Rizka Chika Ingin Sukses dengan Damia Shoes

Iniloh.com Surabaya- Rizka Chika adalah seorang creativepreneur. Ia membangun brand Damia Shoes yang merupakan sepatu handmade. Industri footwear bukan dunia yang asing bagi Rizka. Ia sudah mengenal dunia tersebut karena orang tuanya sudah menggelutinya sejak tahun 1983.

Produksi Damia Shoes berfokus pada sepatu fashion, sneakers canvas, dan ada sepatu batik juga.

Rizka lahir di Malang dan dibesarkan di Surabaya. Ia tumbuh besar di Surabaya selama 25 tahun sampai akhirnya pindah, merantau di Jakarta untuk bekerja di sana. Ia teringat masa kecilnya di Surabaya dipenuhi dengan interaksi yang terjalin secara real, no gadget at all.

“Bisa main dolanan sama tetangga-tetangga seumuran. Setiap sore janjian main, mainan tradisional seperti bola bekel, gobaksodor, congklak, bahkan kadang ikutan temen cowok lempar gambar atau main layangan,” tutur Rizka saat mengenang masa kecilnya. Semua itu membentuk dirinya menjadi sosok yang berani terima tantangan. Utamanya adalah membangun bisnis di industri Footwear.

Ketika ditanya kapan awal mula tertarik dengan bisnis di industri footwear, Rizka bercerita bahwa sebetulnya ia tidak langsung tertarik untuk terjun sebagai entrepreneur.

“Aku dulu sempet bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sempat kerja di MNC Media dan Femina Media. Sebelum akhirnya aku pulang lagi ke Surabaya di 2019 karena suami aku meninggal dunia,” kata Rizka.

Momen tersebut membuat Rizka berkontemplasi dengan kehidupannya. Akhirnya Rizka bisa melanjutkan hidup setelah memutuskan untuk meneruskan usaha keluarga, brand Damia Shoes.

“Usaha sepatu milik keluarga itu terus produksi massal, mengakomodasi orderan kantoran seperti Petrokimia Gresik. Terakhir produksi massal di 2019 karena covid sehingga berhenti produksi,” kata Rizka.

Di tahun 2020, ia mencoba membuat brand sendiri. Brandnya kemudian menyasar kalangan anak muda, makanya produksinya berupa sepatu casual seperi flat shoes, heels, dan sneakers. “Workshop masih berjalan, lokasinya ada di belakang rumah Ibu aku. Produksi juga masih jalan, tapi tidak sebanyak seperti produk keluarga, karena memang tidak mau numpuk stok. Yang paling laku, itu yang kami stok. Sisanya pakai sistem Pre-Order,” kata Rizka menjelaskan sistem produksinya.

Kelebihan Damia Shoes jika harus dibandingkan dengan sepatu lainnya adalah fokus pada isu ‘Pelestarian budaya Indonesia’. Karena itu, koleksi brand Damia Shoes kebanyakan akan bermotif batik, tenun, dan kain tradisional Indonesia.

“Batik yang tidak hanya kami block di semua sisi sepatu, tapi kami kombinasikan dengan kulit sintetis atau kanvas berkualitas baik,” terang Rizka tentang cara produksinya.

Rizka memastikan produk Damia Shoes bisa bersaing di pasaran karena ia tahu bahwa banyak produk-produk sepatu handmade Indonesia yang berkualitas sangat bagus. “Dibuatnya pun tidak mudah karena membutuhkan ketelatenan, proses panjang, dan tangan-tangan terampil para perajin alas kaki profesional,” ungkap Rizka.

Meski demikian, Rizka menyayangkan kenyataan bahwa masyarakat Indonesia sendiri kurang mengapresiasi proses yang kompleks dalam pembuatan sepatu handmade tersebut.

“Kan harusnya diapresiasi dengan harga yang sepadan. Nah, masyarakat kurang memahami hal itu, sehingga lebih memilih produk yang harganya murah. Gak apa kualitas jelek, yang penting harga murah,” tutur Rizka.

Hal menyedihkan itu jika berlanjut bisa merugikan pengrajin lokal. Sebab, masyarakat dengan mindset seperti itu akhirnya beralih ke barang thrifting yang konon kualitasnya baik, tapi harganya sangat-sangat murah. “Padahal kan belum tentu,” ucap Rizka.

Ia menambahkan, “Tantangannya memang ada di sini. Bagaimana masyarakat Indonesia bisa menghargai produk lokal karya negeri sendiri.”

Sehubungan dengan kondisi tersebut, Rizka berdoa agar bisa punya mental yang semakin kuat, dinamis, fleksibel sebagai seorang creativepreneur mengingat dunia usaha itu sangat unpredictable, penuh ketidakpastian. Jadi harus tahan banting dan cepat beradaptasi dengan segala perubahan keadaan.

Kadang-kadang Rizka merelease stresnya dengan main piano. Ia suka main piano dan bermimpi bisa membuat konten khusus main piano. “Aku suka main piano by the way. Pengen bikin konten main piano yang lebih banyak sih sebenernya. Semoga nanti ada lebih banyak waktu luang untuk ngonten musik,” ujar Rizka.

Rizka adalah anak pertama dalam keluarganya. Dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, ia berharap dapat terus bisa memenuhi kebutuhan keluarga. “Sebagai anak pertama, semoga aku terus bisa ada saat dibutuhkan terutama oleh Ibu aku, satu-satunya orang tua yang tersisa dan adik-adikku,” ujarnya.

Dalam kondisi sesulit apapun, Rizka bertekad untuk selalu bersemangat.  “Pokoknya semangat terus! Berikhtiar semaksimal mungkin, menjadi versi terbaik diri masing-masing, dan tetap melibatkan penyertaan Tuhan di setiap langkah kehidupan. Bismillah always dan semangat selalu,” tutup Rizka.

 

Source image: rizka

 

You May Also Like

Chika Faulani, Jangan Berkecil Hati Jika Kita Gagal Masih Ada Kesempatan Baru
Chika Faulani, Jangan Berkecil Hati Jika Kita Gagal Masih Ada Kesempatan Baru
Anisa Pianika, Kadang Sukses Butuh Waktu Lama, Percayalah Semua Proses Berarti
Anisa Pianika, Kadang Sukses Butuh Waktu Lama, Percayalah Semua Proses Berarti
Sayi, Orang Rajin Belum Tentu Sukses Orang Malas Sudah Pasti Gagal
Sayi, Orang Rajin Belum Tentu Sukses Orang Malas Sudah Pasti Gagal
Inge Rahayu Riyandini, Kita Punya Kesempatan Sama Untuk Sukses, Jika Bisa Bekerja Cerdas dan Lebih Giat
Inge Rahayu Riyandini, Kita Punya Kesempatan Sama Untuk Sukses, Jika Bisa Bekerja Cerdas dan Lebih Giat
Cece Merry, Jika Kita Gagal, Cobalah Terus, Tak Ada Orang Sukses Tanpa Lalui Kegagalan
Cece Merry, Jika Kita Gagal, Cobalah Terus, Tak Ada Orang Sukses Tanpa Lalui Kegagalan
Jessy Nirmala Sari, Tak Apa Terlambat Memulai Lebih Bekerja Keras dan Tunjukkan Kita Bisa Sukses
Jessy Nirmala Sari, Tak Apa Terlambat Memulai Lebih Bekerja Keras dan Tunjukkan Kita Bisa Sukses