Ratna Sinaga, Menjaga Kesehatan itu Adalah Bentuk Rasa Syukur

Iniloh.com Jakarta- Bagi Ratna Sinaga, Bandung bukan sekadar tempat tinggal, melainkan denyut nadi yang membentuk ritme kehidupannya.

Lahir dan besar di Kota Kembang, dengan sedikit selingan sebagai warga Cimahi, ia akhirnya kembali dan berakar kuat di Bandung.

“Udara sejuk dan tempo hidup yang lebih lambat di kota ini, buat aku jadi lebih tidak keburu-buru,” tuturnya

Segala sesuatu terasa tak terlalu terburu-buru, sebuah kecepatan yang selaras dengan jiwanya, memungkinkannya menikmati setiap langkah, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun hobi barunya yang kini menjadi passion: berlari.

Kehidupan Ratna penuh dengan peran yang ia jalani dengan penuh dedikasi. Di tengah kesibukannya sebagai seorang Ibu, ia juga mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Tak cukup sampai di situ, semangat kewirausahaannya juga terwujud dalam bisnis kecil-kecilan yang dijalankannya bersama saudara-saudaranya.

Namun, di sela-sela kesibukan ganda itu, sebuah titik balik muncul di tahun 2018. Setelah satu setengah tahun melahirkan anak keduanya, Ratna merasa tubuhnya tak kunjung kembali seperti semula.

Dorongan untuk mengecilkan perut membawanya pada keputusan sederhana namun berdampak besar: ia mulai berlari.

Hampir setiap hari selama dua minggu, ia konsisten memacu langkah. Hasilnya? Perut mulai mengecil.

Lebih dari sekadar perubahan fisik, momen itulah yang menyalakan api kecintaannya pada olahraga lari.

Kini, bagi Ratna, berlari telah mengalami metamorfosis makna.

Ia tak lagi sekadar mengejar berat badan ideal, melainkan telah menjadi bentuk nyata rasa syukurnya atas kesehatan dan kehidupan yang diberikan Tuhan.

Jangan bayangkan perjalanan lari Ratna selalu mulus. Ia sendiri mengakui bahwa tantangan terbesarnya justru datang dari dalam dirinya sendiri.

Bangun dari tempat tidur dan memulai. Memerangi diri sendiri adalah yang tersulit,” ujarnya.

Apalagi ketika sedang menjalani program latihan tertentu. Tekadnya begitu kuat hingga hujan sekalipun tak mampu menghentikan langkahnya.

Komitmen inilah yang membuatnya menjadi wajah akrab di hampir setiap event lari yang digelar di Bandung.

Tak hanya lokal, Ratna juga kerap melanglang ke luar kota.

Ia pernah merasakan rute Borobudur Marathon (Bormar), menjadi Pacer di Bekasi untuk membantu pelari lain mencapai target waktu, hingga berlomba di Cirebon. Rutinitas latihannya diatur dengan cermat.

Di hari kerja, ia menyempatkan diri berlari setelah pulang kantor.

Sedangkan di akhir pekan atau hari libur, ia memilih menyambut matahari pagi dengan langkah-langkah penuh semangat di udara Bandung yang sejuk.

Sebagai seorang abdi negara, Ratna memiliki harapan yang mendalam terhadap pemerintah tempatnya mengabdi.

Karena saya orang pemerintah, saya berhatap pemerintah selalu diberi hikmat dan kebijaksanaan dalam mengambil kebijakan untuk masyarakat,” tuturnya penuh keyakinan.

Ia memahami betul bahwa kebijakan yang tepat, yang lahir dari kebijaksanaan, akan menciptakan dampak positif yang berkesinambungan bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Pesan Ratna tentang hidup sehat terasa tulus dan mengena.

Baginya, menjaga kesehatan adalah wujud rasa syukur yang paling mendasar. Ia menekankan bahwa cara dan progres setiap orang dalam meraihnya tidak harus sama.

“Setiap orang punya perjalanannya masing-masing,”

Namun, bagi Ratna Sinaga sendiri, olahraga terutama lari telah menjadi jalannya yang istimewa untuk menyatakan terima kasih pada kehidupan.

Setiap tarikan napas dalam langkahnya, setiap tetes keringat yang jatuh, adalah ritual syukur seorang Ibu, PNS, pengusaha, dan pelari tangguh dari Bandung yang terus bergerak maju, mengarungi hidup dengan penuh rasa terima kasih.

Langkah-langkahnya di jalanan Bandung bukan hanya mengukur jarak, tapi juga mengukir rasa syukur yang mendalam.

 

Source image: Ratna

You May Also Like

Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya