Pingkan Pashanita, Hanya Perlu Jadi Versi Terbaik dari Diri Sendiri!
Iniloh.com Jakarta- Lahir, tumbuh besar, dan membangun karir di kota yang sama, Pingkan Pashanita menjadikan Solo bukan sekadar tempat tinggal, melainkan bagian tak terpisahkan dari identitasnya.
“Bersyukur bisa kerja dan berkarir di kota kelahiran,” ungkapnya dengan rasa syukur yang mendalam.
Bagi Pingkan, Solo menawarkan kualitas hidup yang ia cintai: “sangat nyaman, tenang, warga nya ramah.”
Lebih dari itu, kota ini memikatnya dengan kekayaan budaya yang masih terjaga.
“Masih kental budaya nya jadi punya keunikan tersendiri,” katanya, menggambarkan atmosfir tradisi Jawa yang mengalir dalam keseharian.
Keputusannya untuk bertahan dan berkembang di Solo, bukan merantau ke kota besar, mencerminkan apresiasinya pada ketenangan, keramahan, dan akar budaya yang menjadi sandaran hidupnya.
Solo adalah panggung sekaligus pelabuhan hatinya.
Perjalanan Pingkan menuju dunia modeling dan endorsemen terjadi secara alami, bermula dari kecintaan yang tulus.
“Awalnya aku suka nulis blog tentang travelling,” kenangnya, mengawali cerita.
Aktivitas berbagi cerita perjalanan ini kemudian berevolusi. “Terus berlanjut post foto-fotoku saat traveling di Instagram.”
Saat itu, ia hanya ingin membagikan momen indah dan pemandangan menakjubkan yang ia temui.
Tanpa disangka, keindahan momen yang ia abadikan dan gaya naturalnya menarik perhatian lebih luas.
“Malah keterusan dan datang rejekinya jadi dapat tawaran jadi model atau talent dan endorsement.”
Dari hobi menulis dan membagikan foto perjalanan, pintu karir profesional di dunia modeling pun terbuka lebar.
Ini adalah bukti bahwa kesuksesan seringkali datang saat kita melakukan sesuatu dengan passion, tanpa beban ekspektasi berlebihan.
Menghadapi dinamika dunia modeling dan konten kreator, Pingkan memiliki perspektif yang jernih dan positif.
“Lebih banyak senangnya, jadi dukanya gak berasa,” ujarnya ringan namun penuh makna.
Pernyataan ini bukan berarti tantangan tidak ada, melainkan mencerminkan pilihannya untuk fokus pada aspek positif dan kebahagiaan yang ia dapatkan dari pekerjaannya.
Sikap ini memungkinkannya menikmati setiap proses, menjadikan kesulitan yang mungkin muncul terasa lebih ringan atau bahkan tak terasa karena tertutupi oleh kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar.
Ini adalah kunci ketangguhan mentalnya, memilih untuk meresapi sukacita daripada membesar-besarkan kesulitan.
Memasuki usia kepala tiga, Pingkan sadar akan pentingnya perawatan diri.
“Perawatan pasti ya, karena udah 30+ wajib merawat diri,” akunya praktis.
Namun, bagi Pingkan, rahasia kecantikan yang sejati melampaui sekadar produk skincare atau treatment.
“Tapi kuncinya biar tetap terlihat fresh ya memang harus senang dan passionate dengan yang dijalanin.“
Ia meyakini bahwa energi positif, kebahagiaan, dan semangat menjalani hidup dengan passion adalah skincare alami terbaik.
“Enjoy life” kata yang menjadi mantra sekaligus gaya hidupnya.
Keceriaan dan kepuasan batiniah inilah yang memancarkan aura segar dan awet muda yang sulit ditandingi oleh produk apa pun.
Harapan Pingkan Pashanita untuk masa depannya terasa hangat dan personal, berpusat pada relasi manusia.
“Semoga selalu dikelilingi dan dipertemukan dengan orang-orang baik.”
Ini adalah doa yang sederhana namun mendalam, mengakui betapa pentingnya energi positif dan kebaikan dari orang-orang di sekeliling kita bagi kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Dalam dunia yang kompleks, memiliki lingkaran pertemanan dan relasi yang baik, suportif, dan penuh kebaikan menjadi salah satu fondasi terpenting.
Pesan Pingkan untuk semua yang membaca kisahnya adalah kalimat bijak yang menentang arus persaingan berlebihan:
“Hanya perlu jadi versi terbaik dari diri sendiri, karena hidup bukan cuma soal kompetisi.”
Source image: Pingkan
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
