Prity Sinta: Pelan Bukan Berarti Tertinggal, Diam Bukan Berarti Gagal

Iniloh.com Jakarta- Di sebuah kota kecil di pesisir barat Sumatra, ada tempat bernama Sibolga , kota yang mungkin belum banyak dikenal orang, namun menyimpan keindahan laut dan kehangatan warganya.

Bagi Prity Sinta, kota ini bukan sekadar asal, tapi bagian dari jiwanya. “Sibolga punya pantai yang cantik banget, seperti Kalimantung dan Musala.

Di sanalah saya tumbuh, dikelilingi keluarga yang hangat, yang selalu bikin rindu pulang,” kenangnya dengan senyum lembut.

Kini, Prity menjalani kehidupan yang jauh berbeda dari masa kecilnya.

Ia bekerja sebagai buruh pabrik, profesi yang menuntut ketekunan, kedisiplinan, dan manajemen waktu yang baik.

 

Meski begitu, ia tak ingin hidupnya hanya berputar di antara jam kerja dan lelah.

Mumpung masih muda, jadi saya manfaatin buat traveling, gaming, dan eksplorasi hal-hal baru. Biar nggak stres dengan kehidupan,” ujarnya jujur.

Bagi Prity, kebahagiaan sederhana seperti menikmati perjalanan, menambah teman, dan menemukan hal baru adalah bentuk keseimbangan hidup.

Sukanya, banyak teman. Dukanya, ya butuh disiplin tinggi dan manajemen waktu.

Tapi semua bisa dijalani asal kita jaga energi positif dan tetap nikmati prosesnya,” katanya penuh semangat.

 

Ia percaya, hidup bukan perlombaan untuk menjadi paling cepat atau paling sukses.

Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain. Masing-masing punya waktu mekar sendiri,” tulisnya dalam satu kalimat yang mencerminkan kedewasaan jiwa.

Pelan bukan berarti tertinggal. Diam bukan berarti gagal. Kamu sedang bertumbuh.”

Kata-kata itu bukan hanya nasihat, tapi cermin dari cara Prity memandang hidup. Ia sadar, bahwa dalam diam pun seseorang bisa berkembang.

Dalam langkah pelan pun, seseorang tetap bergerak menuju versi terbaik dirinya.

Di akhir percakapan, ia menutup dengan doa sederhana namun menyentuh:

Semoga kita semua diberi kesehatan, rezeki yang cukup, keluarga yang harmonis, dan hati yang tenang. Apa pun peran kita, semoga bisa membawa manfaat.”

Iniloh.com Jakarta- Dari Sibolga hingga kini, perjalanan Prity Sinta adalah kisah tentang ketulusan dan keseimbangan , tentang perempuan muda yang memilih menikmati proses, bukan terburu-buru mencapai hasil.

Karena baginya, bertumbuh adalah bagian terindah dari hidup itu sendiri.

 

 

Source image: prity

You May Also Like

Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Sinta Dewi, Pastikan Hidup Kita Tak Bergantung Ke Orang Lain
Sinta Dewi, Pastikan Hidup Kita Tak Bergantung Ke Orang Lain
Icha Febriani, Jangan Pernah Takut Untuk Gagal!
Icha Febriani, Jangan Pernah Takut Untuk Gagal!
Tami Vaishilla, Nikmatilah Prosesnya Jangan Takut Tertinggal Dengan yang Lain Semua Ada Masanya
Tami Vaishilla, Nikmatilah Prosesnya Jangan Takut Tertinggal Dengan yang Lain Semua Ada Masanya
Chika Faulani, Jangan Berkecil Hati Jika Kita Gagal Masih Ada Kesempatan Baru
Chika Faulani, Jangan Berkecil Hati Jika Kita Gagal Masih Ada Kesempatan Baru
Anisa Pianika, Kadang Sukses Butuh Waktu Lama, Percayalah Semua Proses Berarti
Anisa Pianika, Kadang Sukses Butuh Waktu Lama, Percayalah Semua Proses Berarti