Regina, Tidak Ada Langkah Yang Salah!

Iniloh.com Jakarta- Bandung bukan sekadar kota kelahiran bagi Regina; ia adalah detak jantung, identitas yang melekat, dan rasa nyaman yang tak tergantikan.

“Aku asal kota Bandung. Tempat lahir aku pun di Bandung,” tegasnya, menegaskan ikatan darah dan geografis yang kuat.

Meski ia mengakui perubahan yang terjadi .

Banyak pendatang dan jalan macet.

Cintanya pada Kota Kembang tak pernah luntur.

Tapi nyaman Bandung tidak akan tergantikan,” simpulnya.

Kehangatan, kenangan, dan rasa “pulang” yang hanya Bandung bisa berikan menjadi pelabuhan jiwanya, tempat ia selalu kembali untuk berlabuh, betapapun jauhnya ia menjelajah.

Perjalanan hidup Regina adalah kisah tentang mencari jati diri dan kejujuran pada kata hati, meski harus melewati jalan berliku.

Setelah berkuliah di Malaysia, ia kembali ke Bandung karena karir di sana “tidak sesuai dengan expectation“.

Kepulangan ini bukan akhir, melainkan babak baru: ia membuka usaha custom Batik.

Setelah usaha berjalan stabil selama dua tahun dan diserahkan pengelolaannya pada adiknya, petualangan lain memanggil.

Ia pergi ke Australia untuk mengejar karir bersama sang pacar (yang kini telah menjadi suaminya) dengan tujuan akhir: pernikahan.

Impian itu terwujud, dan setelah menikah, ia sempat kembali ke Australia.

Namun, di balik kemapanan yang mungkin ditawarkan negeri kanguru, ada kerinduan yang tak terbendung:

Tapi rasanya tidak ada sama seperti tanah air sendiri.

Panggilan “home” itu terlalu kuat. Akhirnya, ia memutuskan untuk “Pulang Bandung for good,” memilih rasa “nyaman” dan “pulang” di tanah kelahirannya di atas segalanya.

Pendidikan formalnya pun mencerminkan pencarian dan penyesuaian. Ia mengambil kuliah Culinary Art, meski sebenarnya bercita-cita menjadi designer.

Sayangnya cita-citaku menjadi designer tapi karena scholarship aku ambil kuliah masak, tapi aku juga suka masak,” ceritanya dengan jujur.

Keputusan pragmatis berbenturan dengan impian lama. Perasaan campur aduk sempat menyergap:

Awalnya aku merasa sia-sia setelah mengambil keputusan yang salah, menghabiskan waktu, uang, dan tenaga.”

Perasaan itu manusiawi, mengingat pengorbanan yang telah diberikan. Namun, seiring waktu, pandangannya berubah total. Ia menemukan kebijaksanaan yang dalam:

Tapi hasilnya ternyata tidak ada yang sia-sia di hidup ini. Semua memberikan pelajaran yang berharga.”

Ia menyadari bahwa ilmu memasak bukanlah penghalang, melainkan aset tambahan.

Karena mengambil kuliah masak bukan berarti aku tidak bisa melanjutkan cita-citaku buat design fashion,” tekannya.

Kini, ia membuktikannya: “Sekarang aku bisa belajar buat tetap buka usaha di fashion maupun makanan.

Kedua dunia yang dulu terasa bertentangan, kini justru saling melengkapi dalam hidupnya.

Filosofi hidup Regina yang paling kuat terangkum dalam keyakinannya:

“Tidak ada langkah yang salah, selalu ada jalan kembali ke tujuan akhir.”

 

Source image: regina

You May Also Like

Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Momsey, Nikmati Setiap Langkah dalam Hidup Kita dan Hargai Setiap Momennya
Momsey, Nikmati Setiap Langkah dalam Hidup Kita dan Hargai Setiap Momennya
Regina Kurniasari, Tetaplah Rajin Bergerak Seimbang Antara Fisik dan Psikis
Regina Kurniasari, Tetaplah Rajin Bergerak Seimbang Antara Fisik dan Psikis
Niluh Sintadarmariani, Berani Mengejar Impian Walau dari Langkah Kecil!
Niluh Sintadarmariani, Berani Mengejar Impian Walau dari Langkah Kecil!
Yosephine, Langkah Kecil Kita Hari Ini Adalah Pondasi Kesuksesan Besar di Masa Depan
Yosephine, Langkah Kecil Kita Hari Ini Adalah Pondasi Kesuksesan Besar di Masa Depan
Iis Amin, Semua Punya Tujuan yang Indah Tapi Tak Semua Punyai Langkah Mudah
Iis Amin, Semua Punya Tujuan yang Indah Tapi Tak Semua Punyai Langkah Mudah