Nopit Journey: Menuju Ironman Sebagai Pejuang Autoimun
Nosel Jakarta- Ini sedikit cerita saya, dan cuplikan beberapa video bagaimana aku berjuang selama 11 tahun hidup dengan Autoimmune rheumatoid arthritis.
 Nggak mudah menjalani kehidupan dengan sendi-sendi nyeri. Tapi semangat untuk bisa setara dengan orang-orang normal membuat hidup lebih hidup dan lupa dengan rasa sakitnya.
Change mindset, berfikir positif. Kita sehat, kita mampu. Kita pasti bisa. Autoimmune bukan hambatan untuk bisa setara dengan orang-orang yang sehat tapi kita mampu melebihi mereka .
***Â Â Â Â Â Â ***Â Â Â Â Â ***
Namaku Novita Lestari. Saya seorang penyintas Autoimmune rheumatoid arthritis. Saya didiagnosa menderita Autoimmune rheumatoid arthritis ini sejak tahun 2011. Dimana waktu itu jemari dan tangan-tangan saya mengalami pengecilan ya.
 Dan kondisi saya menjadi super drop, dimana yang tadinya seorang yang aktif karena sehat, dan saat itu  tak berdaya merasakan rasa sakit.
Kemudian didiagnosa oleh dokter, bahwa sepuluh tahun kemudian saya akan mengalami disable, atau sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa. Dan sebagaimana manusia normal, saya akan stress, dan kemudian dimana saya berlari, berlari dan terus berlari sambal menangisi ini.
Kemudian timbul kesadaran, dan mumpung saya masih bisa melakukan apa yang orang lain lakukan, saya akan lakukan sampai menunggu sepuluh tahun itu.
Dan kemudian waktu itu saya mengikuti kegiatan rutin dan klub lari, mulai dari 10, 20, 40 km walaupun dengan bimbingan dokter, dan dokter mengatakan jika kamu tidak mampu ya jangan dipaksakan.
Karena saya punya ambisi  untuk sama dengan orang-orang yang lain, maka saya lakukanlah itu mulai dari berlari, bersepeda. Dan saya sudah melakukan lari lebih dari 600 km, minimal 300 km sehari, juga saya lakukan renang sudah 5000 meter, saya juga melakukan olahraga renang di laut juga, dan endingnya saya melakukan olahraga thriatlon.
Yaitu full Ironman, dimana saya melakukan 3, 8 km berenang, 180 km bersepeda, dan 42 km berlari ya dilakukan sekaligus dalam waktu 17 jam. Di situ saya merasakan bahwa saya sudah melebihi dari orang-orang normal, dan badan saya mampu. Penyakit tidak menghentikan saya untuk melakukan kegiatan yang saya sukai dan saya mau.
Akhirnya saya berfikir saat itu, dengan mindset sehat pemikiran yang jernih, apapun masalah yang ada didunia ini, yang ada di diri kita tidak akan menghambat diri kita untuk hidup sehat ya.
Di situ pelan-pelan, saya meleapskan obat-obatan, kemudian saya rileks, release, sakit itu tidak terasa ya dan saya mampu bersaing dengan orang-orang yang normal  lain.
Nah saya rasa kalian dengan masalah yang sama ini mampu seperti saya. Kita change mindset kita, kita build ip imuniti kita.
photo: kak nopit

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










