Paskah Veronica Hutabarat, Cintai Diri Dulu, Karena Dari Sanalah Kebahagiaan Sejati Bermula

Iniloh.com Jakarta- Paskah Veronica Hutabarat adalah sosok yang penuh energi dan semangat. Meskipun memiliki darah Jawa dari sang ibu dan Batak dari ayahnya, ia lahir dan besar di Bandung.

Kota ini telah menjadi rumahnya sejak kecil hingga sekarang. Bahkan, logat bicaranya yang khas Sunda sering membuat orang mengira bahwa ia adalah orang Sunda asli.

Sejak kecil, Paskah selalu dikelilingi oleh teman-teman yang baik, sesuatu yang ia syukuri hingga saat ini.

Saat ini, Paskah bekerja sebagai staf keuangan di salah satu rumah sakit swasta di Bandung.

Dengan sistem kerja shift pagi dan siang, ia selalu berusaha untuk tetap menjalani gaya hidup sehat.

Jika bekerja di pagi hari, ia menyempatkan diri untuk berolahraga di sore hari, dan sebaliknya jika bekerja di siang hari.

Jadwalnya yang fleksibel juga memberinya kesempatan untuk menikmati liburan dan traveling saat hari liburnya dikumpulkan dengan cuti tahunan.

Kecintaan Paskah terhadap traveling berawal dari tahun 2012. Awalnya, ia menjadikan traveling sebagai pelarian dari kegalauan setelah putus cinta.

Namun, kebiasaan ini justru berkembang menjadi hobi yang terus ia jalani hingga sekarang.

Begitu pula dengan olahraga, yang mulai ia tekuni sejak 2014-2015. Berawal dari kegemarannya mendaki gunung, ia mulai rutin berlari sebagai bentuk persiapan fisik sebelum pendakian.

Ia bahkan bergabung dengan gym untuk memperkuat otot tangan dan kaki.

Namun, perjalanan olahraganya tidak selalu mulus. Setelah pandemi COVID-19, ia mulai mengalami kenaikan berat badan akibat konsumsi vitamin yang diwajibkan bagi tenaga kesehatan.

Kenaikan berat badannya menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada lututnya. Ia didiagnosis mengalami Patellofemoral Arthritis atau pengapuran sendi akibat kelebihan berat badan.

Hal ini mendorongnya untuk lebih serius dalam berlari demi menurunkan berat badan dan menjaga kesehatannya.

Sejak 2019, Paskah telah bergabung dalam komunitas lari, meskipun awalnya tidak terlalu rutin.

Setelah mendapat rekomendasi dari dokter untuk lebih aktif berlari, ia semakin rajin berlatih dan mencapai puncaknya pada tahun 2023 dengan mengikuti berbagai ajang lari bergengsi.

Ia berhasil menyelesaikan Half Marathon (21,1 km) di BFI Run BSD, Full Marathon (42,195 km) di Pocari Sweat Run Bandung, Half Marathon di Maybank Bali Marathon, dan Half Marathon di Borobudur Marathon.

Namun, tahun 2024 menjadi tantangan baru baginya ketika ia mengalami gangguan usus yang memaksanya berhenti berlari selama hampir sembilan bulan.

Setelah dinyatakan sembuh, ia kembali melanjutkan latihan dan kembali mengikuti berbagai ajang lari.

Bagi Paskah, olahraga bukan hanya sekadar menjaga kesehatan, tetapi juga membangun kebahagiaan dan memperluas pertemanan.

Namun, ia juga menyadari bahwa menjadi seorang pelari membutuhkan biaya yang tidak sedikit, mulai dari perawatan tubuh, perlengkapan lari, hingga kebutuhan energi tambahan.

Oleh karena itu, ia selalu berusaha mengatur waktu dan keuangannya dengan baik.

Harapannya ke depan adalah tetap sehat, bahagia, dan dikelilingi oleh orang-orang yang memberikan energi positif.

Ia ingin terus berkembang dalam kariernya agar bisa membiayai hobi traveling dan olahraganya.

Pesan Paskah kepada semua orang: “Hidup hanya sekali, jadi manfaatkan waktu yang ada dengan baik.

Jaga tubuh dengan olahraga, karena tubuh sehat adalah investasi.

Cintai diri sendiri terlebih dahulu, karena dari sanalah kebahagiaan sejati bermula.”

 

Source image: paskah veronica

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran