Putri Oktavia, Jangan Pernah Takut Mencoba !
Iniloh.com Jakarta- Di lereng Gunung Salak, Bogor, jauh dari keramaian kota, lahir seorang perempuan yang sejak kecil memandang dunia sebagai lautan peluang. Putri Oktavia Rahmat, gadis kelahiran 2002 ini, tak menunggu dewasa untuk mengejar impiannya.
“Saat kecil cita-citaku jadi pengusaha sukses,” ujarnya.
Maka, sementara anak lain bermain, Putri kecil sudah berdagang di kampungnya, di sekolah, bahkan saat libur panjang.
Usia 8 SMP, ia nekat melamar kerja ke toko-toko sepanjang jalan Bogor.
“Akhirnya diterima di toko sepatu mall Bogor,” kenangnya.
Ritual ini berlanjut tiap liburan hingga SMK, sebuah dedikasi yang lahir dari kesadaran: “Saya bukan dari keluarga berada.”
Di usia yang baru menginjak 22 tahun, Putri telah membangun kerajaan mini dengan tiga pilar utama.
Pertama, PO & CO, brand fashion pakaian wanita yang bertujuan mencerahkan penampilan.
Kedua, Pokocok Indonesia, yang menjadikannya ratunya alpukat kocok dengan tiga cabang yang sudah beroperasi, disertai harapannya yang polos: “Doain ya mau punya sebanyak-banyaknya!“.
Ketiga, PT Putri Abadi Sukses, perusahaan tempat ia menjabat sebagai Direktur sebuah gelar yang ia sandang dengan penuh kerendahan hati.
Prinsip hidupnya singkat namun tajam seperti pedang terhunus: “Saya pekerja keras, senang berdagang, senang mencoba hal baru.”
Tapi Tuhan punya rencana lebih besar: panggilan umroh. Dengan ikhlas, ia batalkan modeling demi berangkat ke Tanah Suci.
Di sana, keajaiban menyapanya: diizinkan mencium Hajar Aswad, dan setiap langkah terasa dimudahkan.
Di depan Kabah, doanya tulus: “Ya Allah, jadikan aku orang sukses, hebat, dan dermawan.”
Sejak pulang, satu per satu doa itu menjelma: bisnis berkembang, kursi Direktur ia duduki. “Suatu kebanggaan di usia 22,” ujarnya, mata berbinar syukur.
Harapan Putri bagaikan untaian mutiara yang terus bertaut: menjadi pengusaha sukses sekaligus orang hebat.
Membuka lapangan kerja seluas-luasnya, serta senantiasa membantu mereka yang membutuhkan, semua diliputi oleh sikap rendah hati.
Bagi Putri, ini bukan sekadar target duniawi, melainkan sebuah janji suci yang ia ikrarkan kepada Sang Pencipta dan kampung halamannya di kaki Gunung Salak.
Dari puncak pencapaiannya, Putri menyampaikan mantra hidup:
“Satu-satunya yang ubah nasibmu adalah Dirimu sendiri. Hanya Tuhan dan kamu yang tentukan masa depan.
Bermimpilah setinggi langit bila jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang!”
Dan pedang peringatan untuk yang ragu:
“Jangan takut mencoba! Jika kau tak membangun mimpimu sendiri, orang lain akan mempekerjakanmu untuk membangun mimpi mereka.”
Source image: putri

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










