Nurul H Wijaya, SM: Bangkit Lagi, dan Terus Belajar
Iniloh.com Jakarta- Nurul H Wijaya, yang akrab disapa Nurul, lahir di Jakarta namun menghabiskan masa kecil dan remajanya di Depok.
Sebagai anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai TNI, ia tumbuh di lingkungan rumah dinas yang mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan sejak dini.
“Aku dibesarkan dalam keluarga yang hangat, meski ayahku tegas. Lingkungan sekitar juga sangat baik seperti komunitas kecil yang saling mendukung,” kenangnya.
Pengalaman tinggal di lingkungan militer membentuknya menjadi pribadi yang teratur, namun tetap penuh kehangatan.
Di balik sikap mandirinya, Nurul mengaku dirinya “manja”, tapi dalam arti positif: ia tak ingin merepotkan orang lain, sehingga memilih untuk mengandalkan kemampuan sendiri.
Nurul adalah tipe orang yang mencintai pekerjaannya.
Baginya, karir bukan sekadar mencari nafkah, tapi juga wadah untuk mengembangkan potensi diri.
“Aku ingin jadi kebanggaan keluarga dan bermanfaat bagi sekitar. Itu motivasi utamaku,” ujarnya.
Ia menjalani profesi kantoran dengan jam kerja tetap, namun punya trik khusus agar tak jenuh: menjadikan pekerjaan sebagai hobi.
“Kalau kita menikmati prosesnya, tekanan jadi tantangan, bukan beban,” tambahnya.
Di luar jam kantor, Nurul mengisi waktu dengan menjadi kreator konten di akhir pekan.
“Ini cara aku mengekspresikan diri sekaligus refreshing,” katanya.
Kunci produktivitas Nurul terletak pada disiplin waktu. Di hari kerja, ia fokus pada tugas kantor.
Saat weekend atau jeda kesibukan, ia beralih ke dunia kreatif, membuat konten yang inspiratif atau menghibur.
“Aku tak ingin terjebak rutinitas. Dengan konten kreatif, aku bisa menyeimbangkan logika dan imajinasi,” jelasnya.
Namun, ia tak lupa menyisihkan waktu untuk quality time dengan keluarga dan sahabat.
Bagi Nurul, kebahagiaan orang terdekat adalah prioritas.
“Aku ingin mereka merasa nyaman dan bahagia saat bersamaku,” ucapnya.
Harapan Nurul sederhana namun menyeluruh: kesehatan fisik-mental, kemajuan karir, kebebasan finansial, dan kemampuan terus membahagiakan orang-orang di sekitarnya.
“Aku percaya, kebahagiaan itu menular. Jika aku bisa membuat orang lain senang, itu sudah jadi pencapaian tersendiri,” ujarnya.
Ia juga berharap bisa menjadi sosok yang menginspirasi, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan diri tanpa kehilangan identitas.
Nurul memiliki filosofi hidup yang kuat:
“Jatuh dan gagal itu perlu agar kita tahu bahwa sukses butuh mental tangguh.”
Ia meyakini bahwa setiap kegagalan adalah batu loncatan menuju versi diri yang lebih baik.
“Tuhan punya rencana indah untuk kita, asal kita tak mudah menyerah. Percayalah, setiap proses akan membentukmu jadi pribadi yang siap menerima keberhasilan,” pesannya.
Ia juga mengingatkan untuk tak takut memperbaiki kesalahan: “Yang penting bangkit lagi, dan terus belajar!”
“Jalan sukses itu seperti latihan militer: butuh konsistensi, disiplin, dan tekad pantang mundur. Tapi di ujungnya, ada kebanggaan yang tak ternilai.”— Nurul Wijaya.
Source image: nurul

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










