Ratih Maya Kirana, Tidak Apa Pelan, yang Penting Jalan!
Iniloh.com Jakarta- Jakarta mungkin tempat kelahirannya, tetapi Bandung telah meresap dalam jiwa Ratih Maya Kirana.
“Alhamdulillah Bandung jadi rumah terbaik buat aku,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Kota kembang bukan sekadar tempat tinggal; ia adalah sumber kenyamanan sejati dari kuliner lezat, udara sejuk yang menenangkan, hingga keramahan warganya yang membuatnya betah.
Bandung juga menjadi saksi penting perjalanan kariernya, tempat ia membangun fondasi profesional sebelum memutuskan untuk berbelok arah.
Selama 13 tahun, Ratih mendedikasikan dirinya di perusahaan telekomunikasi XL, mengemban peran strategis sebagai Secretary of RGH Central dan Channel Operation Central.
Namun, di Februari lalu, ia mengambil keputusan besar, resign.
“Fokus urus orang tua juga keluarga,” jelasnya.
Keputusan ini bukan tanda berhenti, melainkan pergeseran prioritas menuju hal yang dianggapnya lebih berharga: kehangatan keluarga.
Meski fokus bergeser, satu hal tetap konstan: komitmennya pada gaya hidup sehat dan olahraga.
Olahraga, baginya, adalah bagian tak terpisahkan. Kisah cintanya dengan lari justru bermula dari ketidaksengajaan.
“Awal masuk ke run sport, karena lagi cedera gegara gym, gak boleh angkat beban sementara.“
Terpaksa berhenti dari gym, olahraga andalannya, ia pun mengikuti ajakan suaminya untuk mencoba lari.
“Hasilnya? Turns out menyenangkan skaliiii buat melawan diri sendiri Thanks bojo” katanya.
Lari menjadi tantangan baru, arena untuk mengalahkan batasan diri sendiri, dan juga bentuk kebersamaan dengan sang pendukung hidup.
Dalam menjalani rutinitas olahraganya yang kini beragam, Ratih mengadopsi pendekatan yang fleksibel. Sukanya jelas:
“Nambah banyak temen, knowledge dan tips and trick dalam berolahraga.”
Namun, dukanya datang saat energi tak sejalan dengan keinginan:
“Kadang lagi pengen-pengennya olahraga tapi pas kurang istirahat”
Ia menolak jadwal kaku untuk lari, menyesuaikannya dengan sesi gym, serta menyelipkan yoga, renang, boxing, padel, dan lainnya.
“Gak pernah dengan secara langsung aku jadwalin tiap hari apa,” ujarnya, lebih memilih ritme yang mengalir sesuai kondisi.
Harapan dan doa Ratih Maya Kirana memancarkan kedamaian dan keinginan untuk tumbuh bersama.
Ia berharap, agar semua bisa tumbuh jadi versi terbaik dari diri sendiri.
Untuk keluarganya, ia memohon kehangatan, dukungan, dan rasa jadi tempat pulang paling nyaman.
Doanya bersifat universal: semoga semua bisa terus berkembang, bermanfaat bagi orang lain, dicukupkan rezekinya, sehat lahir batin, dan jangan lupa selalu sempatkan untuk olahraga dikit, di manapun dan kapanpun.
Yang tak kalah penting, ia berharap semua bisa menjadi teman yang baik dan support system buat sekitar, dengan proses yang dikuatkan dan dimudahkan.
Kepada pembaca di seluruh Indonesia, Ratih menyampaikan pesan yang lembut namun penuh kekuatan, mencerminkan perjalanannya sendiri:
“Nggak apa-apa pelan, yang penting jalan. Nggak harus hebat dulu untuk mulai, tapi mulailah biar bisa jadi hebat.
Kadang kita suka bandingin diri sendiri sama orang lain. Tapi ingat, tiap orang punya waktunya sendiri.”
Source image: Ratih

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










