Paquita Ganis, Learn To Love Yourself!
Iniloh.com Jakarta- Dari ruang redaksi yang hiruk pikuk di Jakarta hingga ke kedamaian kreatif Yogyakarta, perjalanan Paquita Ganis adalah kisah tentang keberanian memilih dan menemukan kembali jati diri. Perempuan yang akrab disapa Paquita ini adalah anak asli Jogja.
“Kelahiran di Jogja sih, di kotanya dari masa kecil sampai kuliah,” ungkapnya.
Ia menghabiskan seluruh fase tumbuh kembangnya di kota pelajar ini, terbiasa dengan denyut nadi Yogyakarta yang unik:
“Selalu ramai, banyak kegiatan, banyak acara tetapi tetap tenang dan nyaman untuk ditinggali.”
Nuansa inilah yang membentuk fondasi kecintaannya pada dinamika dan kehangatan sekaligus.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Paquita merambah dunia jurnalistik yang menantang.
Ia mengawali karir profesionalnya di dua media terkemuka: Metro TV dan Harian Kompas di Jakarta.
Pengalaman di belantara media ibukota tentu memberi warna dan wawasan yang luas.
Namun, hidup membawa petualangan baru. Dua tahun yang lalu, Paquita membuat keputusan besar: resign dari dunia media dan memutuskan pulang ke Jogja.
Pemicunya adalah babak baru kehidupannya: menikah dan memiliki anak.
Kembali ke akarnya di Jogja bukan berarti berhenti berkarya. Sebaliknya, inilah awal dari babak kreatifnya!
“Berawal dari sini mulai mencoba jadi content creator,” cerita Paquita tentang transformasinya.
Ia aktif gabung di beberapa komunitas content creator Jogja, menemukan jejaring dan semangat baru.
Tak hanya itu, jiwa wirausahanya bangkit dengan membuka bisnis persewaan dress. Ia juga mengisi waktu dengan freelance.
“Jadi semuanya dijabanin untuk mengisi waktu selain jadi ibu rumah tangga,” akunya jujur.
Alasannya sederhana tapi kuat: “Karena biasa kerja, dirumah aja jadi bosen jadi mau tetap berdaya meskipun sudah punya 2 anak.”
Kata kuncinya: berdaya. Paquita menolak untuk hilang dalam peran tunggal, ia memilih untuk tetap produktif dan terus berkembang.
Menjadi content creator membawakan suka duka tersendiri. Sukanya jelas:
“jadi kenal banyak orang di bidang yang sama, dapetin banyak insight baru ttg content dan sosmed.”
Ia menikmati proses belajar dan perluasan jaringan.
Namun, tantangannya nyata: “harus selalu asah kreativitas, bisa mengejar deadline konten, dan harus bisa kerjakan semua sendiri mulai dari bikin script, take video, editing.”
Belum lagi tantangan bagi waktu yang maha berat antara peran sebagai content creator, pengusaha, freelance, dan tentunya, ibu dari dua anak.
Tips emasnya untuk bertahan? “Jangan malu untuk terkoneksi dan ngobrol dengan orang baru karena dari situ kita bisa dapetin banyak hal baru utk inspirasi kita.”
Kolaborasi dan keterbukaan adalah sumber energi kreatifnya.
Harapan dan doa Paquita untuk ke depan bersifat holistik: “Untuk semua berjalan dg baik, selaras dan seimbang satu sama lain.”
Ia menginginkan keharmonisan bukan hanya untuk satu aspek, tetapi untuk seluruh bidang kehidupannya: keluarga, karir, ekonomi, kesehatan, sosial. Keseimbangan dan keselarasan adalah kata kunci masa depannya.
Namun, pesan terdalam dan paling menggema dari Paquita Ganis adalah untuk para ibu di seluruh Indonesia.
Dengan suara penuh keyakinan dan pembebasan, ia menyampaikan: “Yes, motherhood changed me but it didn’t erase me.”
Kalimat ini adalah inti perjuangannya. Ia menyerukan:
“Buat semua Ibu di luar sana, jangan pernah berhenti ‘mencari’ dirimu meskipun sudah menjadi seorang Ibu.
Learn to love yourself again, learning, growing, showing up everyday, not just as a mom, but as You.”
Source image: Paquita

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










