Ovie Afnita: Awalnya Tak Suka Lari, Malas dan Tak Sanggup, Lama-lama Jadi Kebutuhan
Iniloh.com Jakarta- Ovie Afnita saat ini bekerja di perusahaan swasta yang bergerak di bidang water treatment, pengolahan air limbah dan air bersih. Meski sibuk bekerja, Ovie selalu menyempatkan waktu untuk lari. Tujuanya adalah untuk jaga kesehatan.
Ovie lahir di Kebumen Jawa Tengah. Namun, ia dibesarkan dan tinggal di Kota Bekasi. Kenangan masa kecil yang diingat Ovie ialah punya kesempatan jalan-jalan pakai sepeda ontel, bermain di sawah, memandikan kerbau dengan kakeknya.
Dalam hal lari, Ovie menjadwalkan waktu pagi setelah shalat subuh sebagai waktu untuk lari. Sepulang dari berlari, dia mengurus anak, memasak, dan mengurus suami. Setelah semua urusan rumah tangga selesai, ia beragkat kerja.
“Dulu tuh gak suka lari, karena tiap habis atau saat lari itu paha dan kaki gatal, mungkin karena lemaknya pada luntur,” kata Ovie.
Akan tetapi, minat itu berubah setelah mengalami keguguran anak kedua. Ovie merasa badannya membengkak. “BB naik dan badan sering sakit, terus pas banget diajak teman untuk ikut core & strength di Decalton Bekasi bareng komunitas CEORUNNERS,” ungkap Ovie.
Ovie kemudian mengikuti jadwal lari bareng komunitas CEORUNNERS terebut. Tiap kamis malam, ia berlari. “Awalnya dulu 5K tapi rasanya waw banget, engap dan gak sanggup,” kata Ovie.
Pada akhirnya Ovie melawan rasa malas dan anggapan tidak sanggup berlari kepada diri sendiri. Ovie melanjutkan sesi latihan bersama komunitas dan juga tetap berlari secara mandiri. Seiring berjalannya waktu, lari tidak lagi hanya untuk jaga kesehatan, tapi juga caranya untuk bersosialisasi.
Ovie menjadi semakin rajin mengikuti event lari, misalnya BRIm Fun Run, BTN Jakarta RUN dan banyak event lainnya.
“Awal dulu ikut even lari itu BRIMO fun run, terus kok candu, lalu coba ikut virtual runnya Pocari, BTN Jakarta Run,” kata Ovie.
Keikutsertaan Ovie di event lari berlanjut. Ia mengikuti Sea Today, Obex Trail Run 2022 (Podium 1), Bekasi Marathon, dan terakhir Borobudur Marathon.
“Suka duka dari hobi lari itu pertama harus bisa mengatur waktu. Karena aku masih punya balita laki-laki umur 4 tahun yang notabene memang dekat banget sama aku, Ibunya,” kata Ovie.
Sekarang, Ovie tidak lagi punya rasa malas untuk lari. Namun, Ovie harus melawan hawa nafsu untuk beli gear lari. “You know lah, pricey,” kata Ovie seraya tertawa.
Meskipun lari sering dibilang sebagai olahraga yang murah, tapi sebenarnya tidak demikian. Apalagi kalau kamu menginginkan berbagai perlengkapan lari secara lengkap mulai dari sepatu sampai set pakaiannya. Belum lagi jika kamu mengikuti race, di luar kota maupun di dalam kota akan membutuhkan biaya.
Meskipun tahu ada pengorbanan berupa dana yang harus dikeluarkan, Ovie menahan diri. Ia mengatur keuangannya sedemikian rupa dengan tidak mengorbankan hobi larinya.
“Mimpi dan harapanku semoga aku bisa menjadi Ibu dan istri yang lebih baik lagi, bisa umrah atau berangkat haji bareng keluarga dan bisa membangakan keluarga. Dan nantinya semoga bisa mengikuti event-event lari maupun trail yang keren-keren,” kata Ovie mengenai rencana masa depannya.
Demikian profil Ovie. Kepada pembaca yang kebetulan membaca profilnya di sini, Ovie berbagi quote yang menyemangatinya.
“Mulailah dan cobalah hal-hal yang baru sekalipun hal yang pernah kamu benci. Siapa tahu itu hal baik untuk kamu mulai,” kata Ovie.
Source image: ovie

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










