Regina Yuniatika Sari, Perempuan Adalah Tiang, Tidak Harus Cantik Tapi Harus Kuat!
Iniloh.com Jakarta- Dalam kehidupan, seringkali niat awal yang sederhana membawa kita pada petualangan tak terduga yang mengubah hidup sepenuhnya.
Kisah Regina Yuniatika Sari dari Gresik, Jawa Timur, adalah bukti nyata bahwa sebuah perjalanan dimulai dari satu langkah kecil dalam kasusnya, langkah kecil untuk berlari.
Regina tumbuh di tengah kehangatan keluarga dan lingkungan yang ramah.
Kedua orang tuanya, yang berprofesi sebagai pengusaha, menjadikan rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan istana masa kecil yang penuh cinta.
“Rumah masa kecil adalah tempat terindah hidup saya,” kenangnya. Fondasi kasih sayang inilah yang kelak menjadi kekuatannya.
Kesibukan utama Regina adalah mengelola usaha bisnis fashion. Dunianya dipenuhi dengan tekstil, tren, dan strategi pemasaran.
Namun, di balik kesibukannya di dunia mode, ada sebuah gairah lain yang justru membawanya lebih jauh dari yang pernah ia bayangkan: dunia lari.
Awalnya, motivasinya sangat personal dan sederhana: diet untuk menurunkan berat badan. Berlari hanyalah sarana untuk mencapai sebuah tujuan fisik.
Namun, sesuatu yang indah terjadi seiring dengan setiap langkah kakinya.
Ia mulai menikmati prosesnya, merasakan setiap tarikan napas, dan ketenangan yang dibawa oleh ritme larinya.
Dalam waktu sekitar satu tahun, hobi sederhana ini telah bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih besar.
“Bisa jatuh cinta dengan lari ketika menikmati proses,” ujarnya.
Cinta barunya ini tidak main-main. Dari sekadar pelari hobi, Regina kini telah naik kelas menjadi pelari SOW (Scope of Work) yang dipercaya membawa sebuah brand dalam event-event lari.
.Sebuah pencapaian yang membanggakan, diraih karena ketekunan dan kecintaannya pada proses.
Suka cita terbesarnya dalam hobi ini adalah kepercayaan yang ia dapatkan untuk mengikuti ajang lari elit bergengsi seperti Maybank Bali Marathon dan Bank Jateng Borobudur Marathon dengan jalur gratis.
“Bagiku sebuah kebanggaan bisa dapat trust yang luar biasa,” tuturnya.
Ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi yang tidak diragukan lagi.
Di balik prestasinya, terdapat kedisiplinan yang mengagumkan.
Rutinitas latihannya sangat intens; dalam seminggu ia bisa berlari hingga enam kali, ditambah dengan latihan kekuatan (strength training), gym, renang, dan bersepeda.
Ini menunjukkan komitmennya yang tinggi, bukan hanya untuk menyelesaikan lomba, tetapi untuk menjadi versi dirinya yang terbaik.
Harapan Regina untuk orang lain tulus dan penuh makna. Ia berpesan bagi mereka yang belum memulai hidup sehat,
“Belum ada kata terlambat untuk peduli dengan diri dan mulai mencintai diri sendiri.“
Baginya, kesehatan adalah fondasi.
“Kalau badan kita sehat, maka kehidupan sekitar kita juga akan ikut sehat.”
Ketika kita sehat, kita mampu memberikan yang terbaik bagi keluarga, pekerjaan, dan lingkungan.
Pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembaca se-Indonesia, khususnya para perempuan, sangatlah dalam dan menguatkan:
“Perempuan adalah tiang, tiang tidak harus cantik, tapi harus kuat.
Kuatnya hati, mentalnya, doanya, dan belajar mengusahakan untuk diri sendiri adalah awal dari episode sukses dan bahagia.”
Source image: regina
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
