P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Iniloh.com Jakarta- P. Sari Dwihanday Sukoco berasal dari Purworejo, sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang dikenal dengan sejuta kenyamanan.
Kota ini memiliki reputasi istimewa sebagai tempat kelahiran banyak tokoh penting dalam sejarah Indonesia, menjadikannya sering disebut sebagai “kota pejuang.”
Di balik kesederhanaan dan kenyamanan Purworejo, P. Sari membawa semangatnya untuk menjadi seorang tenaga kesehatan, khususnya sebagai perawat.
Sebagai seorang perawat, P. Sari menjalani profesi yang penuh tantangan baik secara fisik maupun emosional.
“Listen, but don’t judge,” adalah prinsip yang selalu dipegangnya dalam bekerja. Ia memahami bahwa mendengarkan dengan empati tanpa menghakimi adalah kunci untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasiennya.
Rutinitas seorang perawat memang tidaklah mudah. Dinas pagi berakhir hingga sore, dinas siang selesai larut malam, dan dinas malam membuatnya hampir kehilangan tenaga ketika pulang.
Waktu libur sering kali habis untuk istirahat demi memulihkan kondisi tubuh yang lelah.
Namun, di tengah segala kelelahan itu, ada momen-momen yang membuatnya bahagia dan merasa dihargai.
Salah satu bagian paling menyenangkan dari tugasnya adalah mendapatkan doa, tidak hanya dari pasien yang dirawat tetapi juga dari keluarga mereka.
Doa-doa tersebut menjadi penyemangat tersendiri, yang membuat Sari tetap teguh menjalani profesinya.
Dengan tulus ia berkata, “Meski begitu, dari lubuk hati yang terdalam, saya tidak menyesal menjadi seorang perawat.”
Bagi P. Sari, merawat orang lain dimulai dari merawat diri sendiri.
Ia percaya bahwa dengan menjaga kesehatan mental dan fisik, seorang perawat dapat memberikan perawatan terbaik kepada orang lain.
“You’ve done a good job, taking care of yourself mentally and physically,” katanya, mengingatkan pentingnya self-care sebagai pondasi dalam menjalani profesinya.
Sebagai seorang yang menjalani pekerjaan penuh tanggung jawab, P. Sari juga kerap mendoakan kesuksesan dan kemudahan bagi dirinya sendiri serta orang-orang di sekitarnya.
Ia berpesan, “Semoga apa pun yang sedang diusahakan dimudahkan, dan apa pun yang kita doakan dikabulkan.”
Kalimat ini menunjukkan keyakinan dan optimisme yang ia bawa dalam setiap langkah hidupnya.
Meskipun tantangan yang dihadapi seorang perawat sangat berat, P. Sari menjalani profesinya dengan sepenuh hati.
Ia melihat pekerjaannya tidak sekadar sebagai pekerjaan, tetapi sebagai panggilan hidup.
Rasa lelah, waktu istirahat yang sering tersita, bahkan kondisi fisik yang terkuras tidak membuatnya menyerah.
Baginya, setiap doa yang dipanjatkan oleh pasien dan keluarganya adalah penghargaan yang tak ternilai, sekaligus pengingat bahwa ia telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Source image: sari

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










