Rania Kemal Chaniago,S.Psi: Istirahat Sejenak Tak Apa!
Iniloh.com Jakarta- Hidup seperti sebuah kanvas yang terus diwarnai oleh setiap tempat dan pengalaman baru. Begitulah kira-kira perjalanan hidup Rania Kemal Chaniago.
Meski terlahir di Jakarta, darah Minang dari orangtuanya mengalir kuat dalam dirinya.
Namun, yang membentuk perspektifnya justru adalah pengalaman berpindah-pindah kota, mengikuti dinas ayahnya.
Dari sekian banyak kota yang pernah ia tinggali, Surabaya memegang tempat khusus di hatinya.
“Disana aku mengenal budaya Jawa yang belum pernah aku tau sebelumnya,” kenangnya.
Ia terpukau oleh perbedaan budaya, bahasa, dan cara komunikasi masyarakat Jawa yang sama sekali berbeda dengan latar belakang keluarganya.
Pengalaman inilah yang meluaskan wawasannya, mengajarkannya arti adaptasi, dan menghargai keindahan dalam keberagaman.
Dalam karier profesionalnya, Rania menjabat sebagai KOL Specialist di sebuah perusahaan di Jakarta. Posisi ini sangat cocok dengan dunianya yang dinamis dan penuh kreativitas.
Namun, jiwa wirausaha yang diwarisi dari darah Minangnya tidak bisa dipendam begitu saja.
Di luar pekerjaan utamanya, ia dengan telaten mengelola dua bisnis sekaligus: satu di bidang kuliner dan satu lagi di bidang talent management.
Bisnis kulinernya unik dan penuh makna: sebuah warkop kecil-kecilan di belakang rumah.
Tujuan utamanya bukan sekadar profit, tetapi yang lebih mulia:
“Untuk tambahan penghasilan sehari-hari karena Ayah udah pensiun supaya Ayah ada kegiatan setelah pensiun.”
Ini adalah bentuk bakti yang sederhana namun sangat dalam, menciptakan quality time dan tujuan baru bagi sang ayah.
Sementara itu, bisnis talent management-nya, niscaladhya, lahir dari projek iseng bersama sahabatnya yang seprofesi, menunjukkan bagaimana kolaborasi dan persahabatan bisa melahirkan sesuatu yang serius.
Seperti layaknya seorang entrepreneur, perjalanannya tidak selalu mulus.
“Sukanya selain ada penghasilan dari pekerjaan utama, aku juga dapet penghasilan dari side bisnis ku,” ujarnya.
Kebahagiaan lain adalah bisa menekuni hobi memasak yang ia bagikan bersama ayahnya.
Namun, “dukanya karena banyak pesaing,” tuturnya.
Tantangan ini memaksanya untuk terus berinovasi, mencari cara agar warung kopinya tetap unik dan menarik di tengah persaingan yang ketat.
Ia sadar bahwa di dunia bisnis, stagnasi berarti ketinggalan.
Dari semua kerja keras dan perjuangannya, harapan dan doa Rania terdengar sederhana namun penuh makna.
Ia berharap keluarganya sehat selalu, bisnisnya berjalan lancar, customer warkop dan Niscaladhya-nya semakin banyak, dan orang-orang di sekitarnya bahagia serta menjadi support system yang solid.
Ini menunjukkan bahwa kesuksesan baginya bukanlah pencapaian individu, melainkan sebuah ekosistem kebahagiaan dan dukungan bersama.
Untuk menutup perjalanan inspiratifnya, Rania berbagi sebuah pesan penyemangat yang dalam:
“Istirahat sejenak tak apa, tapi cobalah bertahan sekali lagi untuk melihat keajaiban yang sudah kamu perjuangkan selama ini.”
Source image: rania

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










