Octavia, Setiap Orang yang Kita Temui Adalah Guru!
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan besar di Subang, Octavia menghabiskan 17 tahun awal hidupnya di kota kecil yang tenang.
“Saya tinggal bersama kedua orang tua dan dua adik laki-laki saya. Tidak ada kesan khusus, hanya kenangan biasa tentang keluarga,” kenangnya dengan sederhana.
Pada usia 17 tahun, ia memutuskan merantau ke Karawang untuk bekerja, dan di sanalah hidupnya mulai berubah.
Kini, Octavia menjalani hidup dengan prinsip yang jelas: bekerja dan menikmati hidup sepenuhnya.
“Kalau ada waktu luang, aku selalu berusaha membahagiakan diri dengan cara-cara yang aku suka, seperti gym dan traveling,” ujarnya.
Baginya, kebahagiaan tidak perlu rumit, cukup lakukan hal-hal yang membuat hati tenang dan pikiran positif.
Ia juga punya filosofi hidup yang patut diteladani:
“Jangan pernah terlalu terobsesi dengan apapun. Kejar yang mampu kamu kejar, dan jalani hidup yang membuatmu nyaman.
Jangan jadikan orang lain sebagai patokan.”
Pesan ini lahir dari pengalamannya menjalani hidup dengan segala naik turunnya.
Tak lama ini, Octavia baru saja melewati masa sulit setelah bercerai. Namun, ia memilih untuk tidak larut dalam kesedihan.
“Aku hanya berharap ke depannya bisa menjalani semuanya dengan lebih lapang dada,” katanya dengan tegar.
Motivasi terbesarnya adalah anaknya. “Aku ingin bisa menghidupi anakku sampai dia sukses di masa depan. Amin,” tambahnya, penuh harap.
Bagi Octavia, perceraian bukan akhir segalanya. Ia melihatnya sebagai babak baru untuk tumbuh lebih kuat.
“Aku belajar bahwa hidup tidak selalu sesuai rencana, tapi kita harus tetap berdiri dan melangkah,” ucapnya.
Octavia percaya bahwa setiap pertemuan dalam hidup membawa pelajaran berharga. Ada satu kutipan yang selalu ia ingat:
“Setiap orang yang kita temui adalah guru. Jangan pernah sesali pertemuan dengan siapapun, karena mereka pasti membawa pelajaran untuk membuatmu lebih baik di masa depan.”
Filosofi ini membantunya memaknai setiap hubungan, termasuk pernikahan yang berakhir.
Alih-alih menyalahkan keadaan, ia memilih untuk mengambil hikmah dan terus berkembang.
“Tujuanku sekarang adalah menjadi versi terbaik dari diriku sendiri, untuk aku dan anakku,” tekadnya.
Kini, Octavia fokus pada dua hal: membangun karier yang stabil untuk masa depan anaknya dan terus memupuk kebahagiaan diri sendiri.
Ia tidak menutup kemungkinan untuk mencintai lagi, tetapi saat ini, prioritasnya adalah pulih sepenuhnya.
“Dulu, aku mungkin berpikir perceraian adalah kegagalan. Sekarang aku sadar, ini justru awal dari kisahku yang sebenarnya,” ujarnya penuh keyakinan.
Ikuti perjalanan inspiratif Octavia dalam menemukan kebahagiaan sejati melalui Instagram-nya @octavia_wnd.
Dari Subang hingga Karawang, dari pernikahan hingga perceraian, kisahnya membuktikan bahwa perempuan tangguh selalu bisa bangkit lebih kuat.
Source image: octavia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










