Olla Dian Dee, Ubah Rasa Sakit Menjadi Kekuatan dan Luka Kita Menjadi Kebijaksanaan
Iniloh.com Jakarta- Olla Dian Dee punya masa kecil yang sangat menyenangkan saat ia tumbuh besar di kota Bogor. Tak hanya karena kotanya yang nyaman untuk ditinggali dengan udara yang sejuk dan pemandangan indah, tapi juga karena ia berasal dari keluarga yang harmonis.
Meski sebagai anak perempuan dari empat bersaudara, tapi ia beruntung keluarganya sangat humoris hingga ia tidak merasakan tekanan apapun.
Masa kecilnya juga terbilang sangat indah karena ia dan saudaranya dulu belum mengenal namanya gadget. Mereka terbiasa main di kebun dan berenang di sungai jadi yang menjadi teman adalah semua permainan rakyat yang Olla mainkan hingga menjadi memori indah dan terkenang sampai saat ini.
“Dulu saya adalah seorang Flight Attendant (Pramugari) kurang lebih tujuh belas tahun saya berkelana di udara dari 2000-2017 dari Bouraq Airlines, Merpati nusantara, hingga terbang terakhir saya di Airfast indonesia menjadi pramugari charter untuk Freeport Mc Moran Indonesia dan menghabiskan waktu lebih banyak di kota Timika Papua,” cerita Olla tentang pengalamannya.
Dari sana Olla pun mulai menekuni dan jatuh cinta pada olahraga lari. Awalnya ia melakukan olahraga itu karena untuk mengisi waktu luang ketika menunggu panggilan untuk terbang dengan jogging ringan keliling taman. Hingga berhasil lari di sekitar bandara Timika. Tapi lama-lama ia jadi semakin kecanduan.
“Sukanya olahraga ini yang utama adalah saya merasakan manfaat yang luar biasa berupa kekuatan dan kesehatan saya yang makin prima, serta bisa makin bertambah teman-teman yang satu hobi,” ucap Olla
Olla telah memulai berlari di road dan sekarang sudah menamatkan tiga kali Full Marathon. Lalu sekarang ia pun menekuni lari Trail (lari gunung) dari Maybank Marathon, Pocari Bandung Marathon, Borobudur Marathon, Siksorogo Lawu Ultra hingga dua kali U Run di Singapura.
Banyak sekali event yang telah diikuti oleh perempuan hebat satu ini. Ia merasakan kesenangan dalam dunia lari, walau kadang ia harus merelakan waktunya untuk keluarga karena mesti ikut berbagai race di luar kota.
Harapan Olla saat ini, semoga walaupun sedikit ia dapat memberikan motivasi bahwa ternyata bisa loh berlari di usia yang tidak muda lagi, yang dari mudanya tidak pernah olahraga sama sekali hingga bisa menjadi pelari Marathon.
“Ubah rasa sakit menjadi kekuatan dan ubah lukamu menjadi kebijaksanaan,” ucap Olla.
Semoga pengalaman dan cerita berlari Olla dapat memberikan inspirasi untuk tetap aktif bergerak sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup kita di masa depan.
Source image: olla

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










