Ranty Rukmawaty Jangan Takut Mencoba Setiap Proses Adalah Pelajaran
Iniloh.com Jakarta- Ranty Rukmawaty, atau yang akrab disapa Kak Ranty, adalah sosok inspiratif yang lahir di Tangerang namun menghabiskan masa kecil hingga dewasa di Semarang.
“Kata banyak orang, Semarang itu kota rindu,” ungkapnya.
Di kota inilah ia tumbuh dengan kenangan manis, mulai dari taman kanak-kanak hingga menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi.
Semarang bukan sekadar tempat tinggal, melainkan saksi bisu perjalanan hidupnya yang penuh dinamika.
“Warga ramah, lingkungan yang sejuk, dan keluarga hangat” menjadi alasan mengapa ia begitu merindukan kota tersebut.
Kini, bersama keluarga kecilnya, Ranty memilih merantau ke Cikarang, membawa semangat baru untuk membangun kisah hidup di tanah yang berbeda.
Awal mula Ranty terjun ke dunia konten kreator dimulai dari keberaniannya mencoba peruntungan di berbagai lomba foto dan video.
“Saya belajar banyak dari situ, lalu merambah ke komunitas dan akhirnya mendapat job dari beberapa brand,” ceritanya.
Baginya, kunci mendapatkan banyak kolaborasi adalah konsistensi membangun personal branding.
Meski beraktivitas sebagai ibu rumah tangga, ia berusaha tetap profesional: menyelesaikan job tepat waktu dan menjaga kualitas konten.
“Lebih banyak sukanya daripada dukanya,” akunya.
Ia mengaku bahwa tantangan terbesar adalah membagi waktu antara urusan domestik dan pekerjaan, namun semua terbayar dengan kebebasan berkarya tanpa harus meninggalkan peran sebagai ibu.
Ranty percaya bahwa kreativitas bukanlah hal yang instan.
“Perbanyak literasi, tapi ide harus punya ciri khas,” tegasnya.
Ia sering kali mengandalkan ide spontan yang muncul sesuai tema konten, lalu memperkuatnya dengan properti atau kostum yang relevan.
Misalnya, saat membuat konten bertema tradisional, ia tak segan menggunakan kebaya atau dekorasi bernuansa budaya.
“Properti dan kostum bisa menghidupkan tema,” ujarnya.
Baginya, konten yang baik adalah yang autentik, meski terinspirasi dari orang lain, namun tetap mencerminkan karakter sang pembuat.
Sebagai ibu dari tiga anak, Ranty memiliki harapan besar: ingin membuktikan bahwa ibu rumah tangga bisa berdaya dan berkarya dari rumah.
“Kita tidak harus jadi working mom untuk berpenghasilan,” tekannya.
Ia ingin menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk menggali potensi diri, asalkan didukung sistem yang baik.
“Penghasilan tidak melulu dari jadi pegawai,” ujarnya. Selain karir, ia berdoa agar keluarga tetap sehat, ekonomi stabil, dan bisa terus berkontribusi secara sosial.
Baginya, kebahagiaan terbesar adalah melihat perempuan lain bangkit dari keterbatasan dan menemukan jalan untuk mandiri.
Ranty menutup perbincangan dengan quote penuh makna:
“Seandainya tidak ada badai yang datang, pelangi pun tidak akan muncul. Belajarlah dari badai yang menimpamu, yakinlah akan ada hal indah setelahnya.”
Pesan ini ia tujukan untuk siapa pun yang sedang berjuang, terutama para ibu rumah tangga.
“Jangan takut mencoba, karena setiap proses adalah pelajaran,” tambahnya.
Ia meyakini bahwa kesulitan hidup adalah batu pijakan menuju kebahagiaan yang lebih bermakna.
Source image: ranty

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










