Princesza Leticia, Ciptakan Lingkaran Pertemanan Positif, No Bully No Toxic
Iniloh.com Jakarta- Princesza Leticia, seniman multitalenta asli Yogyakarta, membuktikan bahwa darah seni mengalir kuat dalam dirinya.
Meski sempat merantau ke Semarang selama empat tahun, hati kecilnya selalu rindu pada Jogja.
“Aku lebih nyaman di sini. Selain budaya yang kental, teman-teman dan kegiatan entertaintment-nya sefrekuensi,” ujarnya dengan tawa khas yang hangat.
Kembalinya ke kota kelahiran menjadi awal mula ia mengukir nama di industri hiburan Indonesia.
Leticia sudah akrab dengan dunia seni sejak kecil. Di usia TK, ia mulai merambah modelling, lalu di SD, ia bergabung dengan Gendis Manis Jogja, sebuah kelompok vokal yang juga mengasah kemampuannya sebagai dancer, model, aktris, dan MC.
“Dulu, aku sering tampil di berbagai acara. Itu melatih mental dan kreativitas,” kenangnya.
Kini, ia fokus pada karir akting layar lebar. Film-film seperti Badarawuhi di Desa Penari, Kemah Terlarang, Losmen Bu Broto, dan Surat untuk Tuhan, menjadi bukti dedikasinya.
Di tahun 2025, Leticia sibuk syuting dua film horor dan satu film remaja. “Ini tantangan baru. Aku suka bereksplorasi dengan karakter yang berbeda,” ungkapnya.
Syuting dari subuh hingga tengah malam bukan hal asing bagi Leticia. “Paling berat itu ngatur stamina. Tapi, selama aku mencintai pekerjaan ini, semua terbayar,” katanya.
Di balik kelelahan, ia menemukan kebahagiaan dalam proses kreatif: bertemu artis lain, belajar teknik akting baru, dan menyatu dengan peran yang ia mainkan.
“Syuting itu seperti bermain sambil bekerja. Setiap hari ada cerita seru,” tambahnya.
“Terima kasih untuk orang tuaku yang selalu mendukung. Mereka mengajarku untuk seimbang antara sekolah dan karir,” ucapnya penuh syukur.
Ia juga berterima kasih pada sekolahnya yang memberinya fleksibilitas untuk mengejar prestasi akademik dan non-akademik.
Harapannya sederhana: tetap sehat agar bisa terus beraktivitas dan memberi yang terbaik untuk penonton.
Leticia punya pesan tegas untuk generasi muda:
“Ciptakan lingkaran pertemanan positif. No bullying, no toxic, dan jauhkan narkoba.” Ia mendorong anak muda untuk fokus pada prestasi alih-alih sensasi.
“Bergaul itu baik, tapi pilih teman yang membawamu naik, bukan menjatuhkan,” tegasnya.
Baginya, kesuksesan sejati lahir dari kerja keras dan integritas.
Source image: leticia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










