Saputri Ardianti, Perempuan yang Tahu Nilai Dirinya Tidak Akan Mengambil yang Bukan Haknya!
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan dibesarkan di jantung Ibu Kota, Saputri Ardianti tumbuh dalam kesederhanaan yang penuh kehangatan.
“Masa kecilku cukup sederhana tapi hangat. Aku tumbuh di keluarga yang utuh,” ujarnya, menggambarkan fondasi penting yang membentuknya.
Di tengah gemerlap dan kesibukan Jakarta, keluarga menjadi oasis ketenangan dan kekuatan, tempat ia belajar arti kebersamaan dan stabilitas emosional sejak dini.
Pengalaman tumbuh di lingkungan keluarga yang solid ini memberinya ketangguhan sekaligus kelembutan, bekal berharga untuk menghadapi dinamika hidup metropolitan.
Saat ini, Saputri berkecimpung di dunia yang dinamis dan cepat berubah: bidang Marketing untuk produk IT.
Dunia pemasaran di industri teknologi menuntut kreativitas, kecepatan, dan kemampuan beradaptasi dengan tren yang terus bergulir.
Namun, Saputri dengan bijak memahami bahwa hidup tidak boleh terjebak hanya dalam putaran pekerjaan.
“Aku percaya hidup gak cuma soal kerja, tapi juga soal nikmatin momen kecil,” tuturnya, menyuarakan filosofi hidup yang seimbang.
Di luar jam kantor, ia aktif mencari kegembiraan dan ketenangan melalui olahraga, jalan-jalan, dan aktivitas lain yang bikin hati senang.
Ini bukan sekadar pengisi waktu, melainkan strategi sadar untuk menjaga keseimbangan jiwa-raga di tengah tuntutan karir yang tinggi.
Ia menjadikan momen-momen kecil entah itu hembusan angin saat jogging, pemandangan baru saat jalan-jalan, atau sekadar melakukan hal yang disukai, sebagai bentuk self-care dan penghargaan atas hidupnya.
Dalam menjalani rutinitasnya, Saputri mengakui adanya dua sisi mata uang.
Sukanya: “Bisa kenalan sama banyak orang, belajar hal baru tiap hari”.
Dunia marketing IT yang global dan kolaboratif memberinya kesempatan luas untuk bertemu orang dari berbagai latar belakang dan terus mengasah pengetahuannya.
Sebuah stimulasi intelektual dan sosial yang ia hargai. Dukanya: tekanan seperti capek dan target kerja bisa bikin stres adalah kenyataan yang tak terhindarkan.
Meski begitu, Saputri bukanlah pribadi yang mudah tenggelam dalam tekanan.
Ia secara sadar mengembangkan strategi tangguh untuk mempertahankan keseimbangan dan kemampuannya menikmati hidup.
Pertama, ia rutin meluangkan waktu untuk berolahraga, cara efektifnya mengalihkan energi negatif sekaligus menyegarkan tubuh.
Kedua, ia konsisten melakukan kegiatan healing sebagai bentuk perawatan kesehatan mental.
Yang paling krusial adalah prinsip ketiganya: “Gak terlalu mikirin omongan orang”.
Sikap ini menjadi tameng emosionalnya, membantunya menjaga batas psikologis dan berfokus pada nilai diri sendiri alih-alih mencari validasi eksternal.
Prinsip penegasan diri inilah yang ia anggap fondasi utama dalam merawat ketenangan batinnya.
Harapan Saputri untuk masa depan mencerminkan keinginannya akan pertumbuhan berkelanjutan dan kehidupan yang harmonis.
Untuk diri sendiri, ia bertekad bisa terus jadi pribadi yang bertumbuh, sehat jasmani dan hati.
Menempatkan kesehatan holistik (fisik dan mental) serta perkembangan pribadi sebagai prioritas utama. Dalam lingkup keluarga, doanya sederhana namun mendalam:
“Semoga selalu rukun dan bahagia,” mengukuhkan keluarga sebagai sumber kekuatan dan sandaran hidupnya.
Sementara untuk karir, Saputri berharap semoga jalannya lancar dan bermanfaat, menekankan bahwa kesuksesan baginya tidak hanya diukur dari pencapaian pribadi, tetapi juga dari nilai manfaat yang dapat ia berikan kepada sekitar.
Pesan yang Saputri pegang teguh dan ingin bagikan adalah sebuah pernyataan kuat tentang integritas dan kesadaran diri seorang perempuan:
“Perempuan yang tahu nilai dirinya tidak akan mengambil yang bukan menjadi haknya.”

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










