Rida Surya Lestari, Hati Kan Tenang Jika Kita Merasa Cukup
Iniloh.com Jakarta- Rida Surya Lestari adalah perempuan yang menyimpan cinta mendalam pada Bandung, kota tempatnya lahir dan tumbuh.
“Bagiku, Bandung seperti secercah surga yang Allah tuangkan ke dunia. Setiap sudutnya punya keindahan, meski tak selalu sempurna,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Ia tak memungkiri bahwa kota ini juga memiliki sisi yang mengecewakan, tapi justru itu yang membuatnya makin menghargai Bandung.
“Di balik kemacetannya, keramaiannya, atau sampah yang kadang mengganggu, ada jiwa.Bandung itu sederhana, tapi menyimpan ribuan cerita,” tambah Rida.
Bagi perempuan yang menghabiskan seluruh hidupnya di kota kembang ini, Bandung bukan sekadar lokasi geografis, melainkan bagian dari identitas yang membentuk cara pandangnya tentang kehidupan.
Sebelum memutuskan menjadi ibu rumah tangga, Rida menghabiskan tujuh tahun berkarier di industri kecantikan.
Ia bekerja di beberapa perusahaan besar, mengasah keterampilan makeup, dan memahami seluk-beluk dunia beauty.
Namun, pascamenikah, ia memilih fokus mengurus keluarga.
“Awalnya, aku merasa itu keputusan tepat. Tapi lama-lama, jiwa aktifku protes. Aku rasa bosan, ingin kembali produktif,” kenangnya.
Kejenuhan itu akhirnya memantik tekadnya untuk bangkit.
Rida memberanikan diri masuk ke dunia management kreator konten, mengelola talent, sekaligus kembali membuat konten seputar makeup.
“Aku sadar, passion-ku tak bisa dipendam. Aku harus tetap berkarya, meski perannya berbeda,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, ia juga merintis bisnis hijab.
“Ini caraku tetap mandiri dan menginspirasi perempuan lain. Hijab bukan sekadar gaya, tapi juga identitas yang bisa dikemas modern,” jelasnya.
Bagi Rida, produktivitas adalah cara menjaga keseimbangan jiwa. Namun, ia tak lupa menekankan pentingnya bersyukur.
“Harapanku sederhana: jadi pribadi lebih baik, bermanfaat untuk keluarga, ekonomi, dan sosial. Tapi semua harus dimulai dari rasa syukur,” tegasnya.
Ia meyakini bahwa kebahagiaan sejati lahir ketika manusia berhenti membandingkan diri dengan pencapaian orang lain.
“Hati akan tenang jika kita merasa cukup. Syukur itu seperti oksigen yang bikin hidup terasa ringan,” ucap Rida, merangkum filosofinya.
Prinsip “cukup” ini juga ia terapkan dalam bisnis dan konten kreatif. Meski aktif membangun merek hijab dan mengelola konten, ia tak terjebak ambisi berlebihan.
“Aku tak ingin mengejar angka, tapi fokus pada nilai yang bisa kuberikan. Konten makeupku harus mengedukasi, hijabku harus membuat perempuan nyaman dengan diri sendiri,” paparnya.
Rida percaya bahwa hidup adalah proses belajar tanpa akhir. Doa terbesarnya adalah agar ia tetap menjadi manusia yang terus memperbaiki diri, tanpa lupa berbagi kebaikan.
“Aku ingin seperti pohon yang akarnya kuat, tapi dedaunannya memberi teduh. Tak perlu sempurna, asal bisa menjadi tempat orang lain bernapas,” katanya dengan senyum.
Ia juga kerap mengingatkan diri sendiri untuk tak terjebak dalam kesibukan duniawi.
“Kadang, kita lupa bahwa kebahagiaan itu bisa ditemukan dalam hal sederhana: mendengar tawa anak, menikmati secangkir kopi di pagi Bandung yang dingin, atau sekadar bisa bangun pagi dengan sehat,” tuturnya.
Bagi Rida, hidup yang bermakna bukan tentang seberapa banyak yang kita raih, tapi seberapa dalam kita mensyukuri setiap proses.
Source image: rida

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










