Salsa Bisono, Menjadi Ibu Bukan Berarti Berhenti!

Iniloh.com Jakarta- Akar Salsa Bisono menjalar ke dua tanah kaya budaya: Purworejo dan Bugis.

Meski kini menjalani kehidupan di tengah hiruk pikuk kota, kenangan akan kampung halaman, khususnya Purworejo tempat kakeknya tinggal, selalu menghangatkan hati.

Rasanya tiap pulang tuh hangat, tenang, dan sejuk,” kenangnya, menggambarkan suasana pedesaan yang masih asri dengan banyak pepohonan.

Sentimen rindu itu bahkan memiliki rasa yang spesifik:

Yang paling aku kangenin adalah tempe goreng buatan Kakek hehe“.

Kenangan sederhana ini menjadi simbol kehangatan keluarga dan kesederhanaan yang membentuknya.

Sebelum mengemban peran sebagai istri dan ibu, Salsa akrab dengan sorotan lampu dan kamera.

Dunia modeling pernah menjadi panggungnya; ia menjadi model katalog berbagai merek pakaian dan beberapa kali menerima endorsement serta tampil di iklan televisi.

Namun, hidup membawanya ke babak baru yang penuh makna.

Sekarang semenjak jadi ibu dan istri, aku fokus ke keluarga aja hehe,” ungkapnya dengan tegas.

Prioritasnya telah bergeser sepenuhnya: “Mendampingi serta melihat tumbuh kembang anak-anak“.

Di sela kesibukan mengurus rumah tangga dan tiga anak dengan jarak usia yang berdekatan, ia menemukan pelampiasan energi dan kesenangan baru:

Dan akhir-akhir ini lagi sering-seringnya main padel hahaha“.

Mengenang masa lalu sebagai model, Salsa mengenang “suka duka” yang kontras.

Suka utamanya adalah fleksibilitas waktu kerja yang memungkinkannya bekerja tanpa harus mengganggu waktu menjadi seorang pelajar.

Namun, duka datang dari era yang berbeda.

Waktu itu sosial media masih belum segencar sekarang,” jelasnya, sehingga membangun karir saat itu lebih menantang.

Kini, sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), kebahagiaan dan tantangannya pun berbeda. Suka terbesarnya adalah bisa punya banyak moment sama anak-anak.

Bagi Salsa, menyaksikan tumbuh kembang anak adalah sangat priceless.

Moment yang tidak akan bisa diulang, membuatnya sangat menikmati peran barunya.

Dukanya? “Mungkin kadang suka cape aja ya,” akunya jujur, menyinggung tantangan mengasuh tiga anak dengan jarak usia dekat, terutama dalam berusaha adil bagi semuanya.

Harapan dan doa Salsa untuk kehidupannya mencerminkan keinginan akan keseimbangan dan keberkahan yang menyeluruh.

Semoga semua hal berjalan seimbang dan penuh berkah,” ucapnya.

Ia mendambakan keluarga yang harmonis, rezeki yang lancar dan cukup, kesehatan yang selalu terjaga, serta dikelilingi oleh relasi sosial dengan orang-orang yang tulus.

Doa penutupnya adalah permohonan akan kemudahan dan perlindungan Allah dalam setiap langkah ke depan.

Filosofi hidupnya sebagai seorang ibu terangkum indah dalam sebuah kutipan yang ia pegang teguh:

” Menjadi seorang Ibu bukan berarti berhenti. Ia hanya memilih berjalan dengan irama yang baru, bersama tangan kecil yang membawanya menuju tujuan yang lebih utuh.”

 

 

Source image: salsa

You May Also Like

Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Nanda, Para Ibu dan Beragam Peranannya Adalah Dunia yang Sangat Besar Bagi Anak-anaknya
Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna
Tessa Bara, Jadilah Ibu yang Bahagia Tak Harus Menunggu Sempurna
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Winda Delisha Sinaga, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Asah Bakat yang Ada
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap
Amy Azza, Jangan Pernah Berhenti Belajar, Tanpa Ini Dunia Kita Menjadi Gelap
Adinda Meita Putri, Hidup Adalah Belajar Jangan Pernah Berhenti Belajar karena Semuanya Sangat Dinamis
Adinda Meita Putri, Hidup Adalah Belajar Jangan Pernah Berhenti Belajar karena Semuanya Sangat Dinamis
Salsabila Nevia, Walau Ibu Rumah Tangga Kita Tetap Bisa Berkembang dan Eksplorasi Hobi
Salsabila Nevia, Walau Ibu Rumah Tangga Kita Tetap Bisa Berkembang dan Eksplorasi Hobi