Sarah Wazir: Generasi Muda Harus Berani Tinggalkan Zona Nyaman & Mencoba Tantangan Baru
Iniloh.com Jakarta- Indonesia di antara tahun 2020-2030 akan mengalami satu fase, berupa era bonus demografi. Dimana jumlah usia produktifnya sangat besar, skala usia produktif ini dari umur 15-64 tahun. Mereka ialah para remaja yang ada di tahun-tahun ini. Dan transisi, estafet menuju Indonesia Emas 2045 bisa dilihat dari kualitas SDM para kaum muda sekarang saat ini juga.
Kiranya tepat, untuk lekas memunculkan para pemimpin-pemimpin muda, calon-calon negarawan muda yang siap untuk meneruskan pembangunan dan era dunia baru yang sudah saling terhubung cepat dengan teknologi dan data.
Sarah Fiqih Shafirani, atau populer di sapa Sarah Wazir boleh disebut sebagai salah satu generasi muda potensial. Salah satu aset negeri yang berasal dari Kota Palembang ini sudah banyak pengalaman dan jejaring yang ia bentuk atau ia bangun lewat beragam aktivitas-aktivitas terjun langsung di lapangan,
Sarah berani meninggalkan zona nyamannya, dan meninggalkan dunia kuliner dengan posisi Cheff salah di satu hotel berbintang yang sudah memberikannya gaji besar dan posisi aman, Ia kemudian masuk di dunia politik semenjak empat tahun yang lalu, dengan kini berposisi sebagai Ketua Kaukus Milenial PAN Palembang. Sarah juga tercatat mewakili Sumatera Selatan di KTT Y 20 yang berlangsung di Balikpapan dua tahun lalu serta banyak organisasi lainnya yang ia ikuti dan support walau di belakang layar.
Ia tetap sebisa mungkin dengan network, potensi yang Allah Swt anugerahkan akan membangun tanah kelahiran Palembang, dan secara umum Sumatera Selatan lewat bidang pendidikan, setelah sudah mencoba masuk di dunia politik praktis. Sarah menilai bahwa tonggak pertama untuk menciptakan Palembang yang hebat, Nusantara yang unggul ya fokus lewat bidang pendidikan.
“ Kita harus memulai perbaiki sistem pendidikan ini, pemerataan akan akses untuk mendapatkan pendidikanyang terjangkau dan berkualitas juga harus bisa dinikmati oleh saudara-saudara kita di Sumatera Selatan ini. Masih banyak desa-desa yang tersebar di kabupaten-kabupaten di provinsi dimana masih minim akan akses pendidikan untuk warganya. Dan adalah sebuah fakta.” lugas Sarah
Sarah yang lantas mengenang bahwa di masa kecil ia ingin menjadi seorang penyanyi, kemudian malah terjerembab masuk di dunia culinary, dan sekarang aktif di politik dan bisnis ini mengatakan bahwa seiring dengan bertambahnya ilmu, tumbuhnya perspektif atau cara pandang baru dan realita di lapangan, turut membuat harapannya berbeda dan sesuai realitas sekarang. Kini ia lebih memprioritaskan agar sekecil apapun kehadiran dirinya lewat sumbangsih ide dan tenaga bisa ada dampak nyata untuk sekitar.
Perempuan cerdas dan nyentrik ini kemudian mengatakan pencapaian ia seperti ini tak lepas dari pola asuh dan figur Ayah dan Ibundanya. “ Ayah, Ibuku ialah sosok yang sportif dan super demokratis. Dari kecil kita sudah di didik untuk berani suarakan pendapat, atau opini masing-masing dan boleh berbeda. Tetapi harus jelas kenapa dan mengapa bisa memilih atau mempunyai alasan ini. Harus cerdas dan tidak hanya ikut-ikutan.” imbuhnya
Ditanya siapa saja politikus-politikus idolanya, Sarah menyatakan di posisi pertama ada Bapak Hatta Radjasa sebagai seorang politikus, negarawan yang juga berasal dari Palembang. Tentu saja ia akan meniru atau meneladani jejak-jejak dari para seniornya. Semisal dari Bapak Hatta Radjasa yang tetap humble, ramah walau sudah di posisi puncak karir, tetapi tetap bisa tegas dan nasionalis.
Selain Bapak Hatta Radjasa, Rahayu Saraswati juga salah satu role modelnya. Beliau tumbuh dalam keluarga politik, dan sama seperti denganku. Politikus yang muda, cerdas dan bersemangat , dan satu lagi, salah satu panutanku ada nama Bapak Iskandar Tohir di Palembang, beliau seorang pekerja keras dan saya banyak menghabiskan waktu bersama beliau, jadi hapal spirit atau cara kerjanya yang hebat.
Sarah kemudian menceritakan lewat pengalaman ia ikut Indonesia Youth Diplomacy ( IYD) Chapter South Sumatera yang menaungi untuk KTT Y 20. Dimana bisa secara pribadi mengembangakan network dan ilmunya, dan sampai sekarang pun bisa berdampak dan ikut memperjuangkan para pelajar, talenta kreatif di Sumatera Selatan untuk merasakan pengalaman internasional juga.
Doa harapan Sarah di usainya pemilihan Presiden dan legislator tahun 2024-2029 ini di kabinet Presiden Bapak Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Bismillah lekas bersama-sama bisa untuk menuju Indonesia Emas 2045, dan program-programnya bisa berjalan baik, sesuai dengan harapan kita semua.
Pesan Sarah untuk pembaca semuanya dan khusus para generasi seusianya, para talenta unggul negeri ini adalah “ Harus selalu semangat, optimis dan jangan gampang menyerah, cepat mengeluh. Kita harus selalu punya harapan, karena hidup kita harus penuh harapan agar semangat, jika tak punya harapan maka kita tak bisa untuk lebih baik dari hari sebelumnya. “

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










