Rosa Kusuma Azhar, Dimanapun Berada dan Sebagai Apapun Kita, Lakukan dengan Penuh Tanggung Jawab dan Profesional

Iniloh.com Jakarta- Bagi Rosa Kusuma Azhar, Bandung dan Garut bukan sekadar pin di peta hidupnya; mereka adalah ruang-ruang kelas pertama yang membentuk jiwanya.

Masa kecilnya diwarnai udara sejuk Bandung hingga kelas 4 SD, sebelum hijrah ke Garut untuk menuntut ilmu hingga SMA.

Kembalinya ke Bandung untuk melanjutkan studi di UPI, Prodi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, menutup sebuah siklus pembelajaran.

Bagi saya Bandung dan Garut adalah tempat yang memberikan banyak ruang belajar,” ungkapnya.

Kehangatan dan dinamika tumbuh dalam keluarga besar dengan 6 saudara kakak-adik menjadi kanvas kehidupan penuh warna, memupuk rasa kebersamaan dan ketangguhan yang kelak menjadi modal berharganya.

Ditanya tentang karir gemilangnya di dunia komunikasi (MC, Announcer, Presenter), Rosa menyoroti akar pentingnya: pola asuh terbuka yang membentuk kepercayaan dirinya.

Dibesarkan dengan pola asuh yang terbuka, membuat saya cukup percaya diri bergaul dengan siapapun,” jelasnya.

Kombinasi bakat komunikasi alami dan keberanian membawanya mencoba dunia siar radio bahkan sebelum lulus kuliah.

Awal karirnya dimulai sebagai Announcer di radio niaga di Garut, kemudian berlanjut di Jogja,  fondasi yang kokoh bagi perjalanan panjangnya.

Passion dan profesionalismenya membawanya melesat. Ia mendedikasikan 13 tahun sebagai Presenter Televisi, sekaligus mengukuhkan diri sebagai MC profesional yang dipercaya berbagai acara bergengsi.

Pengalamannya yang kaya tak hanya berhenti di panggung; ia dihormati sebagai dosen tamu di salah satu PTS besar di Jogja dan pengajar reguler di sekolah calon pramugari.

Basic akademik saya adalah pendidikan, dunia mengajar adalah salah satu yang saya sukai,” akunya, menyatukan ilmu formal dengan hasrat berbagi pengetahuan.

Rosa menggambarkan profesi komunikasinya dengan antusiasme yang menular:

Bekerja seperti sedang melakukan hobby yang dibayar.” Setiap panggung, setiap acara, adalah “ruang belajar yang menempa” dan kesempatan untuk “upgrade skills”.

Bertemu orang-orang hebat, menangani konsep acara beragam, dan berinteraksi dengan audiens berbeda menjadi sumber sukacita dan pemerkaya wawasan sekaligus pelebar relasi.

Puncak kerendahan hati sekaligus kebanggaan profesionalnya adalah saat mendapat tugas sebagai MC di Istana Presiden.

Mendapat kesempatan bertugas di istana menjadi MC depan presiden langsung, merupakan gift dari Tuhan, bukan karena saya hebat dan keren, tapi karena saya diberi kesempatan dan kepercayaan,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Meski sebelumnya pernah memandu acara nasional dengan menghadirkan presiden dan wakil presiden, momen di istana tetap menjadi “moment yang indah” dalam tapestri kariernya ,  sebuah pengakuan tertinggi atas dedikasi dan kompetensinya.

Harapan dan doa Rosa untuk semua aspek hidupnya terangkum dalam filosofi kerjanya yang mendalam:

Dimanapun berada dan sebagai apapun kita, lakukan dengan penuh tanggung jawab dan profesional.

Selalu adaptif dimanapun dan dengan siapapun tanpa merubah diri kita sendiri.”

Baginya, bekerja adalah “sarana ibadah, seni, tanggung jawab, amanah”.

Ia menekankan bahwa esensi bekerja bukan sekadar mencari uang, tetapi mengejar “value“, nilai dan makna.

“Insya Allah kita pasti akan mendapat banyak hal, tidak saja hanya materi, namun keberkahan dan kecukupan, mampu meluaskan relasi bahkan saudara. Dampaknya kita bahagia dan sehat,” yakinnya.

Kunci utamanya? Keseimbangan. “Jangan lupa untuk selalu melakukan semua dengan seimbang.”

Rosa berbagi pesan universal sekaligus quote yang menjadi prinsip hidupnya, tercermin di bio Instagramnya:

Walk in a space of gratitude for the opportunity to do what I love.”

(Berjalanlah dalam ruang syukur atas kesempatan melakukan apa yang kita cintai).

Quotes ini menyiratkan kebahagiaan mendalamnya menjalani profesi impian.

Ia melengkapinya dengan nasihat bijak: “Bukan pekerjaan yang mencintai kita, tapi belajarlah mencintai apapun yang kita kerjakan.”

Ini adalah seruan untuk menemukan makna dan kebahagiaan dalam setiap tugas, menanamkan rasa syukur sebagai fondasi menjalani peran apa pun.

 

Source image: roza

You May Also Like

Hanifati Masturah Samosir, Jadilah Diri Sendiri dan Buat Berharga Dimanapun Kita Berada
Hanifati Masturah Samosir, Jadilah Diri Sendiri dan Buat Berharga Dimanapun Kita Berada
Olivia Natasya, Dapat Menjalani Berbagai Peran dengan Penuh Dedikasi Kuncinya Komunikasi dan Support Keluarga
Olivia Natasya, Dapat Menjalani Berbagai Peran dengan Penuh Dedikasi Kuncinya Komunikasi dan Support Keluarga
Citra Isramij Pedju, Sumber Kebahagiaan dan Motivasi Berada di Dalam Diri Kita Sendiri!
Citra Isramij Pedju, Sumber Kebahagiaan dan Motivasi Berada di Dalam Diri Kita Sendiri!
Putri Kusuma Syahid, Jadi Diri Sendiri Lakukan Apa yang Kita Anggap Baik dan Abaikan Omongan Orang Lain
Putri Kusuma Syahid, Jadi Diri Sendiri Lakukan Apa yang Kita Anggap Baik dan Abaikan Omongan Orang Lain
Ayu Wulandary, Kebahagiaan Kita Adalah Tanggung Jawab Kita Sendiri Tak Bisa Ditentukan Orang Lain
Ayu Wulandary, Kebahagiaan Kita Adalah Tanggung Jawab Kita Sendiri Tak Bisa Ditentukan Orang Lain
Anjar Kusuma, Orang Hebat Tak Dibentuk Lewat Kenyamanan Kesenangan Tapi Airmata dan Tantangan
Anjar Kusuma, Orang Hebat Tak Dibentuk Lewat Kenyamanan Kesenangan Tapi Airmata dan Tantangan