Rika Susanti: Ingin Jadi Guru yang Bisa Menumbuhkan Karakter Anak Didik

 

Iniloh.com Bandung- Menjadi seorang pengajar merupakan cita-cita Rika sejak sekolah menengah pertama. Ia menceritakan keseruannya sebagai pengajar, pelatih pramuka, dan juga pemilik Sunda Hijab.

Rika asli Ciwidey Kabupaten Bandung. Ia tumbuh besar di lingkungan pedagang Pasar Ciwidey. Ia mendapat didikan orang tua yang memberikan kebebasan dalam mengikuti berbagai macam kegiatan dan terbiasa untuk melakukan banyak hal.

Sejak kecil Rika sudah mengikuti banyak kegiatan dari mulai mengaji subuh antar desa, lanjut sekolah dasar, pulangnya latihan silat, sore langsung mengaji madrasah TPA di Masjid agung dan sore Maghrib mengaji ke kampung sebelah sampai Isyak. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakannya secara konsisten, berkelanjutan, sehingga ia sudah terbiasa dengan kegiatan yang padat setiap hari.

“Sehingga ketika sekolah menengah pertama saya belajar dan mondok di pesantren tidak merasa keberatan bahkan merasa nyaman dan semangat,” kata Rika.

Rika merasa bahwa menjadi guru merupakan panggilan jiwa. Ia pun bekerja penuh cinta. Dalam hatinya selalu tersimpan harapan agar anak didiknya kelak menjadi sosok yang berguna.

Rika ingin menjadi guru yang bisa menumbuhkan karakter anak didiknya dengan baik. Menurutnya seiap anak yang berkarakter baik akan mencerminkan warga yang bertanggung jawab untuk negaranya kelak.

Selama menjadi pengajar, Rika merasakan berbagai perasaan. Suka dukanya jelas terasakan. “Banyak pelajaran yang di dapat bukan hanya dari guru rekan sejawat namun banyak dari murid juga. Bagaimana cara mengerti keinginan mereka.”

Memaksimalkan kemampuan dan kompetensi mereka dengan mencoba berbagai pendekatan baik. “ Sisi dukanya, seperti ketika tidak meratanya hasil yang di hasilkan dari setiap siswa yang kita didik, ikut sedih, rasanya seperti ada yang salah,” kata Rika.

Meskipun demikian, setelah mengajar selama beberapa tahun, Rika menyadari bahwa pendidikan di Indonesia saat ini sudah menyesuaikan dengan perubahan zaman. Rika berkata, pendidikan Indonesia sekarang berfokus kepada siswa sebagai pusat pembelajaran. Akan tetapi, kekurangan justru datang dari para pengajarnya.

“Hanya saja keterbatasan waktu pengajar yang harus membagi antara mengupgrade diri dengan mengisi berbagai aplikasi guru, untuk menunjang bantuan perbaikan kinerja yang berimbas pada tambahan pendapatan guru, kesejahteraan guru saat ini tergantung seberapa rajin guru mengisi aplikasi tagihan, seberapa sering guru mengikuti penyelesaian tugas dan lain-lain.

Adanya keterlambatan pembayaran tunjangan dan lain-lain, menjadi polemik utama. Tapi sejauh ini kami bsa melewatinya dan tetap memfokuskan kepada bagaimana menjadi guru yang baik dan bermanfaat bagi semua,” ungkap Rika.

Rika hidup dengan pepatah, “Do what the best from now, because time never back.” Karenanya ia tak pernah kehabisan harapan.  Ia mengambil berbagai kesempatan yang ada. Selama itu bisa ia lakukan, ia melakukannya seara maksimal.

“Saya aktif di berbagai organisasi terutama pramuka. Saya juga seorang guru dan public speaking enthusiast menjadi Mc, moderator dan narasumber diberbagai kampus,” kata Rika.

Rika  senantiasa berdoa agar dapat menjadi pemangku kebijakan yang lebih bermanfaat dan memahami kebutuhan bawahan. “Dalam kepramukaan, berbagai organisasi lainnya juga. Semoga menjadi orang yang dapat menebar kebaikan dan membuat semua orang merasakan pengaruh positif dari hal yang saya lakukan. Untuk keluarga tetap menjadi prioritas utama di atas giat lainnya. Senang melakukan semua hal dan bahagia di manapun dengan perbaiki ibadah dan nyaman melakukan tagihan pekerjaan.”

 

Source image: rika

 

 

You May Also Like

Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Susanti Rahayuning Hastuti, Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Gapai Cita-cita Berani Mencoba Dulu
Putri Octiana, Berusaha Memberikan Terbaik Untuk Anak Kita Karena Mereka Luar Biasa!
Putri Octiana, Berusaha Memberikan Terbaik Untuk Anak Kita Karena Mereka Luar Biasa!
Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Fifi Susanti, Tiada yang Lebih Berharga Mereka Adalah Keluarga Kita
Athika Florentiena, Camping Jadi Momen Kenalkan Anak Pada Alam dan Kemandirian
Athika Florentiena, Camping Jadi Momen Kenalkan Anak Pada Alam dan Kemandirian
Marina Susanti, Hiduplah dan Berkatalah dengan Baik Karena Itu Semua Ialah Doa
Marina Susanti, Hiduplah dan Berkatalah dengan Baik Karena Itu Semua Ialah Doa
Kristy Susanti, Jangan Lelah Jadi Orang Baik dan Selalulah Berbaik Sangka Kepada Orang Lain
Kristy Susanti, Jangan Lelah Jadi Orang Baik dan Selalulah Berbaik Sangka Kepada Orang Lain