Putri Istiyani, Gagal Belum Tentu Kalah!

Iniloh.com Jakarta- Hidup tak selalu berjalan sesuai peta yang kita gambar. Terkadang, kita merasa tertinggal oleh laju waktu dan kesuksesan orang lain.

Namun, dalam perjalanan yang terasa lambat dan berliku itulah, justru karakter kita ditempa.

Kisah Putri Istiyani asal Bojonegoro adalah bukti nyata bahwa perjalanan panjang penuh ketidakpastian bisa menjadi sekolah kehidupan yang paling berharga.

Masa kecil Putri diwarnai dengan kepindahan, mengikuti dinas sang ayah yang seorang prajurit.

Namun, sang neneklah yang banyak membesarkannya, memberikan fondasi kasih sayang di tengah kehidupan yang mobil.

Baru-baru ini, kehidupan Putri kembali diuji dengan kepergian ibunya pada 4 Oktober lalu.

Sebuah kehilangan yang pasti meninggalkan luka yang dalam, sekaligus mengajarkan betapa berharganya setiap detik yang kita miliki.

Di tengah rasa kehilangan itu, Putri terus melangkah.

Perjalanan kariernya hingga saat ini bisa dibilang adalah gambaran sempurna tentang arti kesabaran.

Ia telah mencoba mendaftar menjadi abdi negara hingga empat kali, namun “Belum menjadi rezeki,” begitu katanya.

Kegagalan yang akan membuat banyak orang menyerah, tetapi tidak baginya.

Saat ini, ia dengan penuh harap menunggu jadwal tes kesehatan untuk pelatihan di BAP SBY, yang akan membawanya berkarir di KAI atau instansi lainnya.

Ini adalah pintu harapan baru yang ia nantikan setelah sekian lama berusaha.

Lalu, bagaimana ia menjaga semangatnya tetap menyala di tengah penantian yang tak pasti? Jawabannya ditemukan dalam satu kata: lari.

Awalnya, lari hanyalah persiapan fisik untuk tes seleksi. Namun, nasib membawanya bertemu dengan komunitas lari di kotanya.

Dari situlah, ia mulai jatuh cinta. Kini, hari-harinya diisi dengan berlari. Dalam hobi barunya ini, Putri menemukan lebih dari sekadar kesehatan fisik.

Dari lari saya bisa merasakan ketenangan di setiap langkah,” ujarnya.

Aktivitas fisik ini menjadi meditasi baginya, sebuah ruang untuk menjernihkan pikiran.

Lari juga mengajarkannya disiplin, mengatur waktu tidur dan bangun dengan lebih baik.

Tak kalah penting, circle pertemanannya bertambah produktif, dikelilingi oleh orang-orang yang menyemangati.

Tentu ada sukarnya. Ia harus berlari di jalanan aspal karena rumahnya jauh dari stadion.

Tapi, rintangan kecil ini tak menggentarkan. Justru, ia melihatnya sebagai bagian dari proses.

Harapan Putri untuk masa depan sederhana namun mendalam: ia berdoa segala sesuatu yang ingin diraihnya dapat terwujud dan dimudahkan.

Ia ingin dilancarkan segala urusannya, dikelilingi orang-orang yang tulus, dan selalu diarahkan ke hal positif.

Yang paling mulia, ia ingin kelak bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Melalui perjalanannya, Putri Istiyani ingin menyampaikan pesan yang sangat dalam kepada kita semua:

“Lambat bukan berarti tertinggal. Gagal belum tentu kalah. Sesuatu yang mungkin kamu anggap tertunda mungkin Allah sedang menata untukmu dengan sempurna.

Yakinlah kesabaranmu dalam berproses tidak akan menjadi hal yang sia-sia.”

 

 

Source image: putri

You May Also Like

Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Yani Wok, Gagal Adalah Hal Biasa, Bangun Lagi dan Moving Forward!
Icha Febriani, Jangan Pernah Takut Untuk Gagal!
Icha Febriani, Jangan Pernah Takut Untuk Gagal!
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Chika Faulani, Jangan Berkecil Hati Jika Kita Gagal Masih Ada Kesempatan Baru
Chika Faulani, Jangan Berkecil Hati Jika Kita Gagal Masih Ada Kesempatan Baru
Martha, Kisah Percintaan Boleh Gagal Tapi Studi dan Karir Tak Boleh Gagal!
Martha, Kisah Percintaan Boleh Gagal Tapi Studi dan Karir Tak Boleh Gagal!
Sayi, Orang Rajin Belum Tentu Sukses Orang Malas Sudah Pasti Gagal
Sayi, Orang Rajin Belum Tentu Sukses Orang Malas Sudah Pasti Gagal