Rizka Ade, Brand Fashionku Tak Hanya Orientasi Bisnis, Tetapi Ada Spirit dan Perjuangan Kaum Perempuan

Iniloh.com Jakarta- Pernah punya impian ingin berkuliah di kedokteran Universitas Indonesia (UI), tetapi Rizka Ade tidak dapat menjangkaunya. Alih-alih fakultas kedokteran, Rizka justru bisa menjangkau jurusan Sosial Politik di UI.

Setelah lulus, Rizka menjadi pebisnis fashion. Mau tahu seperti apa perjalanan hidupnya dan apa yang menginspirasinya? Cek kisah Rizka Ade dalam mewujudkan impian menjadikan fashion bukan sekedar penutup tubuh.

Rizka Ade lahir dan tumbuh besar di kota kecil Wonosobo. Kota yang dikelilingi pegunungan ini memiliki hawa sejuk seperti halnya kota Bogor. Rizka masih dengan jelas mengingat pengalaman indah semasa kecil yang tak terhitung jumlahnya. Di antara sekian banyak kenangan, ada sebuah kenangan yang menginspirasinya menciptakan bisnis yang berbasis pada kebermanfaatan.

“Yang selalu diingat sampai sekarang dan jadi motivasi adalah tentang Papa. Papa aku punya pabrik kecil di Wonosobo. Setiap mau lebaran, kita selalu kasih sedekah ke orang-orang sekitar pabrik dan rumah. Kita anterin sedekah itu ke rumah-rumah, biasanya aku ikut Abang nganterin sedekah itu. Itu membuat aku selalu punya patokan bahwa membahagiakan orang lain itu sangat menyenangkan. Itu seperti recharge energi dan membuatku semakin ingin bermanfaat buat banyak orang,” kata Rizka.

Rizka mempelajari cara ayahnya berbisnis. Cara tersebut dicoba terapkan oleh Rizka pada bisnisnya.

“Papa dulu memiliki community development gitu. Jadi, dia bisnis tapi base on community development, maksudnya tuh memberdayakan ibu-ibu di sana. Apa yang Papa lakukan itu jadi cita-cita aku juga. Meskipun berbisnis, tapi bisnis itu juga harus bisa memberikan kebermanfaatan buat orang lain. Menurut aku itu kenangan yang very valuable dan jadi pedoman aku,” ungkap Rizka.

Percobaan Rizka menjadi wirausahawan dimulai saat masih kuliah. Sebelum terjun ke dunia fashion, Rizka mencoba bisnis Event Organizer dan kuliner di kantin kampus. Sayangnya kedua percobaan bisnis tersebut tidak berlanjut.

Rizka menjelaskan alasan bisnis EO bubar karena tim yang dulu bekerjasama dengannya memilih pisah jalan. Setelah lulus kuliah, mereka memiliki impian yang berbeda, sehingga kerjasama tidak bisa dilanjutkan. Sementara usaha kuliner di kantin bubar karena persoalan manajemen yang di luar kemampuan Rizka.

“Masalahnya kalau yang kantin kampus itu memang manajemennya aku nggak bisa,” ungkap Rizka.

Rizka tidak menyerah untuk membangun bisnisnya sendiri. Ia terjun ke dunia fashion pertama kali di tahun 2017. Rizka ingat pada hari pembukaan tidak ada yang beli sama sekali.

“Background aku (kuliah) itu sosial politik, jadi aku benar-benar belajar banget di bidang fashion itu,” kata Rizka.

Rizka tetap melanjutkan rencana bisnis fashionnya karena ia menyukai bidang tersebut. Ia juga sudah terbiasa dengan bidang tersebut karena ibunya memiliki toko baju. Dulu, Rizka suka melakukan Mix and Match pakaian dan juga nonton fashion week. Sampai akhirnya, Rizka ingin sukses di bidang ini karena ia melihat potensi fashion yang bukan hanya sekedar penutup tubuh atau memperindah penampilan seseorang. Baginya, fashion juga bagian dari identitas.

“Harapan aku, koleksi baju-baju aku ini bisa mengkampanyekan suatu kebaikan. Jadi harapannya dari koleksi Rizka Ade ini bisa memotivasi banyak orang menjadikan fashion tidak hanya sekedar memperindah tubuh seseorang, tapi juga sebuah gerakan, kampanye untuk mengkampanyekan kebaikan. Diharapkan dari bisnis ini bisa jadi sumber kebermanfaatan dan kebahagiaan buat semua orang,” papar Rizka Ade.

Rizka Ade bertekad mencapai tujuan utama brand fashion Rizka Ade tersebut. Ia tidak ingin brand fashionnya berorientasi bisnis saja, tetapi juga menyuarakan sesuatu yang dapat membuat orang lain bangga. Misalnya woman support woman, karena brandnya fokus ke pemberdayaan perempuan.

Kepada pembaca, Rizka Ade mengajak agar terus optimis untuk mewujudkan cita-cita.

“Apapun keadaan kalian saat ini tidak mencerminkan keadaan kalian di masa datang. Teruslah berusaha, percayalah dengan keyakinan dan optimisme kita, Allah akan menuntun kita untuk mencapai hal tersebut,” kata Rizka.

“Jangan takut untuk bermimpi, jadi bermimpilah setinggi-tingginya. Mimpi itu harus tinggi, karena biar kalau jatuh, nggak jauh-jauh banget (dari target). Contohnya kayak dulu aku mau masuk ke kedokteran UI, tapi nggak kesampaian, tapi tetep berhasil masuk UI juga ke sospol. Itu membuktikan bahwa sebenarnya ketika pasang mimpi yang tinggi, kalaupun nggak kesampaian ke titik tinggi itu seenggaknya kita akan sampai di level yang lebih baik dari diri kita yang sekarang,” imbuh Rizka.

Pemerhati perempuan ini juga menyampaikan semangatnya untuk para perempuan. “Khusus buat perempuan, jangan menyerah untuk mengejar mimpi. Meskipun udah punya anak, jangan menyerah. Justru saya menjadikan anak sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik,” ajak Rizka.

Demikian itu profil Rizka Ade, fashionpreneur dari Wonosobo. Semoga semangatnya bisa menginspirasi kamu untuk semakin kuat dalam menggapai impian.

 

Source image: rizka

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja