Sendria Kwanda: Aku Bukan Model Hanya Sukai Seni Foto dan Menikmati Pekerjaan di Bidang Beauty and Fashion

Iniloh.com Surabaya- Sendria Kwanda seorang model dan juga youtuber. Dari fotografi dan videografi Sendria belajar bahwa semua momen suka duka bisa menghasilkan karya yang bagus. Penasaran dengan Sendria Kwanda? Yuk simak profil Sendria sampai akhir di sini.

Sendria berasal dari Kota Malang. Ia aktif sebagai model untuk fashion. Salah satu brand fashion yang juga bekerja sama dengan Sendria ialah Freakee. Sendria mengambil foto dengan gaun berwarna putih di sebuah pantai di Bali bersama Samesoul.project. Hasil pemotretannya bisa dilihat di akun instagram Sendria @sendria.

Bersama kami, Sendria mengenang Kota Malang sebagai kota kecil yang indah. Kota itu juga sejuk dan nyaman.

“Malang itu meskipun bukan ibu kota provinsi, tapi punya banyak sejarah dan budaya. Contohnya dulu kerajaan terbesar di Asia (Singhasari) kan di Malang, sampe perang terus jadi cikal bakalnya Majapahit, semua di kota  kecil ini. Aku peka sama vibe sekitar, dan menurutku kota yang punya sejarah mendalam punya vibe sakral tersendiri, yang bikin aku kerasan di sana,” kata Sendria.

Sendria punya masa kecil tak terlupakan selama tinggal di Malang. Ada banyak kisah yang bisa ia ceritakan kembali tapi akan terlalu panjang jika dilakukan. Dari kecil sampai remaja, Sendria tinggal di kota tersebut. Mulai dari baru belajar berjalan sampai jatuh cinta di sekolah.

Sendria lahir dalam keluarga sederhana. Ia mengenang, setiap pagi, ayahnya akan mengantarnya ke sekolah dasar pakai Honda Vintage 70 an.

“Dulu aku ngerasa kok motorku paling kuno dibanding teman-temanku ya, rumahku juga paling jauh di Batu (area pegunungan). Tiap hari harus ke tengah kota buat sekolah. Waktu itu, aku mikirnya kok perjuangan banget harus berangkat lebih pagi, kedinginan, tapi sekarang kalo diinget-inget lagi, motornya itu vintage aesthetic banget, dan sekarang dijadikan pajangan di kafe-kafe dewasa ini, dan kalo diingat-ingat lagi perjalanan tiap berangkat sekolah itu sebenarnya indah,” kata Sendria.

Masa kecil yang indah dan berkesan itu menjadi energi positif bagi Sendria. Sekarang, ia sering aktif sebagai model. Karir menjadi model ini sudah dirintisnya sejak masih sekolah.

“Kalau model udah dari kecil, mama aku ikutin aku ke sekolah modeling, tapi harus berhenti karena fokus sekolah dulu,” tutur Sendria memulai cerita perjalanan karirnya.

“Waktu SMP, awal-awal pakai facebook, aku lihat ada banyak event hunting foto. Mulai dari situ aku balik lagi ke dunia modeling,” kata Sendria.

Sendria tak bisa mengklaim dirinya sudah jadi model. Menurutnya ia hanya menyukai seni foto dan menikmati bekerjasama dengan brand-brand fashion serta kecantikan yang endorse.

“Sebenarnya aku cuma suka seni aja sih, lalu mulai ada brand-brand yang endorse. Aku suka seni foto karena foto bisa mengabadikan momen dalam hidup, yang berharga kan momen di balik setiap fotonya itu,” kata Sendria.

Sendria menceritakan pengalamannya di mana kadang momen di balik setiap foto itu tak seindah hasil jepretannya. Walau hasilnya aesthetic, tetapi untuk menghasilkan karya seni tersebut dibutuhkan perjuangan.

“Contoh, kadang di foto pas abis putus sama mantan misalnya, di foto, terus abis itu kameranya hanyut di bawa ombak laut juga pernah. Difoto pas lagi low vibe juga pernah. Cat walk pas aku lagi belajar dan gak sempurna juga pernah, tapi itu yang bikin aku suka foto dan video, karena ketika kita liat lagi foto-fotonya yang kita ingat perjuangan di balik itu semua dan kalau pas lagi happy, momen-momen menggembirakan terus diabadikan, kita selalu bisa ingat vibe happynya dan bisa ingat lagi feelnya excitednya pas liat lagi fotonya,” tutur Sendria.

Dengan bisa melihat foto-foto tersebut, kita bisa bersukur berulang-ulang karena kita bisa otomatis mengingat momen-momen di balik layar.

“Dari fotografi dan videografi aku belajar bahwa dari semua momen suka duka bisa hasilin karya yang bagus, menyadari bahwa setiap momen dalam hidup itu indah sebenarnya, hanya sudut pandang kita yang melabelinya suka atau duka. Tanpa labeling, semua momen adalah pertumbuhan,” imbuh Sendria.

Sendria tidak memiliki hobi khusus, tapi ia dulu suka lari dan bahkan pernah ikut lomba lari. Beberapa kali ia berhasil meraih gelar juara untuk lari 10K dan juga 5 K. Bagi Sendria, yang paling berkesan dari mengikuti lomba lari bukanlah ketika meraih kemenangannya tapi ketika bisa menyerap pelajarannya.

“Aku gak bisa menang klo aku mikirin tentang orang lain atau kompetitorku, karena nafasku bakal cepat habis, aku baru dapat juara ketika aku fokus ke nafasku sendiri dan lawanku adalah limitasi ke diriku sendiri, dan gimana mempertahankan balance antara kecepatan sama nafas sampai finish,” kata Sendria mengingat triknya untuk menang.

Sendria juga pernah ikut Marathon 42K. Namun, sekali lagi, ia masih tak mau menyebut itu sebagai hobi. Ia hanya suka melakukannya.

Saat Marathon 42k, Sendria mengaku sulit untuk memenangkannya. Akan tetapi, ia berhasil meraih gelar personal best. Sekarang, untuk jaga kesehatan dan kebugaran, Sendria mengimbangi pola olahraganya dengan gym dan kalinestik. Kalau ada anggapan ia melakukan itu karena insecure dengan tubuhnya, itu anggapan yang salah.

“Kalau tubuh sih overall aku merasa oke, yang bikin bangga bukan bentukanya dari luar, tapi yang lebih bikin bangga kalau ditinjau dalam, dari kesehatan, kekuatan dan stamina,” kata Sendria.

“Kalau bentukanya dari luar aku suka-suka aja, karena aku menerimanya. Aku suka dengan badanku apa adanya dan aku bersyukur sama bentuknya. Aku suka semua bagiannya sih, meskipun kalo ditimbang masih banyak otot yang harus ditambah, tapi, menurutku self love dan self acceptance dari dalam itu kuncinya kita bisa merasa pede sama badan.

 Gak sesuai standard kecantikan kalo kita accept juga pede-pede aja. Asal selalu jadi versi terbaik menurut standard kita sendiri itu uda cukup, kalo aku dengan jaga keseimbangan otot sama lemaknya juga bagian dari self love dan care. Orang lain bisa beda dan punya caranya masing-masing untuk embrace tubuh,” imbuh Sendria.

Demikian profil Sendria Kwan, model yang akan senantiasa menerima dirinya apa adanya. Kita bisa mencontoh vibe positifnya. Sendria sendiri berdoa agar bisa selalu besyukur dan bahagia di setiap proses kehidupanya.

Menutup perjumpaan ini, Sendria menyampaikan pesan-pesan kepada pembaca yang kebetulan membaca profilnya. Sendria berkata,

“Dalam hidup ini semuanya adalah proses untuk menuju kesadaran yang lebih tinggi. Ketika mengalami duka, itu pelajaran bagaimana kita menerimanya. Ketika dalam keadaan senang, itu pelajaran untuk merasa bersyukur. Setiap langkah dan peristiwa kehidupan adalah yang terbaik, apapun yang terjadi apapun posisi saat ini, semuanya sudah baik dan sempurna adanya.”

Sendria melanjutkan, “Setiap orang yang kita temui apapun sifatnya adalah guru dalam kehidupan ini, guru ada yang baik ada yang killer, tapi tetap aja semuanya adalah guru, guru kehidupan. Setiap jengkal kehidupan dan peristiwa adalah sarana buat mengenal diri kita sendiri. Tetap maju untuk menjadi versi terbaik menurut dirimu, karena kita hidup di dualisme, ketika bisa menerima segala kekurangan dan kesedihan kita siap menerima segala macam kebahagiaan yang diberikan Tuhan,” pungkasnya.

 

Source image: sendria

You May Also Like

Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Kartika Nofianti Nugroho, Tekuni Satu Bidang Hingga Kita Bisa Atasi Masalah di Sana dengan Tuntas
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Theresia Putri, Mengajar Adalah Sebuah Pekerjaan dari Hati
Theresia Putri, Mengajar Adalah Sebuah Pekerjaan dari Hati