Putri Ghinaa Insan, SH. M.Kn: Terus Belajar Jadi Wanita Pemaaf, Pembelajar dan Menjadi Pengayom untuk Sesama
Nosel Jakarta- Masa kecil Putri Ghinaa Insan dihabiskan di Banten, tepatnya di Kota Cilegon. Setelah SMA baru pindah ke Yogyakarta untuk berkuliah, menimba ilmu sampai strata 2 di UGM Yogyakarta. Tetapi Ghina masih dan akan selalu memiliki kesan indah dengan kampung halamannya. “Selalu rindu dan pengen balik terus ke sana untuk makan makanan masa kecil ku,” kata Ghinaa.
Alasan kenapa memilih Yogyakarta sebagai kota untuk menempuh pendidikan tinggi, Ghinaa menyebut awalnya diarahkan oleh Mamanya untuk jadi Notaris. Selama arahan itu baik untuk kehidupannya Ghina pun merasa tak masalah untuk diarahkan orang tua dan menuruti arahan mereka. “Karena Insya Allah orang tua paham yang terbaik untuk anaknya, kalau orang tua ngijinin tuh rasa nya hati lega dan semua berjalan lancar aja,” ujar Putri Ghinaa.
Sekarang, Putri Ghinaa sudah melewati semua proses Notaris hanya tinggal kurang Ujian Kode Etik Notaris saja.
Sambil menunggu Ujian Kode Etik Notaris, Ghinaa mengisi kegiatan sehari-hari dengan menjadi asisten dosen di salah satu Universitas Negeri di Banten. Selain itu ia juga membantu di kantor Mamanya yang juga bekerja sebagai notaris. “Sambil belajar, bekal untuk buka kantor notaris sendiri nanti,” ungkap Putri Ghinaa.
Dengan pengalaman tersebut, Ghina bercerita menjadi Notaris membuatnya memiliki banyak link dan client yang memiliki masalah hukum, terutama hukum waris dan pertanahan.
Ia belajar bahwa setiap kasus itu berbeda-beda konflik dan proses penanganannya. Menurutnya itu seru dan bisa menambah pengalaman serta ilmu. Hal yang menurutnya cukup melelahkan hanya di bagian proses yang bisa memakan waktu lama untuk menjadi Notaris. Mengorbankan banyak hal, katanya.
Ghinaa suka traveling, itu adalah caranya untuk healing. Ia bercerita bahwa dari semua negara yang pernah ia datangi ia jatuh cinta pada satu tempat yaitu Kashmir, India.
“Walaupun orang banyak bilang India jorok dan lain-lain, entah kenapa aku cinta sama Kashmir itu, viewnya terlalu perfect apalagi pas winter dan aku ke sana pas April trus balik lagi ke sana bulan Juli saking belum puas nya explore tempat itu.”
Menutup pembicaraan, Ghinaa menyampaikan harapannya agar selalu bisa menjadi Wanita yang tak menyerah dalam kondisi apapun. Bisa menjadi wanita yang tak punya penyakit hati dan selalu bisa memaafkan orang lain, menjadi wanita yang teduh tenang dan kuat, wanita yang tetap selalu belajar hal positif apapun dan berjuang mengumpulkan amal shaleh sampai akhir hayat nanti.
Ghinaa menjalani hidup dengan prinsip sesuatu yang ditakdirkan untukmu tidak akan pernah menjadi milik orang lain, dan sesuatu yang bukan untukmu, sekeras apapun usahamu tetap hal itu tidak akan pernah bisa untuk jadi milikmu. “Prinsip hidup seperti itu ngebantu banget dalam aku menjalani proses kehidupan yang kaya roller coaster dan full of suprises.”
Terakhir ia menyampaikan doa untuk diri sendiri. “Doanya adalah semoga aku menjadi hamba yang disayang Allah, dan hamba yang di beri kesempatan untuk menjadi hamba yang lebih baik sebelum maut menjemput dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, Aamiin ya Rabb.”
image source: Ghinaa

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










