Patricia Aceline, Kesuksesan Sejati Bukan Tentang Angka di Rekening, Nikmati Proses dan Bersyukurlah
Iniloh.com Jakarta- Patricia Aceline, perempuan Jakarta asli dengan darah Kalimantan mengalir di nadinya, adalah contoh nyata bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana.
Lahir dan besar di ibu kota, ia mengaku masa kecilnya dipenuhi kegembiraan khas anak 90-an.
“Dulu belum ada HP atau medsos, mainannya kelereng, stik Upin Ipin, atau naik bajaj keliling kota. Tapi justru itu yang bikin masa kecil seru!” candanya.
Kedua orang tuanya asli Kalimantan, membuatnya kerap diajak pulang kampung selama liburan.
“Seru banget! Di sana hidupnya ala kadarnya, mandi di sungai, main di kebun. Pengalaman itu bikin aku belajar menghargai kesederhanaan,” kenangnya.
Sejak remaja, Patricia sudah menunjukkan jiwa wirausaha.
“Aku jualan online dari jaman BBM masih jaya. Dulu upload foto produk pakai kamera HP seadanya, lalu share lewat BBM broadcast,” ceritanya sambil tertawa.
Kini, bisnis online shop-nya telah berkembang menjadi sumber penghasilan utama yang memberinya kebebasan waktu.
“Aku fleksibel banget. Mau packing order pagi, siang, atau malem, tergantung mood. Pagi biasanya aku gym dulu atau jalan-jalan, baru kerja,” ujarnya.
Fleksibilitas ini juga ia manfaatkan untuk menyalurkan hobi traveling ke luar negeri.
“Puji Tuhan, rezeki dari online shop cukup buat jalan-jalan. Tapi aku nggak neko-neko, yang penting bisa eksplor budaya baru,” tambah perempuan yang enggan menyebut usia ini.
Di tengah kesibukannya, Patricia mengaku sedang menikmati zona nyaman.
“Aku nggak buru-buru mau ekspansi bisnis. Sekarang fokus menjaga kualitas produk dan pelayanan.
Yang penting bisa bagi waktu buat ibadah dan me-time,” jelasnya. Di akhir pekan, ia menyisihkan waktu untuk kegiatan rohani, mengaku bahwa kedekatan dengan Tuhan adalah prioritas. “
Aku percaya semua sudah diatur-Nya. Jadi, weekend itu khusus buat recharge spiritual,” ucapnya.
Prinsip hidup Patricia tercermin dari doa-doa sederhananya: “Aku cuma minta kesehatan dan kebahagiaan. Sisanya, serahkan sama Tuhan.
Dia lebih tahu apa yang terbaik buat kita.” Filosofi ini juga ia terapkan dalam bisnis. Kepada mereka yang ingin memulai usaha, ia berpesan:
“Jangan overthinking! Kalau nunggu sempurna, nggak akan mulai-mulai.
Yang penting action, sambil terus belajar. Oh iya, jangan lupa selalu libatkan Tuhan dalam setiap langkah.”
Pesan lainnya yang ia tekankan adalah: “Hidup akan lebih damai kalau kita berhenti menghakimi orang lain. Fokus aja sama diri sendiri!”
Meski sukses secara finansial, Patricia tetap rendah hati. Ia mengaku tidak tergoda gaya hidup mewah.
“Aku tipe yang happy-happy aja. Gak perlu barang branded buat bisa bersyukur,” ujarnya.
Kesehariannya lebih banyak diisi dengan olahraga, ngobrol dengan pelanggan setia, atau sekadar menonton film di rumah.
“Kadang kangen masa kecil yang serba analog. Tapi ya kita harus adaptasi, kan?”
Melalui akun Instagram @patricia.aceline, ia kerap membagikan momen kebersamaan dengan keluarga, tips mengelola online shop, serta potret perjalanannya.
“Aku nggak mau terjebak jadi workaholic. Hidup harus seimbang: usaha, ibadah, dan senang-senang,” tuturnya.
Bagi Patricia, kesuksesan sejati bukan tentang angka di rekening, tetapi kemampuan menikmati proses sambil tetap bersyukur.
Patricia Aceline adalah bukti bahwa kebahagiaan dan kesuksesan bisa diraih tanpa kehilangan jati diri.
Dari gadis kecil yang main kelereng di gang Jakarta, ia bertransformasi menjadi pengusaha mandiri yang percaya bahwa kunci hidup tenang adalah kombinasi antara kerja keras, pasrah pada takdir, dan senyuman yang tulus.
“Buat yang mau mulai usaha, ingat: Langkah pertama selalu yang tersulit. Tapi begitu mulai, jangan lupa nikmati perjalanannya!” – Patricia Aceline.
Source image: patricia
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
