Puspita Wijayanti, Jangan Sampai Tenaga Medis Jadi Korban Eksploitasi Kebijakan Politik

Iniloh.com Yogyakarta- Puspita Wijayanti lahir di Jogjakarta, tumbuh di Amerika saat ikut orang tua menempuh pendidikan S3. Ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka menetap di Surabaya.

Puspita berprofesi sebagai dokter dengan latar belakang pendidikan manajemen rumah sakit. “Saat ini saya tercatat sebagai anggota IDI Kabupaten Brebes, Jateng,” kata Puspita mengawali percakapan.

Selanjutnya Puspita menceritakan tahapannya memilih berkarir di daerah. “Dulu bisa saja saya dan suami bekerja dan berkarir di kota besar. Namun, kami memilih untuk terjun dan melihat sendiri kenyataan di daerah. Apa yang kami rasakan, pengalaman-pengalaman yang kami lalui akhirnya menggerakkan hati untuk melek politik,” tutur Puspita.

Setelah melihat sendiri kondisi di lapangan, Puspita berpendapat kita tidak boleh abai terhadap isu kesehatan. “Jangan sampai masyarakat dan tenaga medis menjadi korban eksploitasi kebijakan yang mengakibatkan penurunan kualitas layanan kesehatan di Indonesia,” ungkap Puspita.

Meski demikian, Puspita menyayangkan banyak anak muda yang memandang politik sekedar alat perebut kekuasaan, padahal saat ini merupakan eranya anak muda, kaum milenial dan Gen Z. Namun pandangan seperti itu memang tak terpungkiri, sebab masih banyak pelaku politik yang menggunakan cara-cara tidak etis dalam mendapatkan kekuasaan. Sehingga politik itu punya kesan negatif.

“Dari sana saya dan teman-teman berinisiatif membuka sekolah politik. Sebuah wadah agar anak-anak muda di Indonesia memiliki wawasan politik dan kelak tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab secara etis dalam mencapai tujuan politik,” papar Puspita.

Selain memperhatikan perkembangan politik dan dampaknya terhadap dunia kedokteran, Puspita berminat pada traveling. Kegiatan ini menjadi caranya untuk keluar dari zona sibuk, agar pikiran menjadi lebih rileks, lalu konsentrasi kembali fresh.

“Saya sangat suka traveling, melihat kebudayaan-kebudayaan baru di negara lain. Kebetulan akhir-akhir ini saya jarang ke luar negeri, banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, dan suami saya sedang menempuh pendidikan bedah onkologi di UGM,” tutur Puspita.

Puspita pun sekarang tinggal di Kota Yogyakarta mengikuti suami. “Selama di Jogja, saya menikmati wisata kuliner, wisata alam yang sangat indah,” ungkap Puspita.

Kalau disuruh memilih pantai atau gunung, Puspita memilih pantai. Pantai favoritnya adalah Pantai Krakal. “Disana saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca,” ungkap Puspita.

Puspita curhat bahwa ia sangat peduli dengan perkembangan generasi muda. Makanya, dia berharap seluruh anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas, mendapatkan hak yang sama dalam mengenyam pendidikan dan memperoleh akses kesehatan.

“Ada nasehat yang selalu saya ingat dari kakek saya. “ Negara kuat berawal dari rakyat yang sehat. Rakyat sehat, kerja giat, bangsa cerdas, prestasi meningkat,” pungkas Puspita.

 

Source image: puspita

You May Also Like

Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Sukma Trisna, Waktu Kita yang Atur Jangan Kita yang Diatur Waktu!
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Restianti Amanda, Teruslah Melangkah Insya Allah Kan Sampai Ke Tujuan
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani