Rima Sita Sonia, S.Pd: Tidak Ada Hidup yang Sempurna!

Iniloh.com Jakarta- Rima Sita Sonia, S.Pd. berakar kuat dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, daerah yang dikenal sebagai penghasil kelapa terbesar di Indonesia.

Ia tumbuh sebagai anak kampung di lingkungan yang asri dengan masyarakat yang sangat ramah dan bertetangga.

Namun, situasi keluarga yang menjadikannya sebagai anak tunggal menuntutnya untuk membangun pondasi diri yang kuat dan kemandirian sejak dini.

Pengalaman inilah yang kelak menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan hidupnya.

Karakter “anak tunggal” yang sering disalahpahami justru ia tempa menjadi kekuatan untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri.

Perjalanan Rima di dunia kreatif berawal dari kegemarannya menjadi model untuk Make-Up Artist (MUA) dan kecintaannya pada dunia dokumentasi.

Hobi ini secara alami membawanya ke dunia konten kreator.

Bagi Rima, keseruan terbesar dari peran barunya ini adalah kesempatan untuk bekerja sama dengan berbagai merek dan memperluas jejaring pertemanan.

Namun, ia juga sadar bahwa jalan menjadi kreator tidak selalu mulus. Tantangan terberat justru ada pada langkah awal dan menjaga konsistensi.

Rima berbagi kunci suksesnya dalam berkolaborasi dengan brand: memiliki niche atau kekhususan yang kuat dan kemampuan mengeksekusi konten dengan baik.

Menurutnya, kedua hal inilah yang membuat sebuah profil menarik bagi brand untuk diajak bekerja sama.

Lantas, bagaimana cara Rima menjaga agar ide-idenya tetap segar? Jawabannya adalah dengan banyak melakukan riset dan menggali inspirasi.

Kebetulan, ia adalah penggemar berat buku-buku self-improvement yang memberinya banyak perspektif baru.

Tidak hanya menyerap ilmu, Rima juga menerapkan filosofi “menjadi gelas kosong” dalam setiap pertemuan dan lingkungan baru.

Dengan sikap rendah hati dan siap belajar dari siapa pun, ia membuka diri untuk mendapatkan wawasan dan pelajaran baru yang dapat memperkaya konten dan hidupnya.

Harapan Rima untuk masa depan terdengar sederhana namun mendalam: memaksimalkan seluruh tenaga dan potensi yang ada untuk terus berkembang.

Baginya, segala sesuatu akan terasa lebih mudah jika kita mampu mengandalkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum meminta bantuan orang lain.

Filosofi hidupnya mencerminkan kematangan pribadinya.

“Sejatinya tidak ada hidup yang sempurna. Tidak ada batasan untuk terus berkembang.

Kunci kebahagiaan dan kesuksesan adalah kemampuan untuk berdamai dengan keadaan apa pun dan yang terpenting, memiliki dirimu seutuhnya.

Rival terbesar dalam hidup ini bukanlah orang lain, melainkan diri sendiri”

 

 

Source image: rima

You May Also Like

Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna
Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna
Vera Asrita, Tak Perlu Sempurna Untuk Menginspirasi Orang Lain
Vera Asrita, Tak Perlu Sempurna Untuk Menginspirasi Orang Lain
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Desty Goldentree, SH: Kita Dilahirkan Untuk Jadi Apa Adanya Diri Kita Bukan Menjadi Sempurna
Desty Goldentree, SH: Kita Dilahirkan Untuk Jadi Apa Adanya Diri Kita Bukan Menjadi Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna