Safiyya Kusuma, Bekerja Adalah Berkesenian!
Iniloh.com Jakarta- Bagi sebagian orang, Bandung hanyalah kota tujuan wisata belanja dan kuliner.
Namun bagi Safiyya Kusuma, atau akrab di sapa Safiyya, Bandung adalah sebuah perasaan.
Kota kelahirannya ini ia kenang sebagai tempat yang tenang, sejuk, kota yang berkesenian penuh cinta.
Kenangan masa kecilnya diwarnai oleh nuansa kota yang tidak hanya menyegarkan jasmani, tetapi juga merangsang kreativitas.
Latar belakang inilah yang mungkin tanpa disadari membentuk sensitivitas artistiknya, mempersiapkannya untuk karir yang tak terduga namun ternyata sangat cocok dengan jiwanya.
Karir Safiyya di dunia desain interior tidak dimulai dengan perencanaan matang, melainkan dengan sebuah tantangan.
Awalnya, ia hanya memiliki ketertarikan yang besar terhadap interior.
Kemudian, di tahun 2017, kesempatan itu datang: ia diberi kepercayaan untuk mengelola sebuah proyek.
“Wooww ternyata seru banyak tantanganya,” kenangnya tentang pengalaman pertamanya.
Tantangan itu justru memicu apresiasi yang lebih dalam.
Ia menemukan bahwa di balik kerumitan proyek, terdapat sebuah kegembiraan yang unik, sebuah penemuan passion yang mengubah hobinya menjadi jalan profesional.
Seperti halnya proses kreatif, perjalanan setiap proyeknya diwarnai oleh suka dan duka.
Sukacitanya datang dari momen yang sangat memuaskan: “Setelah project selesai sesuai target.”
Namun, ia juga realistis bahwa masalah adalah bumbu dalam setiap proyek.
“Kalo ngga ada masalah bukan project namanya,” ujarnya sambil tertawa.
Kepuasan tertinggi baginya adalah “melihat design sesuai dengan hasilnya rasanya tuh ngga bisa di nilai dengan uang.“
Ini adalah kebahagiaan murni seorang seniman yang melihat visinya menjadi nyata. Di sisi lain, “duka”-nya adalah ujian mental.
Profesi ini menuntut ketangguhan dan daya tahan yang tinggi.
Tetapi, Safiyya memilih untuk melihatnya secara positif. Baginya, setiap kesulitan adalah pembelajaran terus untuk jauh lebih baik lagi.
Bagi Safiyya, merancang sebuah ruang bukanlah sekadar tugas teknis, melainkan sebuah proses seni yang memadukan estetika, fungsi, dan emosi.
Di balik dedikasinya pada karir, keluarga menempati posisi yang tak tergoyahkan dalam hidup Safiyya.
“Untuk keluarga buat ak lebih penting dari apapun no 1 sih buat ku,” tekadnya.
Ia menyadari betul bahwa karir di bidang arsitektur dan desain interior sangat menyita waktu.
Oleh karena itu, doa-doa yang ia panjatkan senantiasa mengutamakan keseimbangan.
Ia memohon kemudahan, kelancaran, keselamatan bukan hanya untuk proyek-proyeknya, tetapi juga untuk keharmonisan hidupnya bersama orang-orang tercinta.
Ini adalah sebuah upaya sadarnya untuk tidak tenggelam dalam tuntutan profesional, melainkan tetap menjaga api kehangatan keluarga tetap menyala.
Pesannya bagi para pembaca adalah:
“Bekerja adalah berkesenian.”
Source image: safiyya

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










