Pinceslele, Jika Tak Bisa Bilang Terimakasih, Setidaknya Jangan Jahat
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan menghirup udara ibu kota, Reni Muliahati, yang akrab disapa Pincesslele di dunia maya, berakar di kawasan Rawabelong, Jakarta Barat.
“Asal Jakarta lebih tepatnya sekitaran Rawabelong Jakarta Barat,” tuturnya, menegaskan identitasnya sebagai putri ibu kota yang tumbuh di tengah dinamika urban.
Rawabelong, sebuah kawasan yang mungkin tak sepopuler daerah lain di Jakarta, menjadi saksi bisu langkah-langkah awal hidupnya.
Meski tak dijelaskan detail kenangan masa kecilnya, pilihan hidup dan bisnisnya kelak mengisyaratkan kedekatannya dengan lingkungan dan semangat komunitas lokal.
Dari kedekatan geografis itu, lahirlah sebuah usaha yang penuh warna dan harum: @bunganyalele.
Bisnis florist ini bukan sekadar pilihan karir acak, melainkan keputusan cerdas yang memanfaatkan potensi di sekitarnya.
“Karna rumah ku deket pasar bunga jadi aku memilih usaha yang mudah utk aku jalanin,” jelas Pincess dengan logika praktis yang jitu.
Kedekatan dengan sumber bahan baku utama bunga segar dari pasar, memberinya keunggulan dan kemudahan operasional.
Usaha ini menjadi saluran kreativitasnya sekaligus sumber penghidupan, membawa keindahan dan keceriaan bunga kepada pelanggannya, langsung dari jantung Rawabelong.
Namun, jiwa Pincess tidak hanya terpaut pada bisnis. Ada dorongan yang lebih dalam: membangun hubungan dan komunitas.
Inilah yang memotivasinya untuk “awal bikin arisan”. Tujuannya jauh melampaui sekadar mengumpulkan uang.
“Bertujuan untuk menambah teman, menjalin silaturahmi dan membuka komunitas yang berisi kegiatan-kegiatan positif,” ungkapnya.
Arisan menjadi medium perekat sosial, sebuah ruang tempat wanita-wanita, mungkin awalnya saling asing, bisa bertemu, berbagi cerita, membangun kepercayaan.
Serta bersama-sama mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat dan membangun.
Inisiatif ini mencerminkan keinginan kuat Pincess untuk menciptakan lingkaran positif dan hangat di tengah hiruk-pikuk kota.
Harapan dia untuk diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya begitu universal, tulus, dan sarat doa.
“Semoga setiap orang selalu bisa bermanfaat bagi orang lain tapi tidak memanfaatkan,” pesannya, menekankan pentingnya memberi tanpa pamrih dan menghindari eksploitasi.
Pincess juga berharap semua dapat selalu menebarkan energi positif dan menginspirasi banyak orang.
Kesehatan, baik fisik dan sehat batin, adalah fondasi utama yang didambakan, disertai dengan harapan akan sukses, bahagia.
Dan yang paling utama, ia memohon agar keluarga selalu dalam lindungan Allah.
Harapan-harapan ini bukan hanya untuk dirinya, melainkan doa tulus yang dipanjatkannya untuk kebaikan kolektif.
Pesan hidup Reni Muliahati, atau Pincesslele, disampaikan dengan kalimat yang singkat namun sangat mendalam dan relevan dalam interaksi sehari-hari:
“Jika tidak bisa bilang terimakasih, setidaknya jangan jahat.”
Source image: pincesslele

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










