kesibukannya, harapan Nina sederhana. Pertama, ia ingin keluarga selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk tetap bersyukur.

Kesehatan itu mahal. Kalau keluarga sehat, semuanya terasa lebih mudah,” ungkapnya.

Untuk karier, ia berdoa agar jalan rezekinya dimudahkan dan diberkahi. “Aamiin, semoga apa yang saya lakukan bermanfaat untuk orang lain,” tambahnya.

Nina juga menekankan pentingnya menghindari perbandingan dengan pencapaian orang lain.

Jangan pernah bandingkan hidup kita dengan milik orang. Di atas langit masih ada langit,” pesannya.

Baginya, kunci kebahagiaan adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki.

Dengan bersyukur, kita tak akan merasa kekurangan. Hidup jadi lebih tenang,” ujarnya.

Nina tak hanya berbicara soal konten atau kolaborasi, tapi juga filosofi hidup yang dalam.

Pesannya jelas: Hidup selalu merasa cukup.” Ia mengajak siapa pun untuk berhenti membandingkan diri dengan standar orang lain.

“Setiap orang punya jalannya masing-masing. Fokus saja pada progres diri sendiri,” tegasnya.

Bagi Nina, kedewasaan terletak pada kemampuan melihat ke dalam diri, bukan ke luar.

Syukur itu seperti magnet. Semakin kita bersyukur, semakin banyak hal baik yang datang,” katanya.

Prinsip ini pula yang ia terapkan saat menghadapi ketidakpastian di industri kreatif. Alih-alih mengeluh, ia memilih belajar dan beradaptasi.

Kini, Nina tetap aktif membagikan kesehariannya di Instagram (@ninalaisa).

Dari tutorial simpel hingga cerita kolaborasi, kontennya selalu dibalut dengan kesan hangat dan relatable.

Perjalanannya membuktikan bahwa autentisitas dan rasa syukur adalah senjata ampuh untuk bertahan di dunia digital yang kompetitif.

Dari Bogor, ia mengirimkan pesan universal: kebahagiaan bukan tentang seberapa besar pencapaian, tapi seberapa dalam kita mensyukuri setiap langkah.

Dengan semangat pantang menyerah dan hati yang selalu full mode syukur, Nina Laisa terus menginspirasi banyak orang untuk mencintai diri sendiri, dan hidup yang dijalani.

 

Source image: nina

You May Also Like

Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Ratu Frieska, Jangan Lewatkan Momen Berharga dengan Anak Kita
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Arista Kusumastuti, Kebahagiaan Sejati Terletak pada Kemampuan Terus Bergerak dan Memberi Makna 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Ida Fauziah, Tak Perlu Sempurna yang Penting Terus Bertumbuh 
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Nazlia Inaz, Konsisten dan Lakuin Apa yang Kita Sukai
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Putri K. S., Lari Adalah Metafor Kehidupan, Butuh Konsistensi Tekad dan Kepercayaan untuk Capai Finish
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses
Tribuana, Modelling Medium Ekspresikan Diri dan Menikmati Setiap Proses