Risma Nopora Sigmahadewi,MD: Jaga Kebahagiaan Diri karena Awal dari Kebahagiaan Kolektif 

Iniloh.com Jakarta- Lahir di Tabanan, Bali, di kaki Gunung Batukaru yang mistis, Risma Nopora Sigmahadewi tumbuh dengan warisan budaya Bali yang mengakar kuat.

Meski berdarah Tabanan, masa kecilnya dihabiskan di Karangasem, daerah kecil nan asri di timur Bali tempat orang tuanya membangun kehidupan baru.

Orang tua saya adalah pejuang. Bapak, anak seorang petani, menjadi generasi pertama yang berpendidikan tinggi. Beliau mendirikan lembaga pendidikan di Karangasem demi membuka akses ilmu bagi anak-anak desa,” kenang Risma dengan bangga.

Perjuangan ayahnya itu tak hanya mengubah nasib keluarga, tetapi juga menanamkan dalam diri Risma keyakinan: pendidikan dan kesehatan adalah pintu menuju kemajuan.

Karangasem, dengan pantai tersembunyi dan pegunungan hijau, adalah surga yang belum terjamah pariwisata massal.

Namun, di balik keindahannya, Risma kecil menyaksikan betapa sulitnya warga desa mendapatkan layanan kesehatan dasar.

Dulu, tak ada tenaga medis kompeten di sini. Sakit sedikit harus ke kota besar. Itu yang memicu keinginan saya jadi tenaga kesehatan,” tuturnya.

Cita-cita itu ia kejar bukan sekadar untuk diri sendiri, melainkan sebagai janji untuk membawa perubahan bagi lingkungannya.

Awalnya, saya ingin keluarga saya sehat. Tapi semakin dewasa, tekad itu berkembang: saya ingin seluruh desa punya akses layanan yang baik,” tambahnya.

Sebagai seorang profesional di bidang kesehatan, Risma menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.

Family comes first. Saya selalu menyisihkan waktu untuk mereka, karena ikatan itu memengaruhi tumbuh kembang dan kebahagiaan,” ujarnya.

Ia membagikan kiat sederhana menjaga keseimbangan:

Bahagiakan diri sendiri dulu. Saat kita positif, energi itu akan menular ke sekitar.” Baginya, olahraga adalah ritual wajib. “Selain meningkatkan endorfin, olahraga juga memicu serotonin. Badan sehat, hati senang, kerja pun lebih fokus,” ucap perempuan yang kerap menyempatkan lari pagi atau yoga ini.

Kini, Risma tak berhenti pada pencapaiannya sebagai tenaga kesehatan umum. Ia sedang merancang langkah baru: melanjutkan studi ke jenjang spesialisasi anak.

Saya ingin mendalami ilmu kesehatan anak agar bisa memberikan layanan lebih komprehensif, terutama untuk daerah terpencil,” jelasnya.

Harapannya sederhana: hidup panjang dan sehat bersama orang tercinta sembari terus berkontribusi bagi masyarakat.

Tak perlu muluk-muluk. Yang penting, setiap hari bisa memberi manfaat,” katanya.

Bagi Risma, keramahan Bali bukan sekadar stereotip.

Orang Bali di desa itu genuine. Mereka bisa menyapa orang tak dikenal, bahkan mengajak makan di rumahnya,” ceritanya sambil tertawa.

Pesannya untuk masyarakat Indonesia selaras dengan filosofi hidupnya:

Jaga kebahagiaan diri, karena itu awal dari kebaikan kolektif. Jangan biarkan stres menguasai, cari keseimbangan, lalu sebarkan energi positif itu ke sekitar.”

Di tengah kesibukannya, Risma aktif membagikan keseharian dan tips kesehatan melalui Instagram (@rismanopara).

Dari edukasi pola hidup sehat hingga potret keindahan Karangasem, ia ingin mengajak orang-orang mencintai hidup sederhana tanpa kehilangan semangat berkembang.

Saya percaya, setiap langkah kecil—seperti ayah mendirikan sekolah, bisa jadi benih perubahan besar,” ujarnya.

Dengan semangat Tri Hita Karana (harmoni dengan manusia, alam, dan spiritual) yang mengalir dalam darahnya, Risma Nopora Sigmahadewi terus bergerak—menjembatani kesenjangan kesehatan, merawat keluarga, dan merajut mimpi untuk Bali yang lebih sehat.

Seperti Gunung Batukaru yang kokoh di tempatnya lahir, ia teguh meyakini: setiap niat baik yang ditanam dengan ikhlas, kelak akan berbuah kemajuan.

 

Source image: Risma

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran