Resa Aldamayanti, Don’t Forget About Love Yourself First!

Iniloh.com Jakarta- Di antara jalanan teratur dan lingkungan yang aman di Kota Balikpapan, tumbuh sebuah semangat yang justru menemukan kebebasannya dalam ritme langkah kaki yang konsisten.

Dia adalah Resa Aldamayanti, seorang perempuan yang mengubah paksaan olahraga menjadi sebuah kecintaan, dan kini menjadikan lari sebagai bahasa untuk memahami diri sendiri dan menjalani hidup dengan pilihan yang sadar.

Dengan penuh kebanggaan, Resa memperkenalkan dirinya sebagai orang asli Balikpapan. Ia menggambarkan kotanya sebagai tempat yang nyaman, tertib, bersih, minim kriminalitas.

Bagi dia, Balikpapan bukan sekadar tempat tinggal, melainkan sebuah kebanggaan seumur hidup.

Dari kota inilah, ia memulai segala perjalanannya, dibesarkan dalam lingkungan yang tertib yang mungkin turut membentuk disiplin dirinya di kemudian hari.

Sebelum menikah, Resa aktif mengurus bisnis keluarga. Setelah membina rumah tangga, kehidupannya mengalami pergeseran yang positif.

Dengan candaan bahwa kini ada donatur yaitu suami, aktivitasnya lebih banyak diisi oleh dunia olahraga.

Awal mula ketertarikannya pada olahraga justru berawal dari sebuah “paksaan”.

Awal suka olahraga dipaksa Mama pilates dan yoga,” kenangnya.

Dari situ, rasa sukanya merambat ke berbagai olahraga lain, termasuk lari.

Awalnya hanya coba-coba, tetapi semakin lama, ia justru menemukan kecintaannya.

Eh makin lama jadi kecintaan dan dapat feel nya di lari jadi makin konsisten,” ujarnya.

Sebuah paksaan yang pada akhirnya berubah menjadi passion yang tulus.

Bagi Resa, hobi larinya ini sudah seperti “healing bagi tubuh”.

Di setiap langkah, ia menemukan ketenangan dan pemulihan untuk jiwa dan raganya.

Namun, seperti atlet pada umumnya, duka juga menghampiri dalam bentuk risiko cedera.

Dukanya resiko cedera lebih sering huhu sekarang lagi kumat shin splints,” keluhnya dengan nada yang khas.

Tapi hal itu tidak menghentikan langkahnya. Ia telah mengikuti berbagai event lari, dan kini menantang dirinya untuk level yang lebih tinggi.

Challenge diriku untuk tahun depan i hope i can be half marathoners.”

Untuk mewujudkannya, ia berlatih dengan konsisten di pagi hari, dengan pengakuan jujur, “(kalau rajin) haha.”

Dari perjalanannya, Resa merangkum filosofi hidupnya dengan kalimat-kalimat yang menggelegar.

I don’t know how explain but jangan paling merasa tidak beruntung dalam semua hal,” katanya, mengajak untuk selalu melihat sisi baik.

Pesannya tentang tindakan sangat tegas:

“Kuncinya kalau sangat ingin berproses demi kelanjutan hidup yang seru YA BANGUN!

Jangan terlalu nyaman merenung. Don’t forget about love yourself first & everything else falls into line.

You really have to love yourself to get anything done in this world hehe. Because Life is C(choice) between B(Birth) and D(Death).”

 

Source image: resa

You May Also Like

Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Pryas Mustika Ramadhanti, Do What You Love, And Love What You Do
Pryas Mustika Ramadhanti, Do What You Love, And Love What You Do
Filling Octaviana, Everything is possible, Don’t Browse Social Media and Compare Yourself to Others
Filling Octaviana, Everything is possible, Don’t Browse Social Media and Compare Yourself to Others
Ninda Kannya Oktavia, Don’t Judge Book By Its Cover
Ninda Kannya Oktavia, Don’t Judge Book By Its Cover
Jessica Livia, S.I.Kom: Be Happy For Anything That You Do, Love Your Job!
Jessica Livia, S.I.Kom: Be Happy For Anything That You Do, Love Your Job!
Jana Winatapradja, How You Love Yourself, Is How You Teach Others To Love You
Jana Winatapradja, How You Love Yourself, Is How You Teach Others To Love You