Rachel Basalamah, Cintailah Pekerjaanmu!
Iniloh.com Jakarta- Dalam dunia seni pertunjukan, ada para pemain di atas panggung, dan ada pula para penyusun cerita di balik layar.
Rachel Basalamah, perempuan berdarah Maluku asal Banda Naira yang hangat ini, adalah salah satu pilar penting di balik tirai.
Sebagai seorang freelance wardrobe stylist, ia adalah seniman yang bekerja dengan kain, jarum, dan imajinasi untuk menghidupkan karakter sebuah pertunjukan.
Rachel, yang akrab disapa Rachell, menghabiskan masa kecil dan remajanya di kawasan Priok, Jakarta Utara. Ia mengakui dibesarkan dengan didikan yang keras dari keluarganya.
Namun, alih-lih mengeluh, ia justru melihatnya sebagai bekal terbaik dalam kehidupannya.
“Didikan keras itulah yang menjadikan aku wanita dengan karakter yang kuat,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Kekuatan karakter inilah yang kini menjadi pondasinya menghadapi dinamika kehidupan, termasuk setelah ia memutuskan untuk berpindah dan menetap di Karawang, Jawa Barat.
Profesi yang digelutinya bukanlah jalan yang mudah, tetapi ia menekuninya dengan sepenuh hati.
Sebagai seorang freelance wardrobe stylist atau pekerja seni di bidang kostum, Rachel menjadikan passion sebagai kompas utamanya.
“Bekerja dengan suka hati karena sesuai dengan passion,” tuturnya.
Tak hanya berkutat dengan kostum, ia juga meluaskan wawasan dengan terjun ke dalam event organizer. Bagi Rachel, jenis pekerjaan tidaklah menjadi halangan.
Prinsipnya jelas: “Apapun itu selama menghasilkan dan halal, cintailah pekerjaanmu. Karena dari situlah kamu hidup.”
Kalimat ini bukan sekadar slogan, melainkan filosofi hidup yang ia pegang teguh.
Seperti halnya roda yang terus berputar, kehidupan freelance yang dijalani Rachel juga memiliki iramanya sendiri.
Ada masa-masa manis ketika sebuah proyek berhasil diselesaikan dengan hasil yang memuaskan, sesuai dengan kerja keras yang telah dicurahkan.
“Sukanya dapat hasil yang puas sesuai dengan kinerja,” katanya.
Namun, ada juga masa sepi yang menjadi tantangan terbesarnya.
“Dukanya ya kalau sedang tidak ada job, bisa nganggur berbulan-bulan,” ujarnya sambil tertawa ringan, mengakui realita yang harus dihadapi oleh hampir setiap pekerja lepas.
Menghadapi ketidakpastian itu, Rachel memilih untuk bersandar pada harapan dan doa.
Di penghujung tahun ini, ia berharap agar gelombang kebaikan berdatangan menghampiri.
Doa yang senantiasa dipanjatkannya adalah untuk kesehatan, umur yang panjang, dan yang terpenting, rezeki yang barokah—rezeki yang membawa kebaikan dan manfaat tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang di sekitarnya.
Untuk para pembaca, Rachel Basalamah meninggalkan pesan yang sederhana namun mendalam, sebuah ringkasan dari perjalanan hidupnya hingga saat ini.
“Cintailah pekerjaanmu apapun itu, karena dari situlah kamu hidup. Bersyukurlah, apapun itu, karna Tuhan telah menyiapkan takdirmu.”
Source image: rachel

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










